Program Makan Bergizi Gratis
Ikan Hiu Goreng jadi Menu MBG, Badan Gizi Nasional Sebut Kearifan Lokal
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah sebagai upaya pemenuhan gizi anak sekolah kembali menjadi sorotan publik.
“Soal menu ikan hiu, itu murni kesalahan dan keteledoran dari SPPG kami. Mereka tidak teliti memilih menu. Ikan hiu itu dibeli dari TPI Rangga Sentap, produk lokal,” katanya.
Agus menambahkan bahwa ikan hiu tidak semestinya disajikan untuk anak sekolah, karena jarang dikonsumsi anak-anak dan berpotensi mengandung zat berbahaya seperti merkuri.
Ia menyesalkan keputusan dapur SPPG yang tidak mempertimbangkan preferensi dan keamanan konsumsi anak-anak.
Jika investigasi membuktikan bahwa makanan dari dapur tersebut menjadi penyebab keracunan, SPPG Mulia Kerta akan ditutup secara permanen.
Guru Besar Gizi Masyarakat dari IPB, Prof. Ali Khomsan, menjelaskan bahwa beberapa jenis ikan memang diketahui beracun.
“Yang sangat populer adalah ikan buntal yang memang memproduksi racun sehingga sangat berbahaya bila dikonsumsi,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengakui bahwa ada chef profesional yang mampu mengolah ikan beracun dengan teknik khusus agar aman dikonsumsi.
Namun, Ali menegaskan bahwa pemilihan menu MBG sebaiknya tidak “neko-neko”.
“Gunakan saja menu tradisional seperti telur, daging ayam, atau apapun yang memang sudah dikenal aman,” katanya.
Ia juga menyebut bahwa masyarakat lokal sebenarnya sudah memahami jenis-jenis ikan yang aman dan tidak layak dikonsumsi.
Trauma dan Kekhawatiran Wali Murid
Insiden keracunan ini menimbulkan keresahan di kalangan orang tua siswa.
Banyak wali murid kini melarang anak-anak mereka menyantap menu MBG di sekolah.
Ratna (36), warga Benua Kayong, memilih mengemas bekal dari rumah. “Daripada berisiko, lebih baik anak saya bawa bekal dari rumah,” ujarnya.
Susilo (53), wali murid lain, juga mengaku trauma.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.