Sang adik sempat melompat, namun korban tampaknya tidak memiliki nyali yang kuat untuk menerobos api.
Korban lantas kembali ke dalam ruangan.
Nahas bagi Risky, api semakin membumbung tinggi namun tidak ada akses jalan lain.
Sementara orangtua dan beberapa saudara korban dinyatakan selamat.
Meski sang ayah mengalami luka bakar pada kaki dan ibu korban mengalami syok.
Barkani menyebutkan, kesalahan bangunan berlantai dua tersebut adalah tidak memiliki pintu darurat.
Korban pun tidak memiliki akses keluar lain selain harus melompat dari teras lantai dua.
"Mau lewat tangga tidak bisa juga karena lantai satu sudah penuh api," ucapnya.
"Memang banyak kejadian di Samarinda korban tidak selamat saat kebakaran karena tidak ada pintu darurat," imbuhnya dengan tegas.
Oleh sebab itu, selain harus memiliki alat pemadam api ringan (apar), masyarakat juga diimbau membuat akses pintu darurat di rumah masing-masing.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.