Gempa Bumi

Rentetan Gempa Bumi di Laut Timur Melonguane, Sulawesi Utara dan Halmahera Utara

Pada tanggal 14 Oktober 2025 BMKG mencatat adanya serangkaian aktivitas gempa yang signifikan di perairan timur Indonesia.

Editor: Yara Tahnia
Grafis Tribunkaltim.co/Christnina Maharani via Canva
GEMPA HARI INI - Ilustrasi Seismograf, alat yang digunakan untuk mendeteksi dan mencatat getaran dan gerakan tanah, terutama yang disebabkan oleh gempa bumi. Pada tanggal 14 Oktober 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya serangkaian aktivitas gempa yang signifikan di perairan timur Indonesia. Khususnya yang berpusat di Laut Timur Melonguane, Sulawesi Utara serta di sekitar wilayah Halmahera Utara. (Grafis Tribunkaltim.co/Christnina Maharani via Canva) 

Dengan kedalaman 89 Km, gempa ini dikategorikan sebagai gempa menengah.

Aktivitas kemudian diikuti oleh dua guncangan lainnya yang berpusat di lokasi yang berdekatan.

Baca juga: Gempa Bumi BMKG 13 Oktober 2025, Guncangan di Jawa Barat dan Sulawesi Utara, Cek Detail Magnitudo

Gempa berkekuatan Magnitudo 4.9 terjadi pada pukul 09:19:58 WIB, lebih dahulu dari gempa terkuat Magnitudo 5.1, menunjukkan kemungkinan gempa Magnitudo 4.9 merupakan gempa awal (foreshock) di zona tersebut.

Lokasinya berada 372 km di Timur Laut Melonguane dengan kedalaman sangat dangkal, yakni hanya 10 Km.

Tak lama berselang, tercatat gempa susulan lain berkekuatan Magnitudo 4.1 pada pukul 09:51:24 WIB, berlokasi 368 km di Timur Laut Melonguane dan juga memiliki kedalaman dangkal 10 Km.

2. Guncangan di Wilayah Halmahera Utara

BMKG juga mencatat adanya guncangan terpisah di wilayah Indonesia bagian Timur lainnya, yaitu dekat Halmahera Utara, Maluku Utara.

Gempa ini tercatat berkekuatan relatif kecil, yakni Magnitudo 2.8, yang terjadi pada pukul 09:16:22 WIB.

Episenter gempa ini berlokasi di 1.10 LU dan 127.97 BT, dengan jarak sekitar 46 km di Tenggara Halmahera Utara.

Baca juga: Rentetan Gempa Guncang Indonesia 13 Oktober 2025, Aktivitas Seismik Meningkat di Wilayah Timur

Serta memiliki kedalaman yang dangkal, yaitu 10 Km.

Penting untuk diingat bahwa informasi awal dari BMKG ini bersifat sementara dan mengutamakan kecepatan.

Data bisa berubah seiring dengan kelengkapan analisis dari instansi terkait.

Disclaimer:Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved