Berita Nasional Terkini
5 Fakta Sidang Tahunan MPR 2025: Poin-poin Pidato Kenegaraan Prabowo hingga Ketidakhadiran Megawati
5 fakta Sidang Tahunan MPR 2025: Poin-poin pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto hingga alasan Megawati Soekarnoputri tidak hadir.
Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Briandena Silvania Sestiani
Kemudian Presiden Soeharto melakukan pembangunan ekonomi secara merata, mewujudkan swasembada pangan, dan meletakkan dasar industrialisasi, serta menurunkan kemiskinan ekstrem.
Presiden B. J. Habibie, lanjut Prabowo, membawa Indonesia ke arah teknologi tinggi dan menjaga stabilitas ekonomi di tengah krisis 1998.
Lalu Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur memperkokoh kerukunan antar suku, agama, dan ras.
"Presiden Megawati menyelesaikan proses pemulihan ekonomi akibat krisis ekonomi dan moneter yang berkepanjangan, menyelesaikan ribuan kasus perusahaan-perusahaan yang kolaps akibat krisis moneter 1998 dan melaksanakan pemilihan umum secara langsung untuk pertama kalinya serta memperkuat lembaga-lembaga negara," kata Prabowo.
Kemudian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berhasil mengatasi dampak krisis keuangan global 2008, menyelesaikan konflik Aceh, dan meletakkan dasar pembangunan ekonomi yang adil, terencana dan merata.
Sementara Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun infrastruktur nasional, memimpin penanganan pandemi COVID-19, mempercepat pemulihan ekonomi, memulai pembangunan Ibu Kota Nusantara, dan merintis strategi hilirisasi sumber daya alam.
Baca juga: Viral Bidan Berenang Seberangi Sungai demi Pasien, Prabowo Siapkan Rp26,5 M untuk Bangun Akses Warga
2. Dilaksanakan pada Tanggal 15 Agustus, Biasanya 16 Agustus
Pidato kenegaraan adalah pernyataan resmi yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia di hadapan lembaga legislatif, biasanya menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI setiap tanggal 16 Agustus.
Pidato ini memiliki fungsi penting dalam sistem demokrasi sebagai bentuk akuntabilitas, transparansi, dan komunikasi langsung antara pemerintah dan rakyat.
Berbeda dari tradisi tahunan yang biasanya digelar setiap 16 Agustus, Sidang Tahunan MPR 2025 diadakan pada 15 Agustus.
Perubahan ini dilakukan karena 16 Agustus jatuh pada hari Sabtu.
3. Tidak Dihadiri Megawati Soekarnoputri
Salah satu hal yang mencuri perhatian adalah ketidakhadiran Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.
Megawati yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) merupakan presiden perempuan pertama dan satu-satunya dalam sejarah Indonesia hingga saat ini.
Ketua DPR RI, Puan Maharani dalam pidato mengatakan, kehadiran Megawati diwakili oleh dirinya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.