TRIBUNKALTIM.CO - Kota Bontang tengah ramai dugaan temuan virus Tetelo atau Newcastle Disease (ND) setelah 10 ayam ditemukan mendadak mati di Kelurahan Lok Tuan.
Pemerintah Kota Bontang merespon cepat kejadian 10 ekor ayam mati mendadak yang diduga karena virus Newcastle Disease (ND) atau Tetelo.
Kondisi terkini di Kelurahan Lok Tuan Bontang setelah temuan 10 ekor ayam mati mendadak yang diduga karena virus Tetelo diungkap Pejabat Fungsional Ahli Muda Medik Veteriner, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Peternakan (DKP3) Riyono.
Riyono menjelaskan awal mula temuan ayam mati mendadak di Kelurahan Lok Tuan, Bontang.
Kematian massal unggas tersebut dilaporkan pertama kali oleh warga Kelurahan Lok Tuan, Bontang Utara, Rabu (24/7/2024).
Kabar 10 ekor ayam yang tiba-tiba mati ini langsung meluas, bahkan muncul isu flu burung.
Menurut Riyono, penanganan sudah dilakukan dan sampai hari ini kasus serupa tidak ditemukan kembali di Lok Tuan.
Riyono mengatakan setelah laporan kematian unggas, pihaknya segera sterilisasi di lokasi.
Untuk unggas yang mati segera diambil sampel swab dan darah dan dikirim ke laboratorium Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur.
Selain sterilisasi, juga dilakukan pula penyuluhan kepada masyarakat dan mengambil sampel swab dan darah terhadap unggas yang mati untuk dikirim ke laboratorium Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur.
Riyono mengungkapkan, tidak ditemukan lagi kasus serupa.
Namun ia belum memastikan apa yang menjadi penyebab dari matinya puluhan ayam tersebut.
Dugaan Virus Tetelo
"Dugaan sementara , unggas yang mati diduga karena Newcastle Disease (ND) atau yang kerap disebut tetelo," kata Riyono saat dihubungi TribunKaltim.co, Jumat (26/7/2024).
Dilansir dari World Organization of Animal Health, ND biasanya menyerang unggas domestik disebabkan oleh paramixovirus tipe 1.
Virus ND menunjukkan gambaran klinis yang mirip dengan influenza, namun perlu dilakukan uji laboratorium untuk menegakkan diagnosis.