TRIBUNKALTIM.CO - Ibu Kota Indonesia akan segera pindah dari Jakarta ke IKN Nusantara d Kalimantan Timur.
Perpindahan ini akan berdampak pada perputaran ekonomi di Jakarta.
Baik APBD Jakarta, APBN untuk Jakarta, hingga belanja pemerintah yang berpindah ke Ibu Kota Nusantara ke Kalimantan Timur.
Presiden Jokowi menargetkan IKN akan menjadi Ibu Kota Indonesia pada 2024 ini.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad mengatakan akan ada perubahan yang terjadi di Jakarta usai tak menyandang status Ibu Kota.
Baca juga: Bulan Juli, Otorita IKN di Kaltim Akan Uji Coba Kereta tanpa Rel dan Taksi Terbang
Meski menurutnya belum begitu banyak pengaruhnya dalam jangka pendek.
Pengaruh yang mungkin akan terasa dari sisi konsumsi pada pegawai pemerintah yang pindah ke IKN.
Selain itu, Tauhid menyebut anggaran belanja pemerintah pusat juga akan berkurang di Jakarta.
“Yang akan signifikan ke depan secara berangsur-angsur adalah perputaran uang dari anggaran pemerintah pusat yang beredar di wilayah Jakarta itu lama kelamaan akan bergeser ke IKN," ucapnya belum lama ini.
"Misalnya penyelenggaraan meeting (rapat) dan lain-lain, yang tadinya di Jakarta bertahap akan dilakukan di Kalimantan Timur (Kaltim)," imbuhnya.
"Ibu Kota baru otomatis mengubah potensi ekonomi, terutama sektor akomodasi hotel dan restoran jadi berkurang walaupun tidak drastis,” lanjut Tauhid.
Proses pemindahan ibu kota negara dan akan terasa pengaruhnya yang cukup besar butuh puluhan tahun lagi.
“Kalau kita lihat pengalaman negara lain yang melakukan pemindahan pasti dampaknya akan ke ekonomi,” ucapnya.
Dia menjelaskan bahwa dari sisi pengeluaran Aparatur Sipil Negara (ASN), ketika ibu kota pindah ke Kalimantan Timur otomatis belanja ASN dan konsumsi rumah tangga mereka di Jakarta akan berkurang.
Ini akan menyebabkan permintaan terhadap barang dan jasa di Jakarta turun dan membuat perekonomian Jakarta juga akan turun.