Liga Europa
Hasil Liga Europa: AS Roma Tumbang di Kandang, Dybala Tak Cukup Selamatkan Kekalahan dari Plzen
Bermain di hadapan pendukung sendiri di Stadion Olimpico, AS Roma harus mengakui keunggulan tamunya, Viktoria Plzen, dengan skor tipis 1-2
Gol ini membuat publik Olimpico terdiam. Namun situasi memburuk tiga menit kemudian. Tepat di menit ke-23, Cheick Souaré menambah penderitaan Roma.
Ia melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti — sebuah tembakan jarak jauh yang meluncur deras ke sudut bawah gawang. Svilar tak kuasa menjangkaunya, dan skor berubah menjadi 0-2 untuk Plzen.
Dua gol cepat ini seolah menjadi pukulan telak bagi mental Roma. Para pemain tampak kehilangan arah permainan. Serangan mereka tak tersusun rapi, sementara lini pertahanan tampak rapuh menghadapi transisi cepat Plzen.
Keputusan Taktis Gasperini dan Masuknya El Shaarawy
Melihat situasi memburuk, pelatih Gian Piero Gasperini mengambil langkah berani.
Ia menarik keluar Jan Ziolkowski — yang baru bermain selama 30 menit dalam debutnya — dan memasukkan Stephan El Shaarawy, winger senior Roma yang dikenal punya kecepatan dan kemampuan menembus sisi sayap lawan.
Pergantian ini sekaligus mengubah taktik Roma dari formasi awal menjadi lebih menyerang. Kehadiran El Shaarawy mulai memberi tekanan ke lini belakang Plzen.
Ia sempat mendapatkan dua peluang emas, salah satunya tendangan voli yang ditepis dengan refleks cepat oleh kiper Jedlicka.
Gasperini berharap perubahan ini bisa memulihkan momentum timnya. Dan benar, Roma mulai lebih menguasai jalannya pertandingan, terutama di babak kedua.
Kebangkitan AS Roma Lewat Gol Penalti Dybala
Memasuki babak kedua, Roma tampil lebih agresif. Tekanan mereka akhirnya membuahkan hasil di menit ke-54.
Berawal dari pergerakan Niccolò Pisilli di sisi kanan, bola sepakannya mengenai lengan Vaclav Jemelka di kotak penalti.
Setelah peninjauan melalui VAR (Video Assistant Referee) — sistem tayangan ulang untuk membantu wasit memastikan keputusan krusial — wasit menunjuk titik putih.
Paulo Dybala, yang dikenal sebagai eksekutor andalan, maju mengambil penalti. Dengan tenang, pemain asal Argentina itu mengarahkan bola ke pojok bawah gawang, mengecoh kiper Jedlicka. Skor pun berubah menjadi 1-2.
Gol ini bukan hanya menghidupkan peluang Roma, tapi juga menjadi momen istimewa bagi Dybala. Itu merupakan gol ke-200 dalam karier profesionalnya, baik di level klub maupun tim nasional.
Selain itu, penalti tersebut menjadi bentuk penebusan setelah Dybala sebelumnya gagal mengeksekusi penalti dalam laga melawan Lille.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.