Berita Viral

6 Fakta Dokter Gadungan di Bantul yang Tipu Pasien Rp538 Juta: Modus hingga Kecurigaan Korban

6 fakta dokter gadungan di Bantul yang tipu pasien Rp538 juta: Modus hingga kecurigaan korban.

Dok Humas Polres Bantul
DOKTER GADUNGAN - Dokter gadungan FE digelandang di Mapolres Bantul, Kamis (18/9/2025). Pelaku lulusan SMA ini mencari informasi kesehatan dari internet dan menipu korban hingga Rp 500 juta. 6 fakta dokter gadungan di Bantul yang tipu pasien Rp538 juta: Modus hingga kecurigaan korban. (Dok Humas Polres Bantul) 

TRIBUNKALTIM.CO - Dokter gadungan alias palsu yang buka praktik di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akhirnya terbongkar karena kecurigaan korban.

Seorang perempuan muda berinisial FE (26), warga Gemolong, Sragen, Jawa Tengah, ditangkap aparat Polres Bantul setelah terbukti menjalankan praktik terapi kesehatan ilegal dan menipu seorang pasien dengan total kerugian lebih dari Rp538 juta.

Berikut ini fakta-fakta terkait dokter gadungan tersebut.

Lulusan SMA Mengaku Dokter

FE membuka praktik terapi di Sedayu, Bantul, DIY, dengan mengaku sebagai dokter meski hanya lulusan SMA.

Modus Penipuan

Kasus ini bermula pada Juni 2024, saat seorang warga berinisial J mencari pengobatan alternatif untuk anaknya.

Lewat rekomendasi keluarga, korban mendatangi tempat terapi milik FE di Kalurahan Argodadi, Kapanewon Sedayu.

“Korban diminta membayar Rp15 juta untuk program terapi. Beberapa minggu kemudian, FE menyatakan anak korban terkena Mythomania dan meminta tambahan Rp7,5 juta,” ujar Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Achmad Mirza, Kamis (18/9/2025).

Permintaan biaya terus meningkat. Pada Agustus 2024, korban diminta menyetor deposit jaminan pengobatan sebesar Rp132 juta.

Lalu pada November, korban membayar biaya psikologi Rp7,5 juta dan Rp46,95 juta sebagai pengganti dana yang telah ditalangi oleh FE.

Sertifikat Tanah Diserahkan, Vonis HIV Palsu Dijadikan Alat Tekanan

Puncaknya terjadi pada Februari 2025, saat FE memvonis korban menderita HIV berdasarkan pemeriksaan darah seluruh keluarga.

Ia menawarkan pengobatan dengan biaya Rp320 juta.

Korban bahkan menyerahkan sertifikat tanah atas nama ayahnya sebagai jaminan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved