Berita Nasional Terkini
Alasan Purbaya Tolak Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh Pakai APBN, Singgung Deviden Danantara
Alasan Menteri Keuangan Purbaya tolak bayar utang kereta cepat Whoosh pakai APBN, singgung deviden Danantara.
Sebagai informasi, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang resmi beroperasi sejak 2 Oktober 2023 mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 19,54 triliun.
Untuk menutup pembengkakan biaya tersebut, proyek ini memperoleh pinjaman dari China Development Bank (CDB) senilai 230,99 juta dollar AS dan 1,54 miliar renminbi, dengan total setara Rp 6,98 triliun.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), pengelola kereta cepat Whoosh, merupakan perusahaan patungan antara konsorsium Indonesia PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dengan kepemilikan saham 60 persen, dan konsorsium China Beijing Yawan HSR Co. Ltd yang memegang 40 persen saham.
Komposisi pemegang saham PSBI saat ini adalah:
- PT Kereta Api Indonesia (Persero): 51,37 persen
- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk: 39,12 persen
- PT Jasa Marga (Persero) Tbk: 8,30 persen
- PT Perkebunan Nusantara I: 1,21 persen
-
Proyek ini memberikan tekanan besar terhadap kinerja keuangan PT KAI (Persero).
Utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang ditanggung melalui konsorsium KCIC mencapai Rp 116 triliun atau sekitar 7,2 miliar dollar AS.
Jumlah tersebut sudah termasuk pembengkakan biaya dan menjadi beban berat bagi PT KAI dan KCIC, yang masih mencatatkan kerugian pada semester I-2025.
Baca juga: Kereta Cepat Whoosh Jadi Beban Keuangan Negara, 4 BUMN Tanggung Utang dan Kerugian
Fakta Utama tentang Kereta Cepat Whoosh
Proyek Kereta Cepat Whoosh di bawah tanggung jawab PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Konsorsium PT KCIC terdiri dari sembilan perusahaan.
Konsorsium PT KCIC merupakan gabungan antara empat BUMN Indonesia dan lima perusahaan asal China.
Empat BUMN Indonesia tersebut yakni PT Wijaya Karya, PT Jasa Marga, PT Perkebunan Nusantara VIII, dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang bertindak sebagai pemimpin konsorsium.
Sedangkan dari pihak China, bergabung lima perusahaan, yaitu China Railway International Company Limited, China Railway Group Limited, Sinohydro Corporation Limited, CRRC Corporation Limited, serta China Railway Signal and Communication Corp.
Empat BUMN Indonesia tersebut membentuk perusahaan patungan PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PT PSBI).
Dan lima perusahaan China tersebut di atas membentuk membentuk konsorsium China Railway.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.