Berita Balikpapan Terkini

Didampingi ITK, Komunitas Anggrek Balikpapan Kini Go Digital dan Naik Kelas

Komunitas anggrek di Balikpapan kini semakin berdaya setelah mendapatkan pendampingan dari dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan.

HO/PAI BALIKPAPAN
PENDAMPINGAN PEMASARAN DIGITAL - Kegaitan Pendampingan Manajemen stok dan aktivitas media pemasaran digital kepada komunitas Bakoel Kembang Jalan Ruhui Rahayu (PAI Balikpapan), beberapa waktu lalu. (HO/PAI BALIKPAPAN) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Komunitas anggrek di Balikpapan, Kalimantan Timur, kini semakin berdaya setelah mendapatkan pendampingan dari dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK).

Melalui Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat yang didukung DPPM Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, para pelaku usaha tidak hanya belajar teknologi digital, tetapi juga menemukan peluang baru untuk meningkatkan daya saing anggrek lokal.

Selama ini, budidaya anggrek di Balikpapan sebagian besar digerakkan oleh pecinta tanaman hias yang tergabung dalam komunitas Pecinta Anggrek Indonesia (PAI) Balikpapan.

Namun, keterbatasan inovasi produk, pencatatan stok manual, dan minimnya strategi pemasaran membuat usaha mereka belum berkembang maksimal.

Baca juga: Usaha Rumahan Anggrek WidyaOrchid di Samarinda Kaltim, dari Hobi Jadi Ladang Rezeki

Melihat kondisi itu, tim ITK menghadirkan pelatihan yang mengubah cara pandang anggota komunitas: anggrek bukan sekadar hobi, tetapi juga punya potensi ekonomi besar bila dikelola secara profesional.

Kegiatan ini diketuai oleh Prasis Damai Nursyam Hamijaya, S.P., M.M., program studi Bisnis Digital, bersama anggota tim Muh. Ikhsan Alif S., S.E., M.Sc., serta Luh Made Wisnu Satyaningrat, S.Kom., M.T.

Kegiatan workshop dilaksanakan di komunitas Bakoel Kembang Ruhui Rahayu, PAI Balikpapan pada 21 dan 27 September 2025.

Peserta diajak berdiskusi tentang peluang pasar, pentingnya branding, inovasi kemasan, serta praktik langsung desain kemasan modern.

Baca juga: Intip Konservasi Anggrek di Kebun Raya Balikpapan, Miliki Orchidarium Diklaim Pertama di Kalimantan

Mereka juga dilatih penggunaan media sosial sebagai etalase digital dan pencatatan stok berbasis sistem daring.

“Kami merasa terbantu sekali, terutama dalam hal pengemasan dan promosi online. Ini membuka wawasan baru bagi kami,” ujar Nurmaningsih, Bendahara PAI Balikpapan

Pendampingan ini juga menumbuhkan rasa bangga anggota komunitas terhadap produk lokal.

Dengan identitas digital berupa QR code, setiap tanaman kini memiliki cerita unik—mulai dari perawatan hingga riwayat pertumbuhannya.

Baca juga: DLH Rekomendasikan Rusa dan Anggrek Hitam Jadi Ikon Kabupaten PPU

Langkah ini bukan hanya menambah nilai jual, tetapi juga memperkuat citra anggrek Balikpapan sebagai produk khas.

Ketua Seksi Promosi dan Agribisnis PAI Balikpapan, Yeyen Raharjo, menilai langkah ini efektif memperkenalkan anggrek lokal sekaligus mengedukasi masyarakat.

Menurut ketua tim, Djaya, tujuan program ini bukan sekadar mengajarkan digitalisasi, melainkan membangun budaya kolaborasi dan kemandirian komunitas.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved