Gugur di Adu Penalti, Bontang Kuala Tersingkir Dramatis dari Pupuk Kaltim Cup 2025
Langkah tim Bontang Kuala di ajang Pupuk Kaltim Cup 2025 harus terhenti secara dramatis.
Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Langkah tim Bontang Kuala di ajang Pupuk Kaltim Cup 2025 harus terhenti secara dramatis.
Mereka tersingkir dari babak 8 besar usai kalah adu penalti melawan Loktuan dengan skor akhir 4-5, di Stadion Mulawarman, Kota Bontang, Kalimantan Timur pada Rabu (17/9/2025) malam.
Laga ini berlangsung dalam tensi tinggi dan penuh kontroversi. Sejumlah keputusan wasit memicu protes keras dari kubu Bontang Kuala, termasuk dua penalti yang diberikan kepada Loktuan.
Bontang Kuala membuka keunggulan lebih dulu melalui tendangan bebas keras dari Dika, mantan pemain Mitra Kukar.
Baca juga: Pupuk Kaltim Cup 2025 Masuki Babak 8 Besar, Tanjung Laut Sapu Bersih, Lok Tuan Masih Perkasa
Gol indah ini membakar semangat tim pesisir tersebut.
Namun keunggulan itu hanya bertahan tiga menit. Wasit menunjuk titik putih setelah bek Bontang Kuala dianggap melakukan handball. Loktuan menyamakan skor menjadi 1-1, yang bertahan hingga babak pertama usai.
Penalti Kontroversial, dan Protes Keras
Memasuki babak kedua, Bontang Kuala bermain agresif memanfaatkan serangan dari sisi sayap.
Namun, malapetaka datang saat Eki, gelandang andalan mereka, menerima kartu kuning kedua dan harus meninggalkan lapangan.
Meski bermain dengan 10 orang, Bontang Kuala berhasil kembali unggul 2-1 lewat penalti, setelah pemain sayap mereka dijatuhkan di kotak terlarang.
Sayangnya, wasit kembali memberi hadiah penalti kepada Loktuan pada menit ke-66, keputusan yang memicu protes keras.
Pemain Bontang Kuala menilai insiden tersebut hasil simulasi alias diving.
Pertandingan sempat terhenti karena tim enggan melanjutkan laga.
Setelah negosiasi, pertandingan dilanjutkan, dan Loktuan kembali menyamakan skor menjadi 2-2.
Adu Penalti jadi Penentu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.