TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Walikota Bontang, Neni Moerniaeni, mendesak PT Laut Bontang Bersinar (LBB) segera melakukan pembenahan menyeluruh terhadap fasilitas Pelabuhan Lok Tuan.
Desakan ini ia sampaikan usai melakukan peninjauan langsung, Rabu (13/8/2025), setelah melihat kondisi pelabuhan yang dinilai memprihatinkan dan tidak mencerminkan citra Bontang sebagai kota pelabuhan.
Dalam tinjauannya, Neni Moerniaeni terperangah melihat ruang transit penumpang yang jauh dari kata layak.
Dindingnya kusam dan berlumut, atap bocor, hingga plafon berlubang. Ia menilai kondisi tersebut dapat mencoreng wajah Bontang di mata pengguna jasa pelabuhan maupun tamu yang datang.
“Pelabuhan ini wajah Bontang. Tolong PT LBB diperhatikan, karena kondisinya memprihatinkan,” ujar Neni di hadapan perwakilan KSOP Kelas II Bontang, Dinas Perhubungan Kota Bontang, dan Perumda Aneka Usaha dan Jasa yang ikut mendampingi peninjauan.
Baca juga: Pemeriksaan Kesehatan Gratis Anak Sekolah, Walikota Bontang Ingatkan Guru Pantau Kondisi Mata Siswa
Untuk diketahui, Pelabuhan Lok Tuan merupakan pelabuhan pengumpul yang berlokasi di Kelurahan Lok Tuan, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Pelabuhan ini memiliki peran strategis dalam mendukung aktivitas logistik, transportasi laut, dan mobilitas masyarakat di wilayah pesisir Kalimantan Timur.
Pelabuhan ini memiliki peranan penting dalam melayani kapal perintis, kapal penumpang tradisional, dan kapal kargo, mendukung distribusi logistik antar pulau dan antar provinsi, dan menjadi titik keberangkatan kapal Pelni seperti KM Binaiya dan KM Egon dengan rute ke Makassar, Parepare, Labuan Bajo, Bima, dan Benoa
Selain bangunan utama, Neni juga menyoroti fasilitas pendukung, termasuk 12 tiang penyangga kapal yang hingga kini belum pernah diperbaiki.
Menurutnya, sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP), PT LBB harus mampu menangkap peluang ekonomi dari pengelolaan pelabuhan.
Baca juga: Pertahankan Status Bontang Kota Layak Anak, Neni Moerniaeni Dorong Fasilitas Sekolah Diperkuat
“Harus bisa dilakukan pembenahan,” tegasnya.
Neni menuturkan, pelabuhan bukan sekadar pintu masuk barang dan penumpang, tetapi juga lumbung ekonomi bagi kota.
Direktur PT LBB, Hariadi, yang hadir saat itu mengaku menerima dan memahami kritik yang disampaikan.
Ia mengatakan pihaknya telah menyiapkan rencana perawatan dan pengembangan fasilitas pelabuhan, namun pelaksanaannya masih menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran.
“Tahun ini harus segera kami perbaiki, semoga tidak ada halangan,” ujarnya. (*)