TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah fakta baru seputar kasus tewasnya seorang juru parkir bersenjata tajam akibat dilindas truk di Bontang terungkap.
Belakangan diketahui bahwa korban disebut sempat terlihat menghalangi jalan truk yang akan masuk ke SPBU dan terjadi cekcok
Polisi masih terus menyelidiki kasus tewasnya juru parkir yang terlindas truk, di Jalan Arif Rahman Hakim, Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat, pada Minggu (4/2/2024) malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunkaltim.co, sebelum insiden tersebut, antara korban berinisial N dan tersangka SA (30) sempat terlibat cekcok.
Baca juga: Polisi Menunggu Hasil Gelar Perkara, untuk Mengungkap Motif Tewasnya Juru Parkir SPBU Km 3 Bontang
Hingga muncul dugaan ada unsur kesengajaan dalam kasus ini.
Selain itu, korban juga ditengarai menjadi pengatur kendaraan untuk masuk mengantre di SPBU Kilometer 3.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kapolres Bontang AKBP Alex Frestian Lumban Tobing melalui Kasat Reskrim Iptu Hari Supranoto, mengatakan terkait dugaan kesengajaan dan perkerjaan korban pihaknya belum bisa memastikan.
Menurut dia pihaknya perlu melakukan penyelidikan lebih mendalam dengan meminta keterangan beberapa saksi, dan gelar perkara untuk menyimpulkan motifnya.
"Kami tidak ingin berandai-andai. Dalam perkara ini kami butuh waktu untuk menyimpulkan motifnya," kata Hari Supranoto saat dihubungi, Senin (5/2/2024).
Disinggung soal sajam yang dibawa korban, Hari membenarkan hal tersebut. "Keterangan saksi, ada sajam yang melekat di korban," bebernya.
Sebagai tambahan informasi, polisi telah mengamankan tersangka pada Senin (5/2/2024) dini hari, di Simpang 3 Sangatta.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria tewas secara tragis dengan luka serius di bagian paha.
Diduga terlindas truk di Jalan Arif Rahman Hakim, Kelurahan Belimbing, Bontang Barat, Minggu (4/2/2024) sekitar pukul 19.15 Wita.
Salah satu saksi yang ditemui Tribunkaltim.co namun menolak namanya diungkap mengatakan, korban tersebut berinisial N, warga Kelurahan Guntung namun berdomisili di Kampung Selambai, Lok Tuan.
Sehari-hari korban beraktivitas di sekitar SPBU Kilometer 3 sebagai pengatur, kendaraan yang mengantre BBM.