Berita Nasional Terkini
Profil Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-6 RI yang Ulang Tahun Hari Ini
Hari ini, 9 September, diperingati sebagai hari ulang tahun Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke-6 Republik Indonesia.
TRIBUNKALTIM.CO - Hari ini, 9 September, diperingati sebagai hari ulang tahun Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke-6 Republik Indonesia.
Lahir di Pacitan, Jawa Timur, 9 September tahun 1949, SBY dikenal sebagai sosok pemimpin yang mengawali era pemilihan langsung presiden oleh rakyat.
Dua periode kepemimpinannya, dari 2004 hingga 2014, menandai transformasi penting dalam demokrasi Indonesia, dengan berbagai kebijakan yang berfokus pada stabilitas politik, pemberantasan korupsi, dan diplomasi internasional.
Sebelum terjun ke dunia politik, SBY adalah seorang prajurit TNI Angkatan Darat yang meniti karier militer dengan prestasi gemilang.
Ia merupakan lulusan terbaik Akademi Militer tahun 1973 dan penerima lencana Adhi Makayasa.
Baca juga: Jokowi Tegaskan SBY Tak Terlibat, Elite Demokrat Sayangkan Partainya Terseret Polemik Ijazah Palsu
Pengalaman militernya yang luas, termasuk pendidikan di Amerika Serikat dan penugasan di Timor Timur, membentuk karakter kepemimpinan yang disiplin dan strategis.
Perjalanan dari Komandan Peleton hingga jabatan Kepala Staf Teritorial ABRI menunjukkan dedikasi dan kapasitasnya dalam bidang pertahanan dan keamanan.
SBY adalah anak tunggal dari pasangan R Soekotjo dan Sitti Habibah.
Darah militer menurun dari ayah SBY yang merupakan pensiunan sebagai Letnan Satu.
Sementara itu, ibunya, Sitti Habibah, adalah putri dari pendiri Pondok Pesantren Tremas di Pacitan.
SBY mendapat pendidikan dasar di Sekolah Rakyat. Ketika duduk di bangku kelas 5, SBY mulai kenal dengan Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang, Jawa Tengah.
AMN kemudian berubah nama menjadi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri).
Setelah itu, SBY bertekad untuk mewujudkan cita-citanya menjadi tentara selepas SMA pada 1968. Namun, SBY sempat terlambat mendaftar ke Akabri.
Ia kemudian sempat menempuh pendidikan di Teknik Mesin Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Selain itu, SBY juga sempat melanjutkan studi di Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) Malang, Jawa Timur.
Masuk Akabri
Pada 1970, SBY berhasil masuk Akabri dan menempuh pendidikan di Magelang, Jawa Tengah.
Saat itu, SBY satu angkatan dengan eks Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Prabowo Subianto.
Prestasi SBY selama berada di Akabri begitu memuaskan. Ia berhasil mendapat predikat lulusan terbaik pada 1973. Berkat predikat tersebut, SBY menerima penghargaan lencana Adhi Makayasa.
Tiga tahun berselang, pada 30 Juli 1976, SBY menikah dengan Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono yang merupakan putri ketiga Jenderal Sarwo Edhi Wibowo.
Dari pernikahan tersebut, SBY dan Ani Yudhoyono dikaruniai dua anak laki-laki, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro atau Ibas.
Karier Militer
Karier militer SBY dimulai ketika menjabat sebagai Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) pada 1974 hingga 1976. Selain kecerdasannya, SBY juga fasih berbahasa Inggris.
Hal itu membuat SBY terpilih untuk mengikuti pendidikan lintas udara (airbone) dan pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Fort Benning, Georgia pada 1975.
Sekembalinya dari pendidikan di Amerika Serikat, SBY kemudian ditunjuk sebagai Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) tahun 1976–1977.
SBY juga sempat memimpin peleton ini ketika bertugas di Timor Timur. Selain itu, SBY juga sempat bertugas di Markas Besar TNI-AD.
Setelah itu, SBY kembali mendapat kesempatan sekolah ke Amerika Serikat. Selama 1982–1983, dia mengikuti Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, di AS.
SBY juga sempat mengikuti Jungle Warfare School di Panama pada tahun 1983, Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman pada 1984 dan Kursus Komando Batalyon pada 1985.
Di saat bersamaan, SBY menjabat sebagai Komandan Sekolah Pelatih Infanteri pada 1983 hingga 1985.
Setelah itu, karier militer SBY terus naik. Pada 1996 hingga 1997, SBY menjabat sebagai Pandam II/Sriwijaya sekaligus Ketua Bakorstanasdan dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998). Kemudian pada 1998 hingga 1999, SBY menjabat sebagai Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI.
Menjadi Presiden RI
Selain di militer, SBY juga berkarier di bidang politik. Hal itu dimulai ketika ia menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Sebelumnya, pada 27 Januari 2000, SBY memutuskan pensiun dini dari militer.
Tak lama kemudian, SBY ditunjuk Gus Dur untuk menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan (Menkopolsoskam).
Kemudian, pada era Presiden Megawati Soekarnoputri, SBY dipercaya menjabat Menkopolsoskam hingga 11 Maret 2004.
Pada 2004, SBY maju sebagai calon presiden dengan didampingi Jusuf Kalla. SBY memenangi Pemilu 2004 setelah mengalahkan pasangan Megawati–Hasyim Muzadi.
Ia kemudian menjabat sebagai presiden Indonesia periode 2004–2009. Pada Pemilu 2009, SBY maju lagi sebagai calon presiden dengan didampingi Boediono.
SBY akhirnya memimpin Indonesia selama 10 tahun atau dua periode. Saat itu, berbagai kebijakan ia terapkan, salah satunya adalah revitalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pada era SBY, KPK berhasil membongkar berbagai kasus korupsi, salah satunya adalah suap Kemenpora Wafid Muharram dan kasus korupsi Wisma Atlet yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazaruddin.
Ketika dipimpin SBY, Indonesia juga aktif di berbagai forum internasional, seperti APEC dan Global Climate Change.
Akhir Jabatan SBY
SBY menyelesaikan masa jabatannya dan turun dari kursi presiden Indonesia pada 20 Oktober 2014.
Jabatan presiden kemudian digantikan oleh Joko Widodo atau Jokowi yang memenangi Pemilu 2014.
Setelah itu, SBY masih aktif di bidang politik dengan menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat sejak 2013 hingga 2020.
Jabatan Ketua Umum Partai Demokrat kemudian digantikan oleh anak sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sementara itu, SBY terpilih menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.
SBY sempat dinyatakan mengidap kanker prostat. Ia harus menjalani operasi pengangkatan kanker di Amerika Serikat pada akhir 2021.
Setelah sembuh dan kembali ke Indonesia, SBY banyak menghabiskan waktunya dengan melukis, menulis, dan membina tim voli.
Referensi: El Brahimy, Muhammad. (2012). Biografi Tokoh Presiden dan Wakil Presiden. Jakarta: Balai Pustaka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biografi Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Ke-6 Indonesia"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.