Berita Regional Terkini

Mimpi AHY, Bandara Kertajati yang Sepi Harus jadi Pusat Industri Dirgantara Nasional

Menurut AHY, pembangunan bandara tidak boleh berhenti pada aspek fisik semata, tetapi harus terintegrasi .

Editor: Budi Susilo
KOMPAS.com/Hilda B Alexander
SOLUSI BANDARA KERTAJATI - Bandara International Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mendorong agar Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka dikembangkan menjadi pusat industri dirgantara nasional. 

TRIBUNKALTIM.CO, BANDUNG – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mendorong agar Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka dikembangkan menjadi pusat industri dirgantara nasional.

Menurut AHY, pembangunan bandara tidak boleh berhenti pada aspek fisik semata, tetapi harus terintegrasi dengan konektivitas antardaerah agar benar-benar memberikan dampak ekonomi nyata.

Pembangunan infrastruktur, termasuk bandara dan dermaga, harus dihubungkan dengan konektivitasnya.

"Baik jalan masuk maupun keluar dari lokasi tersebut supaya benar-benar hidup,” ujar AHY usai meresmikan kantor DPRD Partai Demokrat di Jalan Pacuan Kuda, Kota Bandung, Minggu (26/10/2025).

Baca juga: Lion Air Mulai 26 November 2022 Terbang Perdana Umroh Tanpa Transit, Kertajati Majalengka ke Madinah

Belakangan, BIJB Kertajati memang menjadi sorotan publik. Bandara megah yang dibangun pada era Presiden Joko Widodo itu kini tampak sepi dari aktivitas penerbangan.

AHY menegaskan, proyek infrastruktur besar yang menelan biaya besar seperti Kertajati akan sia-sia jika tidak dimanfaatkan secara optimal.

Karena itu, pemerintah terus melakukan evaluasi dan inovasi agar proyek strategis nasional tersebut benar-benar berfungsi sebagai penggerak ekonomi kawasan.

“Kita harus berbesar hati untuk terus melakukan evaluasi. Kami tidak hanya berhenti pada masalah, tapi juga terus mencari solusi. Salah satunya dengan menjadikan Kertajati sebagai hub industri dirgantara,” jelas AHY.
 
Kerja Sama MRO dengan GMF

Sebagai langkah awal, AHY menyebut pemerintah tengah menjajaki kerja sama dengan Garuda Maintenance Facility (GMF) untuk mengembangkan kegiatan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) pesawat di kawasan Kertajati.

“Beberapa waktu lalu, kami bersama Kementerian Bappenas dan sejumlah pemangku kepentingan membangun kerja sama untuk keperluan MRO," bebernya. 

"Diawali dengan helikopter, dan mudah-mudahan nanti bisa berkembang ke pesawat berbadan tetap (fixed wing),” tuturnya.

Baca juga: Apa Itu Rebana yang Dipromosikan Ridwan Kamil di B20 Investment Forum? Bandara Kertajati Disinggung

AHY optimistis, pengembangan industri dirgantara di BIJB akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi kawasan Rebana yang mencakup Cirebon, Majalengka, Indramayu, dan Kuningan.

“Kalau wilayah-wilayah itu terisolasi, tidak terhubung satu sama lain, sayang sekali. Karena itu, integrasi menjadi kunci,” tegasnya.
 
Pembangunan Tak Boleh Jawa-Sentris

Selain menyoroti optimalisasi BIJB, AHY juga menekankan pentingnya memperkuat interkonektivitas nasional.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur harus mencakup seluruh wilayah Indonesia darat, laut, maupun udara bukan hanya berfokus di Pulau Jawa.

“Saya cukup intensif berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan. Kita bicara soal interkonektivitas antardaerah ini secara nasional. Indonesia bukan hanya Jawa, tapi juga Aceh hingga Papua,” pungkas AHY.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Solusi Bandara Kertajati Sepi AHY akan Kita Jadikan Hub Industri Dirgantara

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved