Pilpres 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Dianggap Contek Karya Anies yang Sudah Dilakukan di DKI

Program makan siang gratis untuk siswa dianggap contek karya Anies Baswedan yang sudah dilakukan saat menjabat Gubernur DKI, ini kata jubir AMIN.

KOMPAS.com/Tria Sutrisna/Tribunnews/Igman Ibrahim
Foto kolase Anies Baswedan (kiri) dan Prabowo Subianto (kanan). Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Dianggap Contek Karya Anies yang Sudah Dilakukan di DKI Jakarta, Ini Kata Jubir AMIN 

TRIBUNKALTIM.CO - Program makan siang gratis untuk siswa dianggap contek karya Anies Baswedan yang sudah dilakukan saat ia menjabat Gubernur DKI Jakarta, ini kata juru bicara Timnas AMIN.

Program makan siang gratis untuk siswa sekolah yang digemborkan pasangan capres cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menuai sorotan.

Pasalnya, ternyata dana untuk makan siang itu akan diambil dari dana hasil refocusing dan realokasi dana pendidikan, perlindungan sosial dan dana Kesehatan dari APBN.

Artinya dana pendidikan yang sudah dianggarkan untuk pendidikan akan dikurangi untuk makan siang gratis itu. 

Baca juga: Ditanya Urgensi Bangun IKN Nusantara, Anies Singgung PR Indonesia Membangun Infrastruktur Dasar

Baca juga: Anies dan Mahfud Respon Bocoran Eks Ketua KPK yang Klaim Dimarahi Jokowi, Diminta Stop Kasus E-KTP

Baca juga: Jadwal Kampanye Anies-Cak Imin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud MD Hari Ini, Sabtu 2 Desember 2023

Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Indra Charismiadji memberikan reaksi keras atas pernyataan Sekretaris Jenderal TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid.

Nusron berkomentar tentang rencana refocusing dan realokasi dana pendidikan, perlindungan sosial dan dana Kesehatan dari APBN untuk membiayai program Makan Siang Gratis yang menjadi unggulan pasangan nomor 2 itu.

Menurut Indra, langkah ugal-ugalan yang akan diambil oleh pasangan ini merupakan bentuk pelanggaran konstitusi demi kepentingan elektoral semata.

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berfoto dengan Pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) usai pengambilan nomor urut Capres dan Cawapres 2024 di halaman Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023). Hasil survei elektabilitas capres 2024. Anies - Muhaimin melejit hingga putaran kedua. Bagaimana Prabowo - Gibran dan Ganjar - Mahfud? Capres terkuat?
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berfoto dengan Pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) usai pengambilan nomor urut Capres dan Cawapres 2024 di halaman Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023). Hasil survei elektabilitas capres 2024. Anies - Muhaimin melejit hingga putaran kedua. Bagaimana Prabowo - Gibran dan Ganjar - Mahfud? Capres terkuat? (Tribunnews.com/Jeprima)

"Kubu 02 sepertinya tidak paham pasal 31 ayat 2, yang mewajibkan setiap warga negara mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya, " tegas Indra, Sabtu (2/12/2023).

Sampai hari ini, lanjut Indra, menurut data BPS masih sekitar 20 persen anak Indonesia belum bersekolah sampai tingkat SMP.

“Dari yang bersekolah pun, banyak yang sekolahnya di sekolah swasta yang tentunya belum dibiayai pemerintah sesuai amanat konstitusi. Harusnya siapapun yang menang dalam kontestasi Pilpres fokus memenuhi hak asasi anak Indonesia dulu sebelum membuat program lainnya,” katanya.

Baca juga: Anies Baswedan Berani Sebut IKN Nusantara tak Mendesak Meski Sudah dalam Bentuk UU

Anggaran pendidikan yang 660 triliun, katanya, kalau 450 triliun dipakai untuk makan siang gratis, maka dapat dipastikan bahwa gaji guru dan dosen akan dipotong, sekolah dan kampus akan banyak rusak karena tidak terawat.

“Ini bencana demografi namanya, makin banyak anak Indonesia yang tidak bisa sekolah, ini jauh dari harapan Bonus Demografi," imbuh pria yang juga dikenal sebagai salah satu tokoh pendidikan Indonesia.

Sejak tahun 2019, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah melaksanakan program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) secara gratis untuk para peserta didik.

Program ini bertujuan untuk asupan makanan sehat supaya gizi mereka tercukupi dan mereka sehat secara jasmani untuk mengikuti segala kegiatan belajar.

Baca juga: Anies Baswedan Berani Sebut IKN Nusantara tak Mendesak Meski Sudah dalam Bentuk UU

“Program PMTAS ini berjalan dengan baik tanpa harus melakukan refocusing dan realokasi dana pendidikan, perlindungan sosial dan dana Kesehatan dalam APBD DKI Jakarta. Tidak ada anggaran yang dipotong sama sekali untuk program ini,” lanjutnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved