TRIBUNKALTIM.CO - Isu pengambilalihan PDIP dari Megawati mencuat.
Hal ini seiring kabar mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Golkar.
Meski demikian, rupanya petinggi PDIP tak satu suara soal isu upaya pembegalan partai berlambang banteng moncing putih tersebut.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sempat mengungkapkan pihak yang ingin mengambil PDIP adalah Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pernyataan bakal batal pensiun lantaran mendengar ada pihak yang ingin mengambil alih PDIP.
Baca juga: 2 Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024, Lawan Ridwan Kamil Bereaksi Disebut Sebagai Pasangan Boneka
Hal itu disampaikan Megawati saat memberi sambutan dalam pengumuman resmi calon kepala daerah (cakada) PDIP pada Pilkada 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta pada Rabu (14/8/2024).
"Eh gitu dengar ini akan diambil nih kayaknya PDI Perjuangan, saya mau jadi ketua umum lagi," kata Megawati dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Kamis (15/8/2024).
Lebih lanjut, ia meminta kepada para kadernya agar patuh pada perintahnya, apabila ia menjadi ketua umum PDIP lagi.
"Keren apa enggak, hayo? bener enggak? Tapi mesti nurut perintah saya. Ya makanya manis-manis aja sama saya," kata Megawati.
Dalam pernyataannya, ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak takut dengan pihak-pihak yang ingin mengambil PDIP.
Pernyataan itu mendapat respons dari Ketua DPP PDIP Puan Maharani hingga Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
Baca juga: Anggaran Pembangunan IKN Nusantara Ternyata Membengkak, Sri Mulyani Beber Peruntukannya Untuk Apa
Reaksi Puan Maharani
Puan justru mengatakan, tak ada pihak yang ingin mengambil alih partainya dari kepemimpinan Megawati.
"Enggak ada. Kalau ada pun, ya enggak (bisa)," kata Puan di gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/8/2024).
Puan pun meminta awak media menanyakan langsung ihwal tersebut kepada ketua umum PDI-P yang juga sang ibu, Megawati.