Berita Regional Terkini

5 Temuan Polisi Buka Tabir Pembunuhan Mahasiswi oleh Pacar, Keluarga Tetap Yakin Radiet Tak Bersalah

5 temuan polisi buka tabir pembunuhan mahasiswi Unram oleh pacar, keluarga tersangka tetap yakin Radiet tak bersalah.

ISTIMEWA via TribunLombok.com
PEMBUNUHAN MAHASISWI - Terduga pelaku Radit saat dibawa polisi untuk jumpa pers pengungkapan kasus pembunuhan Ni Made Vaniradya Puspa Nitra (19), di Pantai Nipah, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. 5 temuan polisi buka tabir pembunuhan mahasiswi Unram oleh pacar, keluarga tersangka tetap yakin Radiet tak bersalah. (ISTIMEWA via TribunLombok.com) 

TRIBUNKALTIM.CO -  5 temuan polisi buka tabir pembunuhan mahasiswi Universitas Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kasus kematian tragis Ni Made Vaniradya Puspa Nitra (19), mahasiswi Universitas Mataram, mengungkap fakta mengejutkan.

Ia ditemukan terkubur sebagian di pasir Pantai Nipah, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, dalam kondisi mengenaskan.

Awalnya, pacar korban, Radiet Ardiansyah (19), mengaku bahwa mereka diserang oleh pria tak dikenal saat menikmati matahari tenggelam.

Baca juga: Mahasiswi Unram Tewas, Pacar yang Awalnya Ngaku Korban Kini Jadi Tersangka, Radiet Bantah Membunuh

Radiet mengklaim dipukul hingga pingsan dan baru sadar saat warga datang menolong.

Ia menyebut pelaku membawa bambu dan sempat berbicara sebelum melakukan kekerasan.

“Cowok, tidak kenal sama sekali, satu orang yang melakukan,” kata Radiet dalam kesaksiannya.

Polisi Ungkap Kejanggalan, Radiet Justru Jadi Tersangka

Namun, penyelidikan polisi membalikkan dugaan awal. Berdasarkan sejumlah bukti dan kejanggalan, Radiet justru ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan.

AKP Punguan Hutahaean, Kasat Reskrim Polres Lombok Utara, menyebut ada banyak inkonsistensi dalam pengakuan Radiet.

Berikut ini lima temuan polisi hingga akhirnya menguak kasus pembunuhan Vani.

PEMBUNUHAN MAHASISWI - (kiri) Made Vaniradya Puspa Nitra (19), (tengah) jasad Vani ditemukan dalam kondisi badan telungkup di tepi pantai Nipah pada Rabu (27/8/2025) dini hari. (kanan) Radiet Ardiansyah, pacar Vani saat ditemukan dalam kondisi terluka parah. Belakangan Radit jadi tersangka kasus pembunuhan Vani. (Kolase Tribun Lombok)
PEMBUNUHAN MAHASISWI - (kiri) Made Vaniradya Puspa Nitra (19), (tengah) jasad Vani ditemukan dalam kondisi badan telungkup di tepi pantai Nipah pada Rabu (27/8/2025) dini hari. (kanan) Radiet Ardiansyah, pacar Vani saat ditemukan dalam kondisi terluka parah. Belakangan Radit jadi tersangka kasus pembunuhan Vani. (Kolase Tribun Lombok) (Kolase Tribun Lombok)
  1. Barang Berharga Korban Masih Utuh

Salah satu kejanggalan adalah kondisi barang-barang korban yang tetap utuh.

“Jika ini benar kasus begal, mengapa perhiasan korban masih menempel di tubuhnya?” ujar Punguan.

2. Satu Saksi Dibiarkan Hidup

Polisi juga mempertanyakan mengapa pelaku membiarkan Radiet hidup jika ini benar-benar aksi begal.

“Mengapa pelaku membiarkan satu saksi hidup?” tambah Punguan.

Baca juga: Oknum Dosen Polnes Samarinda Diduga Asusila ke Mahasiswi, Kini Telah Turun Jabatan

3. Hasil Autopsi: Tewas karena Dibekap ke Pasir

Autopsi terhadap jenazah Vani mengungkap bahwa ia meninggal akibat kekurangan oksigen setelah dibekap ke dalam pasir selama sekitar 10 menit.

Serbuk pasir ditemukan di tenggorokan korban, memperkuat dugaan bahwa wajahnya ditekan ke tanah hingga tak bisa bernapas.

Visum juga menunjukkan adanya luka di area kemaluan yang diduga akibat kekerasan seksual.

Posisi tersangka saat kejadian—berada di sisi kiri korban—mendukung dugaan bahwa Radiet mencoba melakukan penetrasi dengan jari.

4. Pemeriksaan Psikologi: Pola Manipulatif Tersangka

Pemeriksaan psikologi terhadap Radiet menunjukkan pola perilaku manipulatif.

Ia mampu menyusun skenario dengan tenang, namun menunjukkan reaksi emosional yang berbeda saat membahas kematian bibinya dibandingkan saat membahas kematian Vani.

Ketika membicarakan Vani, ia menangis namun tetap stabil dalam nada bicara.

Sebaliknya, saat membahas bibinya, ia menangis histeris dan suaranya bergetar.

“Perbedaan reaksi ini menjadi petunjuk penting dalam mengungkap motif pelaku,” jelas Punguan.

Baca juga: Mahasiswi Nadia Bikin Ibunya Jadi PNS Koruptor, Gaya Hidupnya Bikin Hakim Tipikor Pekanbaru Geram

5. Kesaksian yang Tidak Konsisten

Radiet menyebut kondisi saat kejadian sudah gelap, padahal faktanya masih cukup terang.

Ia juga mengaku disuruh membuka baju oleh pelaku lain, namun ditemukan bercak darah di bajunya sendiri.

Detail-detail ini semakin memperkuat dugaan bahwa Radiet merekayasa cerita untuk menutupi keterlibatannya.

Kesaksian Radiet Ardiansyah soal Kejadian di Pantai Nipah

Sebelumnya, Radit Ardiansyah (19) asal Kabupaten Sumbawa memberikan kesaksian, terkait insiden yang menimpa dirinya di Pantai Nipah Kabupaten Lombok Utara, Selasa (26/8/2025).

Radit dan pacarnya Made Vaniradya Puspa Nitra (19) diduga menjadi korban kekerasan orang tak dikenal, saat sedang menikmati matahari tenggelam di pantai itu.

Nahas akibat kejadian tersebut sang pacar merenggut nyawa dan ditemukan dalam keadaan telungkup dipinggir pantai, sementara dirinya mengalami luka serius di bagian wajah dan sekujur tubuhnya.

Radit mengaku tidak mengenal orang yang melakukan penganiayaan tersebut, namun dia masih ingat wajah dari orang tersebut.

"Cowok, tidak kenal sama sekali, satu orang yang melakukan," kata Radit.

Remaja asal Sumbawa ini mengatakan, saat ia duduk bersama pacarnya tiba-tiba pelaku muncul dari belakang, dengan membawa sebilah bambu.

Sebelum memukul Radit sempat ditanya tujuannya di sana. 

"Saya jawab, kami tidak ngapa-ngapain disini, periksa saja tas kami pak, jajan doang isinya," kata Radit mengingat percakapannya dengan pelaku.

Radit mengaku saat itu kondisinya sudah gelap, pelaku sempat menanyakan kepada keduanya alasan belum pulang. Ia pun menjawab bahwa saat itu mereka akan pulang.

"Tapi ditahan sama dia, terus saya pingsan bangun pas ibu itu datang," kata Radit. 

Keluarga Yakin Radiet Tak Bersalah

Sebelum ditahan, Radiet sempat memberikan pembelaan kepada keluarganya.

Ia bersikeras bahwa dirinya tidak bersalah, bahkan mengaku dipaksa mengakui perbuatan yang tidak pernah dilakukannya, yakni membunuh Vina.

“Kemarin sebelum (Radiet) dimasukin ke sel, saya sempat ketemu dia, peluk cium dia dan beri semangat. Dia sempat ngomong ke saya ‘apapun yang terjadi dan siapapun yang menyuruh aku akui perbuatan yang tidak pernah aku lakukan, aku rela mati, gapapa aku mati sahid iya’,” ucap kakak misan korban, Divya Bisyara Anindya saat dihubungi TribunLombok.com, Minggu (21/9/2025).

Divya mengungkapkan, Radiet juga sempat menyampaikan permintaan maaf kepada ibunya dan terus meyakinkan bahwa dirinya tidak bersalah, serta berharap keluarganya tetap percaya padanya.

“Dia juga sempat titip pesan ke saya suruh jaga mamanya dan suruh mamanya kuat, karna dia yakin dia tidak bersalah,” tegasnya.

Menurut Divya, Radiet adalah anak yang pendiam dan memiliki hobi menggambar. Ia juga mengungkapkan kedekatan antara Radiet dan korban sudah berlangsung cukup lama.

“Radiet ini memang dekat dengan saya, dia senang melukis, bahkan lukisan Vina itu dia yang buat terus kasih ke dia, jadi syok kalau Radiet yang seolah membunuh Vina, seperti tidak mungkin,” katanya.

Bahkan lanjut dia, kedekatan Radiet dan Vina sering diceritakan kepadanya, dimana memang Radiet dan Vina sendiri hanya sebatas teman kelas yang sering bersaing secara positif dalam belajar, tidak pernah ada cerita soal pertengkaran yang berlebihan antara keduanya.

“Bahkan ibunya Vina itu sering menganggap Radiet ini temen Vina yang baik, yang kadang mereka bersaing dalam belajar. Radiet pernah dapat IP sampai 4,0 sedang Vina 3,9 sekian, itu yang bikin ibunya Vina menganggap hubungan pertemanan keduanya baik,” jelasnya.

Radiet, lanjut Divya, adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dan dikenal cukup manja. Penetapan dirinya sebagai tersangka menjadi pukulan berat bagi keluarga.

“Saya yakin adik saya ini nggak bersalah, saya sekeluarga akan tempuh jalur hukum untuk membuktikan ini,” pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Sebelum Ditahan, Radiet Titip Pesan Ini ke Keluarga soal Kasus Pembunuhan Mahasiswi UNRAM di Nipah dan Terungkap Sebelum Tewas Mahasiswi Unram Cekcok Gegara Tolak Berhubungan Intim, Dibekap ke Pasir

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved