Hari Pahlawan 2025
30 Puisi Hari Pahlawan 2025 Singkat dan Menyentuh, Bisa Dibagikan ke Medsos!
Menyambut 10 November, banyak orang mulai mencari inspirasi puisi Hari Pahlawan 2025 yang singkat namun tetap menyentuh hati.
Penulis: Briandena Silvania Sestiani | Editor: Heriani AM
Ringkasan Berita:
- Kumpulan 30 puisi Hari Pahlawan 2025 singkat penuh makna dan emosi
- Cocok dibagikan di media sosial untuk memperingati 10 November
- Menghadirkan semangat perjuangan dan cinta tanah air dalam bait-bait sederhana.
TRIBUNKALTIM.CO - Menyambut 10 November, banyak orang mulai mencari inspirasi puisi Hari Pahlawan 2025 yang singkat namun tetap menyentuh hati.
Melalui bait-bait sederhana, kita bisa mengenang perjuangan para pejuang bangsa yang rela berkorban demi merah putih berkibar di angkasa.
Puisi menjadi cara yang indah untuk menyalurkan rasa hormat dan cinta tanah air.
Meski hanya beberapa baris, makna di dalamnya bisa menggugah semangat generasi muda untuk terus menjaga nilai perjuangan para pahlawan.
Semangat Hari Pahlawan 2025 terasa semakin kuat, terutama di kalangan pelajar, guru, hingga pengguna media sosial yang ingin menyebarkan pesan patriotisme dengan cara kreatif.
Puisi-puisi singkat bisa dibagikan dalam bentuk unggahan, caption, atau video ucapan bertema nasionalisme.
Baca juga: Contoh Teks Susunan Upacara Hari Pahlawan Nasional 2025 yang Bisa Digunakan
Koleksi 30 puisi Hari Pahlawan 2025 singkat dan menyentuh berikut ini bisa menjadi pilihan tepat untuk memperingati jasa para pejuang.
Tak hanya indah dibaca, tetapi juga sarat makna perjuangan, pengorbanan, dan semangat pantang menyerah demi bangsa.
Simak selengkapnya!
1. Pahlawanku, Terima Kasih
Pahlawanku…
Kau berjuang tanpa pamrih
Darahmu tumpah untuk negeri ini
Keringatmu jadi saksi cinta Ibu Pertiwi
Kini kami hidup damai
Belajar, bermain, dan tertawa
Semua karena jasamu, wahai pahlawan
Terima kasih, kami takkan lupa selamanya
2. Merah Putih di Dadaku
Merah itu keberanianmu
Putih itu kesucian hatimu
Kau lawan penjajah dengan semangat api
Demi Indonesia yang merdeka abadi
Kini benderaku berkibar tinggi
Aku berjanji akan menjaga negeri ini
Dengan ilmu dan hati yang suci
Untuk meneruskan perjuanganmu, pahlawanku sejati
3. Doa untuk Pahlawan
Di makam yang sunyi kami berdiri
Mengheningkan cipta dalam hati
Doa kami mengalun lirih
Untuk pahlawan yang telah pergi
Tidurlah tenang wahai pejuang
Jasamu takkan hilang ditelan zaman
Namamu akan selalu kami kenang
Dalam setiap hembusan napas perjuangan
4. Suara dari Masa Lalu
Dari masa lalu terdengar suara
Jerit perjuangan dan semangat membara
Pahlawan berjuang tanpa lelah
Walau luka dan air mata tumpah
Kini kami mendengar panggilan itu
Untuk terus maju, pantang menyerah
Kami anak bangsa yang bersatu
Menjaga Indonesia agar tak patah
5. Cahaya di Langit Merdeka
Kau bukan sekadar nama di buku
Kau cahaya yang tak pernah redup
