TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG – Warga Kampung Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, kini hanya menikmati listrik selama 12 jam per hari.
Pembatasan ini dilakukan akibat menipisnya pasokan BBM untuk operasional pembangkit listrik PLN.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Petinggi Tiong Ohang, Huseini, usai berkoordinasi dengan pihak PLN setempat, Minggu (27/7/2025).
Menurut Huseini, listrik yang sebelumnya menyala selama 24 jam kini hanya beroperasi mulai pukul 18.00 WITA hingga 06.00 WITA keesokan harinya.
Baca juga: Warga Long Apari Mahulu Hadapi Risiko Kebakaran dan Krisis Sembako Akibat Kemarau Panjang
“Mulai sekarang listrik hanya menyala pukul 18.00 sore hingga 06.00 pagi. Siang hari dari pukul 06.00 sampai 18.00 listrik dimatikan,” ujar Huseini.
Ia menjelaskan, pemangkasan jam operasi ini terjadi karena ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk PLN terus menipis.
Kondisi ini disebabkan oleh surutnya air Sungai Mahakam, yang membuat kapal pengangkut BBM tidak bisa mencapai wilayah hulu seperti Long Apari.
“Air Mahakam terlalu surut sehingga kapal tidak bisa mudik membawa BBM,” jelasnya.
Baca juga: Harga Beras Tembus Rp1,2 Juta per Sak, Warga Long Apari Mahulu Krisis BBM dan Sembako
Pembatasan listrik ini menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat dan jajaran pemerintahan kampung.
“Kami pusing memikirkan bagaimana nasib pelayanan masyarakat. Perkantoran yang buka pagi hingga sore pakai apa? Genset pun tidak bisa dipakai karena BBM kosong,” keluh Huseini.
Warga pun khawatir terhadap berbagai dampak lanjutan, mulai dari rusaknya bahan makanan karena kulkas tidak menyala hingga terganggunya akses komunikasi dan layanan umum.
Aktivitas warga di siang hari menjadi lumpuh, terutama bagi pelaku usaha kecil dan layanan kesehatan yang bergantung pada listrik.
Baca juga: Harga Sembako di Perbatasan Mahulu Kaltim Naik Tak Wajar, DKPP Turun Tangan
Huseini berharap pemerintah segera turun tangan untuk menangani krisis energi ini dan memprioritaskan distribusi BBM ke Mahakam Ulu.
“Kalau bisa pasokan BBM diprioritaskan agar listrik kembali normal. Ini kebutuhan dasar,” tegasnya. (*)