Kisah Buaya Riska di Bontang

Kerinduan Pak Ambo dengan Buaya Riska di Sungai Guntung, 'Dia Bebas Berenang Sambil Menunggu Saya'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pak Ambo memberi makan Buaya Riska di Sungai Guntung Bontang saat Riska belum dievakuasi. Kini semua tinggal kenangan.

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Rindunya Pak Ambo dengan Buaya Riska, kini hanya bisa menyusuri dan memandangi wilayah Sungai Guntung Bontang.

Nantinya, Buaya Riska juga takkan kembali ke Sungai Guntung Bontang bersama Pak Ambo seperti dahulu.

Meskipun rencananya akan dikembalikan ke Bontang, Buaya Riska akan ditempatkan di kawasan Mangrove yang berada di Jalan Bete-Bete RT 01, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan.

Nasib Pak Ambo kini hanya bisa mengenang momen bersama Buaya Riska di Sungai Guntung.

"Kami ke tempatnya Riska yang sering dia aktif di atas ini, sering Pak Ambo peluk cium, nah ini kami ada di samping tempatnya Riska karena Pak Ambo rindo gak pernah saya ketemu, jadi kami lari ke Muara sini pergi melihat tempatnya Riska karena Pak Ambo sangat rindu sekali sama Riska," ucap Pak Ambo dikutip dari YouTube Fitriyani RISKA, Kamis (14/12/23).

Baca juga: Cerita Pak Ambo Soal Buaya Riska, Riska Bukan Buaya Sembarangan dan Gak Membahayakan

 Pak Ambo sambil memandangi Sungai Guntung Bontang mengungkapkan jika Buaya Riska bukanlah buaya sembarangan.

"Pak Ambo sering bilang Riska itu bukan buaya sembarang teman-teman ya karena 26 tahun Pak Ambo pelajari dia masalah kata-kata agar dia mengerti, bisa dia mengenal manusia sampai saat ini teman-teman lihat sendiri, menyaksikan sendiri kayak apa kedekatannya Riska sama Pak Ambo, keluarganya Pak Ambo, terhadap orang lain pun dia juga begitu tidak pernah membedakan saya atau orang lain apa," lanjut Pak Ambo.

Pak Ambo memberi makan Buaya Riska di Sungai Guntung Bontang saat Riska belum dievakuasi. Kini semua tinggal kenangan. (YouTube Privat Al Faiz)

Dalam videonya tersebut, Pak Ambo juga menyebut Buaya Riska lebih senang berada di air payau dibandingkan air tawar.

"Riska dia itu senangnya di air payau, jadi air itu keluar masuk dari Muara Nah itu artinya air payau, Dia paling senang di air asin karena dia sering ikut saya memancing ke laut kalau air tawar dia memang enggak senang

Takutnya Riskanya itu lama-kelamaan ada apa-apa nanti di situ ya di situ lagi nanti bikin ribut," ucap sahabat Buaya Riska itu.

 Pak Ambo hanya bisa berharap Buaya Riska dapat segera kembali ke Bontang dan bisa beraktivitas seperti dulu.

"Harapan kami keluarga, Riska itu secepatnya kembali agar dia sehat lagi seperti dulu bisa beraktivitas layaknya kami dulu dia berenang dikasih makan disuapin," katanya.

Selain itu, Pak Ambo mengungkapkan jika di Sungai Guntung, Buaya Riska bebas berenang ke sana kemari.

"Di sinilah momennya paling banyak di sini, Riska dia bebas berenang ke sana kemari sambil menunggu saya

Kalau saya ndak datang sehari dua hari, dia akan naik ke rumah minta makan setelah habis makan dia pulang lagi, pulang saya lagi nyusul pokoknya kami saling bergantian, saya tidak peduli malam apa siang saya tetap ke sini untuk dia," ungkap Pak Ambo.

Kapan Buaya Riska Balik ke Bontang?

Buaya Riska bakal kembali lagi ke Bontang, namun bukan ke lokasinya dulu di Sungai Guntung bersama Pak Ambo.

Melainkan, Buaya Riska akan ditempatkan di kawasan Mangrove yang berada di Jalan Bete-Bete RT 01, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan.

Baca juga: Pak Ambo Mengenang saat Kasih Makan Buaya Riska di Sungai Guntung, Dulu Makannya Lahap Kini Berbeda

Ya, Buaya Riska akan berada di bawah pengawasan BKSDA Kaltim.

Sebagai informasi, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik sudah menyetujui jika Buaya Riska dikembalikan ke Bontang.

Namun, karena ini masih rencana, belum diketahui pasti kapan Buaya Riska kembali ke Bontang.

Akmal Malik pun turut mengecek lokasi untuk Buaya Riska kembali ke Bontang.

Ia berkunjung ke kawasan Mangrove yang terletak di Tanjung Laut, Bontang pada Jumat 8 Desember 2023 lalu.

"Kami akan mendukung rencana ini, karena kami tahu, pariwisata ini memiliki dampak ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat,” tegas Akmal Malik, pada Minggu (10/12/2023).

Pj Gubernur, Akmal Malik juga menyatakan kagum setelah berkeliling di area Konservasi Mangrove yang dikelola oleh PT Badak NGL.

"Tempatnya sangat bagus, saya pikir ini cocok untuk dijadikan wisata terpadu di Bontang," ujarnya.

BKSDA Kaltim Beri Sinyal Setuju

Kebersamaan Pak Ambo saat memberi makan Buaya Riska di Sungai Guntung sebelum direlokasi ke Penangkaran Teritip Balikpapan. (YouTube/Fitriyani RISKA)

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim Ari Wibawanto memberi sinyal menyetujui Buaya Riska dikembalikan ke Bontang.

Hal itu ia ungkapkan saat ditemui Tribunkaltim.co, di Pendopo Walikota Bontang, Jumat (8/12/2023).

Ia mengaku pihaknya akan turun melihat lokasi yang berada di Jalan Bete-Bete RT 01, Kelurahan Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan.

Tempat tersebut merupakan Pusat Konservasi Mangrove, yang sebelumnya telah ditinjau Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik.

Setelah itu pihaknya akan membuat perencanaan, apakah bentuknya lembaga konservasi atau penangkaran.

"Yang jelas di situ (lokasi) akan menjadi tempat penampungan. Yang penting aman dulu," kata Ari.

Disinggung soal pernyataan dirinya sebelumnya, yang menegaskan bahwa jika Buaya Riska diminta untuk dikembalikan ke Bontang, buaya lain juga harus ikut diangkut yang jumlah sekitar 40 buaya.

Ia menjawab, "Kita harus melihat sisi prioritas dan kemanfaatan untuk masyarakat. Jadi kita membuat sistem yang tidak gaduh juga. Untuk sementara mungkin yang terbaik seperi itu. Tapi di sisi lain, tetap melakukan edukasi," tuturnya.

Baca juga: Diyakini Bisa Buat Bontang Terkenal, Pj Gubernur Kaltim Ungkap Rencana Baru Soal Buaya Riska

Lebih lanjut, Ari menjelaskan untuk pengelolaan yang dipersiapkan saat ini yaitu bentuknya penampungan, dengan membuatkan kandang dan hal tersebut menjadi tanggungjawab BKSDA.

"Jadi itu di bawah kendali kami," bebernya.

Sementara, jika ke depannya memungkinkan untuk membuat lembaga konservasi atau penangkaran. BKSDA akan memfasilitasi, namun harus dalam bentuk badan usaha.

"Aturannya seperti itu," pungkasnya.

Buat Bontang Terkenal

Kawasan mangrove menurut Akmal Malik diharapkan bisa menjadi wisata edukasi dan pusat kuliner Bontang.

Selain itu, juga direncanakan menjadi tempat pemindahan Buaya Riska.

Karena tidak bisa dipungkiri, adanya konten di media sosial tentang Buaya Riska, membuat Kota Bontang juga semakin terkenal di Indonesia dan mancanegara.

“Nanti bisa dibuat atraksi memberi makan buaya Riska, yang saat ini masih dititipkan di Tabang Zoo,” imbuh Akmal Malik.

Terkait hal itu, Akmal Malik menegaskan akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim terkait standar keamanan konservasi Buaya Riska di Bontang.

“Tentu kami akan koordinasi juga dengan lembaga penangkaran yang berada di bawah pengawasan BKSDA Kalimantan Timur,” sambungnya.

Tanggapan Aktivis Lingkungan

Sementara itu, Pengelola Pusat Penangkaran Mangrove sekaligus aktivis lingkungan Muhammad Ali, menyambut baik.

Dan tentu saja menyatakan kesiapannya jika kawasan itu dijadikan wisata terpadu sekaligus tempat konservasi Buaya Riska.

“Pokoknya kami siap mendukung rencana tersebut, apalagi berdampak positif bagi masyarakat sekitar,” singkatnya, mengutip keterangannya dari laman resmi Pemprov Kaltim. 

(TribunKaltim.co/Briandena, Muhammad Ridwan, Muhammad Fairoussaniy)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkini