Reshuffle Kabinet

Rekam Jejak Hasan Nasbi, Eks Kepala Kantor Komunikasi Presiden jadi Komisaris Pertamina

Hasan Nasbi resmi ditunjuk sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero). Keputusan tersebut berlaku sejak Kamis, 11 September 2025.

TribunKaltim.co/Taufik Ismail
HASAN NASBI - Eks Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, (30/10/2024). Hasan Nasbi usai dicopot dari Kepala PCO jadi Komisaris Pertamina (TribunKaltim.co/Taufik Ismail) 

TRIBUNKALTIM.CO - Hasan Nasbi resmi ditunjuk sebagai anggota Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero).

Penunjukan ini dilakukan oleh pemegang saham perusahaan, yakni Kementerian BUMN dan PT Danantara Asset Management, melalui dua surat keputusan resmi: SK-247/MBU/09/2025 dan SK.055/DI-DAM/DO/2025.

Keputusan tersebut berlaku sejak Kamis, 11 September 2025.

Kabar pengangkatan Hasan Nasbi sebagai komisaris telah dikonfirmasi oleh Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso.

Dengan demikian, Hasan Nasbi telah menjabat sebagai komisaris sebelum dirinya dicopot dari posisi Kepala Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO) pada 17 September 2025.

Baca juga: Angga Raka Rangkap 3 Jabatan, MK Melarang dan DPR Desak Mundur dari Wamen Komdigi, Apa Kata Istana?

Struktur Komisaris Pertamina Saat Ini

Dengan masuknya Hasan Nasbi, jumlah komisaris PT Pertamina kini berjumlah delapan orang. Mereka adalah:

Sudung Situmorang
Ahmad Erani Yustika
Panel Barus
Rini Widyastuti
Andy Rachmianto
Tina Talisa
Siti Zahra Aghnia
Hasan Nasbi

Dewan Komisaris dalam struktur perusahaan BUMN memiliki peran strategis dalam mengawasi dan memberikan arahan kepada direksi, memastikan tata kelola perusahaan berjalan sesuai prinsip transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi.

Mundur dari Jabatan Kepala Kantor Komunikasi Presiden

Sebelum menjabat sebagai komisaris, Hasan Nasbi merupakan Kepala Kantor Komunikasi Presiden atau Presidential Communication Office (PCO).

Ia mengajukan pengunduran diri dari jabatan tersebut sejak 21 April 2025, meskipun baru diumumkan ke publik pada 29 April.

Surat pengunduran diri tersebut dikirimkan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui dua pejabat tinggi: Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Dalam unggahan di akun Instagram @totalpolitikcom, Hasan menyampaikan:

“Pada hari ini, 21 April 2025, sepertinya saat itu sudah tiba. Surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada presiden melalui dua orang sahabat baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet.”

Ia juga menegaskan bahwa keputusan mundur telah dipikirkan secara matang dan bukan didasari emosi sesaat.

“Kesimpulan saya sudah sangat matang bahwa sudah saatnya menepi keluar lapangan dan duduk di kursi penonton, memberikan kesempatan kepada figur yang lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan.”

“Jadi ini bukan keputusan yang tiba-tiba dan bukan keputusan yang emosional. Ini rasanya adalah jalan terbaik yang dipikirkan dalam suasana yang amat tenang, dan demi kebaikan komunikasi pemerintah yang akan datang.”

Profil Hasan Nasbi

Hasan Nasbi lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 11 Oktober 1979. Ia menempuh pendidikan menengah di SMAN 2 Bukittinggi, lalu melanjutkan studi ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).

Dari kampus tersebut, Hasan berhasil meraih gelar Sarjana Ilmu Politik pada 2004, dikutip dari Antara, Senin (21/10/2024).

Semasa kuliah, Hasan aktif berorganisasi dan pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat UI pada 2000.

Keterlibatannya di HMI menjadi pintu masuk yang memperkenalkannya pada dunia politik. 

Dua tahun kemudian, ia turut mendirikan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tan Malaka.