Di langit merdeka, kau bersinar
Menuntun kami menuju masa depan yang benar
Kami anak negeri ini
Akan melanjutkan kisahmu lagi
Dengan semangat dan ilmu tinggi
Agar Indonesia tetap berdiri
6. Guratan Perjuangan
Tanah ini pernah kau injak
Dengan langkah pasti meski lemah
Peluru musuh kau hadapi
Demi tumpah darah yang kau cintai
Kini guratan perjuanganmu
Menjadi sejarah yang kami baca
Kami bangga menjadi penerusmu
Wahai pahlawan, pelita bangsa
7. Untukmu, Pahlawan Tanpa Nama
Tak tercatat di buku sejarah
Namun jasamu tak kalah megah
Kau berjuang di garis depan
Tanpa pamrih, tanpa harapan
Namamu hilang ditelan waktu
Namun cintamu pada negeri tak sirna
Kami akan mengenangmu selalu
Pahlawan tanpa nama, tetap mulia
8. Semangatmu Hidup di Dadaku
Pahlawan…
Meski kau telah tiada
Semangatmu hidup di dada
Menyala bagai api membara
Aku akan belajar tanpa lelah
Berbuat baik dan tak menyerah
Agar kelak, seperti dirimu juga
Berguna bagi bangsa dan negara
9. Negeri yang Kau Jaga
Lihatlah, pahlawan…
Negeri ini kini berdiri megah
Anak-anak bermain di bawah langit cerah
Bendera merah putih berkibar gagah
Itu semua karena kau pernah ada
Menjaga tanah air dengan jiwa
Terima kasih, pahlawanku tercinta
Jasamu abadi sepanjang masa
10. Kami Generasi Penerus
Kami generasi penerus bangsa
Akan menjaga apa yang kau perjuangkan
Tidak dengan senjata dan darah
Tapi dengan ilmu dan ketulusan hati
Pahlawan, engkaulah teladan kami
Yang menanam keberanian sejati
Kami berjanji sepenuh hati
Akan terus mencintai negeri ini
11. Prajurit Jaga Malam
Karya: Chairil Anwar
Waktu jalan...
Aku tidak tahu apa nasib waktu
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua tua keras, bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian
Ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu
Waktu jalan...
Aku tidak tahu apa nasib waktu!
12. Dirgahayu Negeriku
Karya: Joeti
Kami mencintaimu
Dengan ribuan gugusan
Pulau-pulaunya
Kami mencintaimu
Dengan jutaan
Keanekaragaman budayanya
Lahir di tanah ibu pertiwi
Dan akan tetap menjaga
Keindahan negeri
Hingga tulang belulang
Kami menyatu dengan
Tanah negeri ini
13. Kita Merdeka
Karya: Agil Ramadhan
Pandemi masih membayangi tiap jiwa dan raga para pribumi
Walau riuh terdengar menggema di seluruh penjuru
Dan sang saka merah putih dengan gagahnya berkibar
Mengobarkan semangat para pemuda dan pemudi bangsa
Untuk tiap tetes keringat dan darah yang dikorbankan para pejuang bangsa
Menopang, hingga bumi pertiwi ini berdiri kokoh
Tak satupun yang berhak merampas semangat kemerdekaan ini
Walau pandemi yang perlahan membatasi ruang gerak kita
Dan merebut kebahagiaan dengan orang-orang terkasih
Hari ini kita merdeka!
Bentengi diri dengan nyala semangat yang tak kenal lelah
Tunjukkan kepada para pejuang bangsa, kita layak merdeka
Karena aku, kau dan kita semua adalah Indonesia
Merdeka, merdeka, merdeka!
14. Merdeka, Kini dan Nanti
Karya: Ahmad Suryadi
Mereka ini adalah upaya yang tak kenal lelah
Usaha yang tak pernah menyerah
Mereka ini adalah cucuran keringat dan dara
Yang setia mencucur hingga melimpah ruah
Mereka ini adalah lelah
Lelah yang dirasakan oleh setiap raga
Merdeka ini tak mudah digapai
Karena berjuta ton darah raib serta tergadai
Merdeka didapat dengan taruhan nyawa
Demi merdeka jutaan nyawa dan jiwa melayang
Demi merdeka untuk senyum esok yang lebih
Demi merdeka untuk senyum bangsa Indonesia
Demi merdeka ibu pertiwi, kini dan nanti
15. Riwayatmu Kini
Karya: Aldi Mubarok
Pertiwi di usia renta genap tujuh puluh enam tahun
Masih menjadi budak nafsu bagi mereka si hidung belang
Gunung menyembul, ranum nan rimbun
Sebelum diremas tangan-tangan binal
Bibir sensual, mengalir sungai
Dilumat hingga kering kerontang
Meringis tatkala beton menancap pada tubuh
Derai air mata tak bisa dibendung
Meluap membasahi pori-pori tiap kota
Berontak dari dekapan galak
Berjalan lunglai setengah sadar
Sambil bergumam:
"aku ingin kebebasan; kesejahteraan"
16. Merah Putih untuk Pertiwi
Karya: Alfin Nihayatul Islamiyah
Guratan tinta emas dalam kertas bekas
Memori masa kelam terlintas
Dalam balutan darah yang masih menggenang
Melaju melewati masa menjadi kenangan
Maksud terbuai dalam hati yang luluh
Kisa puluhan tahun yang beradu dalam pelu
Kelu; rasanya hati berdayuh-dayuh
Kertas bekas waktu menjadi rapuh
Merdeka! Diiringi Indonesia raya yang menggema
Air mata yang siap meluncur kapan saja
Penantian di penghujung usia
Akhir kata yang menjadi lega seluruh warga bumiputera
17. Mentari Indonesia
Karya:Bunda Azki
Derap langkah para penjaga paksa
Letupan senjata tanpa aksama
Ribuan nyawa hilang tanpa dosa
Hanya derai air mata yang berkuasa
Ketika doa dan air mata bersama
Penjuru bumi langit berkuasa
Sebilah bambu runcing mencakar angkasa
Kekuatan besar mencabar bumi seisinya
Merdeka, merdeka, merdeka
Peluh dan lara berganti indahnya nirwana
Luka tikam menganga berganti senyuman sukma
Ribuan dera tergantikan secercah sinar khatulistiwa
Kisah romansa akan indah pada waktunya
Bukan karena kamu dan aku saja
Namun korelasi keduanya
Karena kita sama, kita adalah Indonesia
18. Indonesia
Karya: Chatya Fawziyah
Tujuh puluh enam tahun Indonesia merdeka
Meninggalkan segala cerita lama yang penuh duka
Ratusan tahun dijajah dengan kejamnya
Hingga tak sedikit yang gugur karenanya
Indonesia
Sejarah perjuangan tak mungkin dilupa
17 Agustus 1945
Proklamasi atas nama bangsa Indonesia berkumandang ke penjuru dunia
Indonesia usiamu tak lagi muda
Namun semangatmu harus tetap membara
Demi segala cita-cita para pejuang bangsa
Majulah Indonesia
Jayalah bangsa dengan beragam suku dan budaya
Kepakkan sayapmu setinggi angkasa
Tunjukkan gagahmu di mata dunia
19. Hargai Para Pahlawan
Karya: Deni Tri Risawati
Mengenang 76 tahun silam atas jasa para pahlawan
Kemerdekaan bisa diproklamasikan, Indonesia bisa dipersatukan
Banyak darah yang ditumpahkan
Banyak nyawa yang dikorbankan
Semua demi mencari keadilan dan menghapus penjajahan
Kini, telah tiba bulan istimewa bagi rakyat Indonesia
Merah putih berkibar di sepanjang jalan
Sebagai tanda peringatan kemerdekaan
Mari kawan kita jaga persatuan jangan ada perpecahan
Hargai pengorbanan para pahlawan
Kebebasan jangan disalahgunakan
Boleh berdebat adu pendapat tapi untuk meraih mufakat
Bukan untuk tipu muslihat karena kita adalah generasi hebat
Demi Indonesia yang kuat
20. Sebuah Mimpi
Karya: Dewi Ramadhanti
Apa itu merdeka?
