"Suarakan kebenaran kendati itu pahit.
Dan teruslah berani untuk menyuarakan kebenaran, mengingatkan kekuasaan agar negeri kita menjadi negeri yang aman, damai, dan pemilunya jujur, adil," ucapnya.
Lebih lanjut, Aiman menyebut dalam proses demokrasi yang baik, pasti akan ada tantangan yang berat.
"Sehingga hasil siapapun yang menang nanti punya legitimasi yang kuat untuk memimpin dan membangun negeri," jelasnya.
Saat ini, Aiman Witjaksono tengah terjerat kasus dugaan hoaks atas pernyataan aparat tak netral di Pemilu 2024 yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Dalam kasus ini, polisi telah menaikkan status kasusnya dari penyelidikan ke penyidikan atas gelar perkara yang sudah dilakukan.
Aiman sudah diperiksa sebanyak dua kali yakni pada tahap penyelidikan dan tahap penyidikan.
Pada pemeriksaan tahap penyidikan, Aiman mengatakan penyidik Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menyita hp, akun Instagram, hingga email untuk dijadikan barang bukti.
Aiman Rahasiakan Narasumber
Dalam pemeriksaan yang berlangsung sekira 12 jam itu, Aiman menyebut dicecar 59 pertanyaan oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Jurnalis senior tersebut juga mengaku handphone miliknya telah disita penyidik.
"Bahwa hari ini diperiksa 12 jam, ada istirahat tadi beberapa kali dan saya harus sampaikan walaupun HP saya akhirnya harus disita, tapi saya berkomitmen untuk tidak menyebutkan siapa narasumber saya," ujar dia, Jumat malam.
"Karena saya meyakini mereka ini adalah orang-orang yang baik, yang wajib dilindungi identitasnya.
Bukan siapa yang penting, tapi isi pesannya itu yang kemudian harus disampaikan.
Bagian dari hal untuk ditindaklanjuti apakah itu benar, apakah itu salah itu belakangan.