Berita Nasional Terkini

Gibran Tak Salami AHY, Pengamat Singgung Dampaknya, Dikaitkan dengan Isu Partai Biru dan Orang Besar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GIBRAN AHY - Momen Wapres Gibran tak jabat tangan atau sapa AHY dalam Upacara Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (11/8/2025). Wakil Presiden Gibran tak salami Agus Harimurti Yudhoyono, pengamat singgung bisa dikait-kaitkan dengan isu partai biru dan orang besar. (Tangkap Layar YouTube Puspen TNI)

TRIBUNKALTIM.CO - SikapWakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang diduga tak menyalami beberapa menteri menuai sorotan.

Terutama karena Gibran tak menyalami Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga Ketua Umum Partai Demokrat.

Hal ini terekam kamera saat Gibran hadir di Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Udara Suparlan, Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus), Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu, (10/8/2025).

Peristiwa ini menjadi ramai karena AHY juga punya potensi besar bersaing dengan Gibran untuk maju di Pilpres 2029.

Tak hanya itu, belum lama ini juga sempat mencuat tudingan partai biru dan tokoh besar di balik kasus ijazah palsu Presiden ke-7 Jokowi yang menyeret Partai Demokrat.

Kendati kemudian, Jokowi sudah membantah keterlibatan Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga ayah AHY, dalam kasus ijazah palsu.

Baca juga: Gibran Pamer Foto Makan Siang bareng Dasco, Pengamat Singgung Hubungan Prabowo, Megawati dan Jokowi

Dalam video yang beredar memperlihatkan Gibran menuju ke panggung dan berjabat tangan dengan para pejabat kabinet.

Akan tetapi, Gibran tampak melewati barisan menteri yang berisi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.

Dalam video yang viral di media sosial, AHY yang juga putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu tampak memandangi Gibran yang tidak menyalaminya.

Pengamat politik Adi Prayitno turut menanggapi peristiwa itu. 

Adi Prayitno merupakan staf pengajar Jurusan Ilmu Politik di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Adi Prayitno menyebut peristiwa itu disorot lantaran bersalaman merupakan budaya bangsa Indonesia.

“Kenapa ini menjadi ramai? Karena budaya salaman itu dianggap sebagai budaya orang ketimuran secara umum. Jadi, kalau ada pertemuan pejabat-pejabat penting di negara kita. Presiden, wakil presiden, anggota dewan, dan pejabat publik lain sering kali memang suka saling bersalaman,” ujarnya dalam program iNews Room di iNews, Senin, (11/8/2025).

Oleh karena itu, menurut Adi, wajar apabila Gibran disorot ketika dia tidak menyalami sejumlah pejabat dan berujung pada munculnya isu-isu politik.

Adi mengatakan tidak hanya AHY yang tidak disalami Gibran. Cak Imin, Zulhas, bahkan Bahlil yang dinilai cukup dekat dengan ayah Gibran, Jokowi, pun tidak disalami.

Menurut Adi, jika Gibran tidak bersalaman dengan Bahlil, Zulhas, dan Cak Imin, hal itu tidak akan dipersoalkan masyarakat karena tidak ada rivalitas apa pun.

ADI PRAYITNO - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno saat Rilis Temuan Survei Parameter Politik Indonesia bertajuk Peta Elektoral Pilkada Jateng 2024 secara daring pada Kamis (22/6/2023). (Tribunnews.com/ Gita Irawan) (Tribunnews.com/ Gita Irawan)

“Tapi beda ceritanya kalau tidak menyalami AHY, itu pasti dikait-kaitkan soal bagaimana ketegangan keduanya itu terjadi. Apalagi beberapa waktu yang lalu muncul narasi-narasi ada partai biru, orang besar, dan seterusnya,” kata Adi yang menjadi Direktur Parameter Politik Indonesia, sebuah lembaga survei.

“Kalau kita mau jujur, yang saat ini menjadi komoditas politik yang paling viral dan selalu tingkah laku politiknya adalah satu Gibran, yang kedua adalah AHY yang dinilai oleh publik sedang mem-profiling untuk menuju jalan panjang di 2029,” ujarnya.

Namun, Adi berkata bisa saja peristiwa Gibran tidak menyalami AHY itu hanya gimmick.

Jika tidak ada gimmick semacam itu, acara-acara resmi tidak akan menjadi pemberitaan.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Jokowi Mania Andi Azwan tidak mempersoalkan Gibran yang tidak menyalami beberapa menteri.

Jokowi Mania adalah relawan pendukung mantan Presiden Jokowi.

“Ini sepertinya hal yang biasa-biasa saja karena di kabinet mereka sering bertemu juga,” kata Andi.

“Kita tidak menanggapi secara politiklah hal-hal itu. Itu hal yang biasa saja. Mungkin secara protokolernya agak sedikit inilah ya."

“Kalau dikatakan perseteruan tanda kutip ya, antara AHY dan Mas Gibran, saya rasa tidak ada perseteruan itu dan mereka masih sahabat, baik di dalam kabinet maupun juga di luar kabinet."

Bahlil bantah tak disalami

Sementara itu, Bahlil membantah isu yang menyebutkan dia tidak disalami oleh Gibran.

Bahlil mengaku justru datang ke acara upacara bersama Gibran dengan menumpangi kereta Whoosh.

“Oh salah ambil gambar itu, saya satu kereta sama Mas Gibran gimana? Saya kan datangnya satu kereta Whoosh dengan Mas Wapres," kata Bahlil di Istana Negara, Jakarta, Senin, (11/8/2025).

Menteri itu mengatakan dia juga pulang berbarengan dengan Gibran.

Bahkan, dia duduk bersebelahan dengan putra Jokowi itu.

"Pulangnya juga satu kereta. Duduk bersebelahan malah," katanya.

Profil Singkat AHY

Agus Harimurti Yudhoyono saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dalam Kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Ia adalah putra sulung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

Biodata

  • Lahir: 10 Agustus 1978, di Bandung, Jawa Barat
  • Ayah: Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden ke-6 RI)
  • Ibu: Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono)
  • Istri: Annisa Pohan
  • Anak: Almira Tunggadewi Yudhoyono

AHY adalah lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) tahun 2000 dan meraih penghargaan Adhi Makayasa.

Ia juga memiliki tiga gelar master dari universitas ternama:

Master of Science in Strategic Studies – Nanyang Technological University, Singapura

Master of Public Administration – Harvard University, AS

Master of Arts in Leadership – Webster University, AS

Karier Militer dan Politik

Mengabdi di TNI AD selama 16 tahun, termasuk sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon Selatan (2006–2007)

Jabatan terakhir: Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203, pasukan elite pengaman ibu kota

Mengundurkan diri dari militer pada 2016 untuk maju di Pilkada DKI Jakarta. Namun ia gagal di Pilkada DKI Jakarta.

Menjadi Ketua Umum Partai Demokrat sejak 2020, menggantikan ayahnya, SBY. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Video Gibran Tak Salami AHY Disorot, Pengamat Sebut AHY Komoditas Politik Terviral

Berita Terkini