NTT Kembali Diguncang Gempa Bumi, BMKG Catat Magnitudo 3,9 di Dekat Lembata

TRIBUNKALTIM.CO - Indonesia, yang dikenal sebagai bagian dari "Cincin Api Pasifik" (Ring of Fire), adalah wilayah yang sangat rawan terhadap bencana alam, khususnya gempa bumi.

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba dari dalam yang menciptakan gelombang seismik.

Secara umum, gempa disebabkan oleh pergerakan lempeng-lempeng tektonik bumi yang saling bertumbukan, bergesekan, atau saling menjauh.

Baca juga: Info Terkini! Gempa Bumi Magnitudo 3.4 Guncang Gayolues Aceh

Ketika batuan di kerak bumi tidak dapat menahan tegangan yang terus menumpuk akibat pergerakan lempeng ini, ia akan patah dan melepaskan energi secara mendadak.

Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk Lembata, terletak di zona pertemuan lempeng yang sangat aktif.

Di sini, terdapat pertemuan antara Lempeng Indo-Australia yang bergerak ke utara dan menumbuk Lempeng Eurasia.

Interaksi kompleks lempeng-lempeng inilah yang menjadikan Nusa Tenggara Timur, khususnya laut di sekitarnya, sebagai zona seismik yang rentan.

Baca juga: Baru Saja! Gempa Bumi Guncang Situbondo Jawa Timur Kedalaman 10 Km

Pada tanggal 1 Oktober 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya aktivitas gempa bumi yang terjadi di perairan dekat Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur.

• Magnitudo: 3.9
• Tanggal/Waktu: Rabu, 01 Oktober 2025 pukul 16:08:34 WIB
• Lokasi Episentrum: 8.63 Lintang Selatan (LS) dan 123.79 Bujur Timur (BT)
• Jarak: 38 Km Tenggara LEMBATA - NTT
• Kedalaman Hiposentrum: 76 Km

#Gempa Mag:3.9, 01-Oct-2025 16:08:34WIB, Lok:8.63LS, 123.79BT (38 km Tenggara LEMBATA-NTT), Kedlmn:76 Km #BMKG.

Baca juga: Daftar 5 Daerah Terdampak Gempa Pagi Ini, BMKG Laporkan Guncangan di Jatim hingga Maluku

Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.

Hal ini menunjukkan bahwa informasi awal gempa bumi dirilis secepat mungkin untuk kepentingan peringatan dini dan kewaspadaan publik.

Data seperti magnitudo dan lokasi dapat mengalami sedikit penyesuaian setelah analisis data yang lebih akurat dan menyeluruh selesai dilakukan oleh seismolog BMKG.

Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk selalu merujuk pada pembaruan resmi dari akun @infoBMKG. (*)