Berita Viral

Pernyataan Dokter Syahpri yang Bikin Keluarga Pasien RSUD Sekayu Emosi dan Viral Paksa Buka Masker

Kini, keluarga pasien VIP mengaku tersulut emosi karena dokter Syahpri yang berlaku kasar lebih dulu.

Instagram @perawat_peduli_palembang
DOKTER RSUD SEKAYU - Sebuah video menunjukkan seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, dimarahi oleh keluarga pasien dan dipaksa membuka masker, viral di media sosial. Keluarga pasien VIP ungkap sang dokter berlaku kasar lebih dulu yang membuatnya emosi (Instagram @perawat_peduli_palembang) 

Situasi memanas, dan dalam video yang beredar, terlihat keluarga pasien memaksa dokter membuka masker medisnya. Padahal, menurut SOP rumah sakit, masker wajib digunakan di ruang perawatan pasien infeksius, terutama dengan indikasi TBC

Polemik Rekaman CCTV dan Persepsi Publik

Keluarga pasien meminta rekaman CCTV untuk menunjukkan kronologi lengkap. Menurut Ismed, video yang viral hanya menampilkan potongan kejadian yang membuat mereka tampak emosional.

Namun, akses terhadap rekaman CCTV belum diberikan, bahkan disebut “disambar petir” oleh petugas keamanan.

“Kalau CCTV dibuka, publik bisa melihat bagaimana awalnya,” kata Ismed

Mediasi dan Permintaan Maaf

Mediasi dilakukan pada Rabu, 14 Agustus 2025, di RSUD Sekayu, Sumatera Selatan. Dalam pertemuan tersebut, keluarga pasien menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada dokter Syahpri dan manajemen rumah sakit.

“Saya terlebih dahulu memohon maaf atas terjadinya video yang viral kemarin,” ucap Ismed dalam video yang diunggah akun Instagram @perawat_peduli_palembang.

Momen berjabat tangan antara dokter dan keluarga pasien juga terekam dalam unggahan @pesonamuba.official, menunjukkan upaya damai secara kekeluargaan.

Proses Hukum Tetap Berjalan

Meski mediasi telah dilakukan, Plt Direktur RSUD Sekayu, drg Dina Krisnawati Oktaviani, menegaskan bahwa proses hukum tetap berjalan. Hal ini ditegaskan pula oleh Kapolres Musi Banyuasin, AKBP God Parlasro Sinaga.

“Selama belum ada perdamaian, proses hukum tetap berjalan,” ujarnya.

Dokter Syahpri telah melaporkan insiden tersebut ke polisi pada Rabu, 13 Agustus 2025.

Ia menegaskan bahwa langkah hukum diambil bukan hanya untuk dirinya, tetapi demi melindungi seluruh tenaga kesehatan di Indonesia.

“Jangan sampai terjadi Syahpri yang lain. Kita harus menentukan sikap, harus tegas,” tegasnya.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved