Liga Italia
Como vs Lazio: Pertarungan Murid dan Guru, Fabregas vs Sarri
Pekan pertama Liga Italia Serie A Como vs Lazio juga merupakan laga murid melawan guru, antara Cesc Fabregas vs Maurizio Sarri.
TRIBUNKALTIM.CO - Laga Como vs Lazio pekan pertama Liga Italia Serie A 2025/2026 semakin dekat. Ini menjadi debut periode kedua Maurizio Sarri di Lazio sebagai pelatih kepala. Hanya beberapa menit lagi, dan ia akan menghadapi Cesc Fabregas, mantan muridnya ketika di Chelsea yang sangat mengagumi dan menghormati mentornya. Ini akan menjadi momen reuni bagi keduanya, tapi sebagai lawan.
Seperti yang dilaporkan media Italia Il Messaggero dalam edisi hari ini, Como vs Lazio juga merupakan laga Cesc Fabregas vs Maurizio Sarri.
Sang murid akan bereuni dengan gurunya, atau sebaliknya, dalam laga pembuka yang menjadi ujian berat bagi Lazio.
Cesc Fabregas akan dapat memainkan 13 dari 16 pemain yang ia mainkan pada pertemuan kedua tim di Serie A, Oktober 2024 lalu.
Sementara Maurizio Sarri hanya melakukan empat perubahan pemain dari skuad pelatih lama Marco Baroni, yang terdiri dari Patric, Samuel Gigot, Gustav Isaksen, dan Loum Tchaouna, yang diturunkan pada Oktober tahun lalu. Pengecualian jika Matias Vecino kembali, karena kemarin ia masih menjalani latihan terpisah.
Baca juga: 4 Dilema Sarri Jelang Duel Como vs Lazio
Sebagai murid yang luar biasa dan pria yang sangat rendah hati kepada Sarri, Fabregas berjuang untuk menjadi guru yang hebat.
Ia belajar dan terus belajar, mengerahkan diri, berkomitmen, dan terus memperbarui keterampilannya, padahal usianya baru 38 tahun.
Ia masih sangat muda, tak pernah berhenti, dan keinginannya untuk terus berkembang berasal dari hasratnya yang tak henti-hentinya.
Berikut kata-kata Sarri tentang Fabregas:
"Cesc memiliki kecerdasan yang unik, lebih unggul dari yang lain. Ia telah memiliki beberapa pengalaman yang sangat penting, dan ia mencintai sepak bola. Sudah dapat diprediksi bahwa ia akan menjadi pelatih, sama seperti mudah diprediksi bahwa dalam dua atau tiga tahun ia akan berada di klub top Eropa dalam hal keterampilan, kecerdasan, dan latar belakang sepak bola."
Baca juga: Prediksi Como vs Lazio: Improvisasi Sarri di Tengah Krisis Bek
Di sisi lain, Fabregas berbicara tentang Sarri selama masanya di Chelsea.
"Saya tidak pernah menyangka akan merasakan sensasi yang ia berikan lagi. Sayangnya, ia datang agak terlambat dalam karier saya, saya ingin memilikinya lebih awal."
"Apa yang berubah? Semuanya datang melalui saya."
"Saya menyentuh bola 100 kali, permainan ini bergantung pada saya atau Jorginho."
"Apa yang membuat kami bermain adalah apa yang ingin saya lakukan sebagai pelatih, saya yakin itu."
Baca juga: Terjawab Alasan Como 1907 Tak Pakai Pemain Timnas Indonesia di Serie A, Singgung Hasil Evaluasi Data
AC Milan Buka Awal Musim dengan Kemenangan atas Bari, 5 Catatan Penting Menuju Liga Italia |
![]() |
---|
4 Dilema Sarri Jelang Duel Como vs Lazio |
![]() |
---|
Rasmus Hojlund atau Dusan Vlahovic, Salah Satunya Bakal Memperkuat AC Milan |
![]() |
---|
Prediksi Como vs Lazio: Improvisasi Sarri di Tengah Krisis Bek |
![]() |
---|
Lazio vs Atromitos Selesai 2-0, tapi Sarri Murka Omeli Castellanos |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.