Berita Nasional Terkini

Fungsi 2 Lembaga Baru yang Dibentuk Prabowo dan Sosok Kepala yang Menjabat

Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk dua lembaga baru: Badan Otorita Pantai Utara Jawa dan Badan Industri Mineral.

Dok. Sekretariat Presiden
LEMBAGA BARU - Didit Herdiawan Ashaf saat dilantik sebagai Kepala Badan Otorita Pengelola Pantai Utara Jawa (Pantura) di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025). Badan ini adalah lembaga baru yang dibentuk Prabowo Subianto (Dok. Sekretariat Presiden ) 

 Hal ini menyusul tekadnya menuntaskan pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) setelah direncanakan sejak 30 tahun lalu di zaman Presiden ke-2 Soeharto.

Kepala Negara menganggap, tanggul laut adalah infrastruktur vital yang perlu diselesaikan. 

Setidaknya, pembangunan harus dimulai di eranya, meski bukan dirinya yang meresmikan karena pembangunannya membutuhkan waktu puluhan tahun.

"Saya ingin garis bawahi salah satu proyek infrastruktur yang sangat strategis, yang sangat vital bagi kita. Merupakan suatu megaproyek, tapi harus kita laksanakan adalah giant sea wall, tanggul laut Pantai Utara Jawa," kata Prabowo dalam sambutannya di acara penutupan Konferensi Internasional Infrastruktur Tahun 2025 di Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

Karena proyek besar, Prabowo menghitung pembangunannya membutuhkan dana senilai 80 miliar dollar AS. Pendanaan itu juga menghitung panjang tanggul laut yang tidak main-main, yakni mencapai lebih dari 500 kilometer dari Banten hingga ke Gresik, Jawa Timur.

"Perkiraan biaya yang dibutuhkan 80 miliar dollar. Dan waktu perkiraan untuk di Teluk Jakarta saja kemungkinan 8 sampai 10 tahun. Kalau sampai ke Jawa Timur mungkin membutuhkan waktu 20 tahun. 15–20 tahun," ungkap Prabowo.

Prabowo menekankan, lamanya pembangunan karena jaraknya yang sangat panjang tidak perlu dipermasalahkan.

"Tidak ada masalah, ada pepatah kuno ‘perjalanan 1.000 kilometer dimulai oleh satu langkah’ kita akan segara mulai itu," jelas dia.

2. Fungsi Badan Industri Mineral

Tujuan utama badan ini adalah untuk memperkuat tata kelola dan pengembangan sektor hilirisasi mineral nasional, yang mencakup pengolahan dan pemanfaatan sumber daya mineral secara strategis dan berkelanjutan.

Profil Didit Herdiawan

DIDIT HERDIAWAN - Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan (baju putih) Kabinet Prabowo-Gibran sedang menjelaskan progres pembangunan Frigate Merah Putih di galangan PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/1/2024).(KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI)
DIDIT HERDIAWAN - Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan (baju putih) Kabinet Prabowo-Gibran sedang menjelaskan progres pembangunan Frigate Merah Putih di galangan PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/1/2024).(KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI) (KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI)

Dilansir dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Laksdya TNI (Purn) Didit Herdiawan merupakan pria yang lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 13 September 1961. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) pada 1984.

Selain itu, Didit juga meraih gelar Master of Public Administration dan Master of Business Administration. Kemudian, meraih gelar Doktor di Institut Pertanian Bogor.

Sepanjang karier militernya, Didit telah menduduki sejumlah jabatan strategis. Beberapa di antaranya adalah Asisten Operasi Panglima TNI, Panglima Komando Armada Kawasan Barat (Koarmabar), serta Kepala Staf Umum TNI.

Pengalamannya yang mendalam dalam bidang kemiliteran dan strategi membawanya ditunjuk sebagai Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan oleh Prabowo pada Oktober 2024.

Berikut riwayat karier Didit Herdiawan:

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved