Sebelum dan sesudah serta saat berlangsungnya Pilkada dinilai kondusif.
Bahkan partisipasi pemilih di beberapa daerah, mengalami peningkatan.
Tingkat partisipasi pemilih di beberapa daerah seperti di Kabupaten Mahakam Ulu dan Kutai Barat juga di atas 70 persen.
“Melihat hal ini, artinya ada peningkatan kedewasaan berpolitik di masyarakat," sebut Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol Kaltim, Fatimah Waty, Rabu (22/1/2024).
Pihaknya pun, kini fokus pada upaya menjaga stabilitas politik dengan memantau perkembangan pasca penetapan hasil oleh KPU.
Serta menjamin transisi kepemimpinan berjalan aman dan lancar.
Beberapa isu di luar Pilkada, turut jari pantauan pihak Kesbangpol Kalimantan Timur, teerutama isu yang berpotensi mengancam stabilitas keamanan dan ketertiban umum.
"Kebijakan kenaikan upah minimum misalnya, harus antisipasi kemungkinan adanya dampak dari isu ini, tentu mencari win-win solution antara dunia usaha dan tenaga kerja," kata Waty.
Baca juga: Terjawab Hasil Pilkada Samarinda 2024, Andi Harun - Saefuddin Zuhri Menang Mutlak Lawan Kotak Kosong
Isu kondisi cuaca yang masuk musim penghujan, sehingga berisiko menimbulkan bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.
Kesbangpol meminta kepada perangkat daerah terkait agar membantu mengantisipasi risiko bencana alam tersebut.
"Bencana alam dan isu-isu lainnya di luar politik, kami tidak bisa terjun langsung. Tapi tetap harus kami antisipasi karena juga mengancam stabilitas keamanan dan ketertiban," pungkasnya. (*)