Pada periode yang sama, Hasan juga menjadi sekretaris bagi peneliti asal Belanda, Dr. Harry Albert Poeze, yang dikenal luas atas kajiannya mengenai Tan Malaka.

Kiprah Hasan di bidang intelektual berlanjut ketika ia terlibat sebagai redaktur Buletin Madilog: Media Pembelajaran Masyarakat, sebuah publikasi yang hanya sempat terbit tiga kali di lingkungan Universitas Indonesia.

Selain itu, ia juga pernah menulis buku Filosofi Negara Menurut Tan Malaka (2004) dan ikut menyusun buku Mewarisi Gagasan Tan Malaka (2006).

Selepas lulus, Hasan sempat bekerja sebagai jurnalis di Harian Kompas pada 2005–2006, kemudian bergabung sebagai peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia hingga 2008.

Dari situ, ia merintis jalan di bidang survei politik dengan mendirikan lembaga Cyrus Network, yang dikenal aktif dalam penyelenggaraan hitung cepat (quick count) berbagai pemilihan umum, termasuk Pilpres 2024.

Kariernya menanjak ketika Presiden Joko Widodo melantik Hasan sebagai Kepala PCO pada Senin (19/8/2024).

Namun, posisinya berakhir pada Rabu (17/9/2025) setelah Prabowo menunjuk Angga Raka Prabowo sebagai Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, lembaga yang merupakan transformasi dari PCO.

Data Diri: 

Nama Lengkap: Hasan Nasbi
Tempat/Tanggal Lahir: Bukittinggi, 11 Oktober 1979 

Riwayat Pendidikan: 

SMA 2 Bukittinggi
Ilmu Politik, Universitas Indonesia. Lulus tahun 2004. 

Riwayat Pekerjaan: 

Kepala Kantor Komunikasi Presiden (2024-2025)
Mendirikan lembaga survei Cyrus Network (2008)
Peneliti Pusat Kajian Politik UI (2006-2008)
Jurnalis Harian Kompas (2005-2006).

Harta kekayaan Hasan Nasbi

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 9 Desember 2024, Hasan Nasbi tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp 41.336.616.257.

Harta kekayaan tersebut terbagi dalam beberapa aset seperti tanah, bangunan, kendaraan, surat berharga, dan lainnya.

Berikut rincian harta kekayaan Hasan Nasbi per 9 Desember 2024 menurut LHKPN:

Tanah dan bangunan dengan total senilai Rp 13.967.787.329
Bangunan seluas 74 m⊃2; di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 1.250.000.000
Bangunan seluas 51 m⊃2; di Kota Jakarta Selatan, hasil sendiri Rp 950.000.000
Tanah dan bangunan seluas 120 m⊃2;/150 m⊃2; di Kota Bekasi, hasil sendiri Rp 1.333.000.000
Tanah dan bangunan seluas 240 m⊃2;/200 m⊃2; di Kota Bekasi, hasil sendiri Rp 2.667.000.000
Tanah seluas 83 m⊃2; di Kabupaten Sijunjung, hasil sendiri Rp 30.000.000
Tanah seluas 1.122 m⊃2; di Kabupaten Sijunjung, hasil sendiri Rp 200.000.000
Tanah dan bangunan seluas 227 m⊃2;/249 m⊃2; di Kota Bekasi, hasil sendiri Rp 2.442.750.000
Tanah seluas 1.082 m⊃2; di Kabupaten Cianjur, hasil sendiri Rp 650.000.000
Tanah dan bangunan seluas 216 m⊃2;/297 m⊃2; di Kabupaten Bogor, hasil sendiri Rp 4.445.037.329
Alat transportasi dan mesin dengan total senilai Rp 9.515.382.499
Mobil BMW X5 tahun 2022, hasil sendiri Rp 1.200.000.000
Mobil Honda HR-V tahun 2022, hasil sendiri Rp 270.000.000
Mobil Toyota Hiace tahun 2018, hasil sendiri Rp 420.000.000
Mobil Mini Cooper S Hatch A/T tahun 2022, hasil sendiri Rp 899.000.000
Mobil Mercedes-Benz G63 A/T tahun 2023, hasil sendiri Rp 6.713.382.499
Motor Honda Beat tahun 2021, hasil sendiri Rp 13.000.000
Kas dan setara kas dengan total senilai Rp 17.694.186.518
Harta lainnya senilai Rp 735.000.000
Utang senilai Rp 575.740.089

Jadi, total harta kekayaan Hasan Nasbi setelah dipotong utang Rp 575.740.089 adalah Rp 41.336.616.257.