Kata bebas yang diimpikan
Indonesia berjuang
Ikhtiar Tawakal tak terhenti
Tangis darah air mata
350 tahun lamanya
Buih indah itu datang
Tangis haru bahagia
Berkah kesabaran nan perjuangan
Kini waktu berlalu
Definisi bebas penuh makna
Perjuangan kita berbeda
Nafkah, rezeki, sehat
Tetaplah melangkah menuju harap
Merdeka 'kan kita dapat
21. Bara
Karya: Ellyana Dwi Jayanti
Merdeka!
Satu kata yang diucapkan oleh seorang pahlawan
satu kata yang penuh makana
satu kata yang membuat kami bergetar
Satu kaya yang membuat kami menangis
Tapi apakah kita sudah benar-benar merdeka!
Wahai pahlawan bukalah matamu
Ada noda yang tak bisa kau lihat secara langsung
Ada noda yang kau anggap itu sebuah hiasan
Ada noda yang sebenarnya ingin kau hapus
Namun mengapa engkau mendiamkannya
Merah darahku putih tulangku
Meski kami harus merasakan sakit
Kami ingin kau kembali
Seperti arti merdeka yang sesungguhnya
Saat kau memerdekakan neberiku Indonesia
22. Langit Surabaya
Langit Surabaya pernah membara,
oleh semangat yang tak gentar menghadapi penjajah,
oleh suara arek-arek yang menggema merdeka!
Keringat dan darah berpadu jadi sumpah,
bahwa tanah ini tak akan tunduk lagi,
bahwa kemerdekaan adalah harga mati.
Kini kami kenang dengan doa dan karya,
menyambung semangat itu di masa damai,
agar perjuanganmu tak berhenti di masa lalu.
23. Suara dari Masa Lalu
Ada bisik dari masa lalu,
suara pahlawan yang tak pernah diam,
memanggil kami agar tak lupa pada perjuangan.
Mereka berkata, “Bangunlah, anak bangsa,”
“jangan biarkan kemerdekaan jadi kenangan,”
“jadikan ia perjuangan setiap zaman.”
Dan kami pun berjanji hari ini,
untuk menjawab suara itu dengan tindakan, dengan cinta dan pengabdian pada negeri.
24. Janji Merah Putih
Kami mengingatmu, wahai pahlawan,
dengan hati yang penuh kebanggaan,
atas darah dan air mata yang kau korbankan.
Merah putih berkibar megah,
bukan karena angin semata,
tapi karena nyawamu yang rela tertiup bersama cita.
Kami berjanji di hadapan sejarah,
akan menjaga negeri ini sepenuh jiwa,
seperti engkau menjaganya dengan nyawa.
25. Bunga di Pusara Tak Bernama
Di taman pahlawan, bunga tumbuh tanpa nama,
di atas tanah yang pernah basah oleh darah,
menyimpan cerita keberanian yang abadi.
Tak perlu tanda, tak perlu pujian,
karena jasamu hidup dalam napas bangsa,
dalam bendera yang terus berkibar gagah.
Wahai pahlawan tanpa tanda jasa,
kami terus melangkah di jalan yang kau buka,
menuju Indonesia yang sejahtera dan merdeka.
26. Contoh puisi Hari Pahlawan 2025 — Terus Bergerak, Wahai Anak Bangsa
Darahmu telah menetes di bumi pertiwi,
namun dari situ tumbuh harapan yang tak mati.
Pahlawanku, engkau bukan sekadar nama di batu,
engkau nyala api yang menuntun waktu.
Dengan bambu runcing dan tekad baja,
engkau rebut kemerdekaan untuk bangsa.
Kini, kami berdiri di atas jerihmu, bersumpah takkan mundur walau satu langkah pun.
Kami mungkin tak lagi berperang di medan laga,
tapi kami berjuang di ruang kerja, di sekolah, di desa.
Kami menulis, kami berkarya, kami berjuang dengan pena,
karena kami tahu: perjuanganmu belum selesai di sana.
Terus bergerak, wahai anak bangsa!
Jangan biarkan semangatmu membeku oleh waktu.
Karena selama merah putih masih berkibar, jiwa pahlawan akan selalu hidup di dalam dada kita!
27. Contoh puisi Hari Pahlawan 2025 — Dalam Hening Aku Mendengar
Dalam hening aku mendengar,
suara langkah para pahlawan yang tak lagi tampak.
Mereka berjalan dalam kenangan,
membisikkan pesan yang tak lekang:
“Jaga negerimu, meski zaman berubah.”
Aku menunduk di hadapan pusaramu,
mengenang perjuangan yang tak kukenal,
namun kurasakan dalam setiap napas kemerdekaan.
Kau tidak meminta kami meneteskan air mata,
kau hanya ingin kami menjaga asa.
Bukan dengan senjata, tapi dengan ilmu, kejujuran, dan cinta pada sesama.
Pahlawanku, engkaulah teladanku,
yang mengajarkan arti memberi tanpa pamrih,
berjuang tanpa perlu terlihat,
dan mencintai tanah air tanpa batas waktu.
28. Contoh puisi Hari Pahlawan 2025 — Kami Adalah Penerusmu
Hei, pahlawan!
Kami tahu, zaman telah berubah,
tapi semangatmu tak pernah pudar.
Dulu kau berjuang dengan peluru,
kini kami berjuang dengan ilmu.
Kami bergerak di dunia digital,
membawa semangat nasional di ruang virtual.
Kami bukan generasi rebahan,
kami generasi yang siap melanjutkan perjuangan.
Kami berkarya, kami berbagi, kami menolak menyerah pada kondisi.
Sebab kami tahu — kemerdekaan bukan akhir, tapi awal.
Terima kasih, pahlawan, telah menyalakan api dalam dada kami.
Kini giliran kami berdiri, melanjutkan kisahmu — dengan cara kami sendiri.
29. Contoh puisi Hari Pahlawan 2025 — Negeri yang Kau Titipkan
Pahlawanku, di tanah ini engkau rebah,
di tanah ini pula kami berdiri.
Kemerdekaan yang kau hadiahkan,
adalah amanah yang harus kami jaga setiap hari.
Kami tahu, perjuangan belum selesai,
ketika masih ada ketimpangan dan dusta yang bersemai.
Namun kami takkan menyerah, karena kami mewarisi darahmu yang tegar.
Engkau ajarkan arti berkorban,
tanpa berharap balasan.
Kini kami berjuang dengan cara baru,
membangun negeri lewat ilmu, kerja, dan rindu.
Tenanglah, pahlawanku.
Negeri yang kau titipkan, akan kami jaga dengan perbuatan.
30. Contoh puisi Hari Pahlawan 2025 — Bambu Runcing dan Pena
Dulu engkau menggenggam bambu runcing,
melawan penjajah tanpa gentar sedikit pun.
Kini kami menggenggam pena, melawan kebodohan dan kemalasan di dada.
Dulu engkau menembus kabut peperangan,
kini kami menembus gelap kebohongan.
Perjuangan memang berganti wajah, tapi semangatnya tetap sama — untuk Indonesia tercinta.
Kami belajar dari keberanianmu,
kami meneladani kesetiaanmu.
Dan kami berjanji: takkan biarkan semangatmu membeku dalam buku sejarah.
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul 25 Contoh Puisi Hari Pahlawan 2025 yang Penuh Makna, Bisa Dibuat via AI
Artikel ini telah tayang di Sonora dengan judul 15 Contoh Puisi Hari Pahlawan 2025, Penuh Makna dan Menggetarkan Hati
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul 10 Puisi tentang Pahlawan, Cocok untuk Lomba Hari Pahlawan 2025 di Sekolah-sekolah
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20241109_Hari-Pahlawan-2024_2.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.