2 Loyalis Prabowo dari Istana ke BUMN

Hasan Nasbi: Dari PCO ke Komisaris Pertamina

Hasan Nasbi, yang sempat menjadi sorotan karena gaya komunikasinya yang blak-blakan, akhirnya resmi diberhentikan dari posisi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO).

Padahal, beberapa bulan sebelumnya, ia sudah mengajukan pengunduran diri dan sempat ditolak oleh Presiden Prabowo.

Momen reshuffle Kabinet Merah Putih Jilid III menjadi penanda akhir kiprah Hasan di PCO, yang kini ditransformasikan menjadi Badan Komunikasi Pemerintah dan dipimpin oleh Angga Raka Prabowo.

Namun, tak lama berselang, Hasan muncul kembali di jajaran Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero). 

Penunjukan ini dilakukan secara resmi pada 11 September 2025, berdasarkan keputusan pemegang saham dan Menteri BUMN.

Letjen TNI (Purn) AM Putranto: Dari KSP ke Pegadaian

Sementara itu, Letjen TNI (Purn) AM Putranto, yang dikenal sebagai loyalis Prabowo sejak Pilpres 2024, juga mengalami pergeseran jabatan.

Ia diberhentikan dari posisi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) dan digantikan oleh M Qodari.

Namun, seperti Hasan, AM Putranto tak lama menganggur. Ia langsung ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pegadaian, sebuah posisi strategis di BUMN sektor keuangan tertua di Indonesia.

Dalam sambutannya di kantor pusat Pegadaian, AM Putranto membawa semangat baru. Dengan motto “no road, no problem”, ia menyiratkan kesiapan menghadapi tantangan dan membangun suasana kekeluargaan di perusahaan.

Ia menegaskan komitmen Pegadaian dalam membantu masyarakat menengah ke bawah melalui kredit berbasis gadai, sekaligus mencegah praktik pinjaman gelap.

Pengangkatan AM Putranto sebagai Komut Pegadaian tertuang dalam keputusan Menteri BUMN dan Dirut PT BRI selaku pemegang saham Pegadaian, tertanggal 17 September 2025. 

Pegadaian, sebagai BUMN sektor keuangan tertua, memiliki peran strategis dalam menyalurkan kredit berbasis gadai dan mencegah praktik pinjaman tidak wajar. 

AM Putranto pun menekankan pentingnya suasana kekeluargaan dalam membangun kinerja perusahaan.

Letjen TNI (Purn) AM Putranto lahir di Jember, 26 Februari 1964, lulusan Akmil 1987.

Ia pernah menjabat sebagai staf ahli Prabowo saat menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI.

AM Putranto juga mantan Pangdam II/Sriwijaya, Dankodiklatad, Danmentar Akmil, dan memiliki pengalaman penugasan internasional di Kongo, Lebanon, dan Amerika Serikat. 

Kariernya mencerminkan kepercayaan Presiden Prabowo terhadap loyalis TNI dalam mengisi jabatan strategis di pemerintahan dan BUMN.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil dan Harta Kekayaan Hasan Nasbi yang Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina"

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul DUA LOYALIS Prabowo dari Istana ke BUMN: Hasan Nasbi ke Pertamina, Letjen AM Putranto ke Pegadaian

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Hasan Nasbi Jadi Komisaris Pertamina

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Jadi Komisaris Pertamina usai Mundur dari Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Ini Profil Hasan Nasbi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved