Kualifikasi Piala Dunia 2026

Sosok Strand Larsen, Penyesalan Terbesar AC Milan dan Mimpi Buruk Timnas Italia

Strand Larsen sukses membawa Norwegia lolos ke Piala Dunia 2026 di kandang AC Milan, San Siro.

Tangkapan Layar IG/strandlarsen
UPDATE AC MILAN - Striker Norwegia, Strand Larsen. Sosok Strand Larsen, pemain yang pernah memperkuat AC Milan Primavera, kini menjadi mimpi buruk Timnas Italia dan penyesalan terbesar Rossoneri. (Tangkapan Layar IG/strandlarsen) 
Ringkasan Berita:
  • Strand Larsen pernah bermain di AC Milan Primavera pada 2017, namun AC Milan batal mengaktifkan opsi beli murah karena pergantian manajemen. 
  • Ia kemudian berkembang pesat di Groningen, Celta Vigo, hingga Wolves. 
  • Kini sukses membawa Norwegia lolos ke Piala Dunia 2026 di San Siro, membuatnya jadi salah satu penyesalan terbesar AC Milan yang masih mencari striker ideal.

TRIBUNKALTIM.CO - Strand Larsen menjadi salah satu penyesalan terbesar AC Milan.

Bagaimana tidak, Strand Larsen sukses membawa Norwegia lolos ke Piala Dunia 2026 di kandang AC Milan, San Siro.

Strand Larsen punya kisah singkat bersama AC Milan Primavera.

La Gazzetta dello Sport menyoroti kembali kisah Strand Larsen di AC Milan.

Baca juga: Galatasaray Usik Ketenangan AC Milan, Goda Rafael Leao dengan Gaji Selangit

Ia datang pada 2017 dari Sarpsborg dengan status pinjaman disertai opsi beli yang sangat murah.

Pada dasarnya, musim itu menjadi semacam masa percobaan untuk sang striker muda.

Direktur olahraga Sarpsborg kala itu menyebut langkah tersebut sebagai “kesempatan luar biasa”, dan bagi Strand Larsen, itu seperti awal dongeng indah: dari kota kecil berpenduduk 60 ribu orang menuju klub raksasa Eropa.

Ia bermain untuk Primavera yang saat itu ditangani Gennaro Gattuso lalu Alessandro Lupi.

Baca juga: Laga Inter Milan vs AC Milan Jadi Derby Paling Bergengsi di Eropa Saat Ini

Bahkan, ia tampil dalam parade tim muda di San Siro sebelum laga AC Milan vs Cagliari, Agustus 2017.

Di tim itu, ia bermain bersama nama-nama yang kini dikenal di sepak bola profesional seperti Matteo Gabbia, Tommaso Pobega, Raoul Bellanova, dan Marco Brescianini.

Selama satu musim, Strand Larsen mencetak lima gol dalam 1.260 menit dari 20 laga liga, tujuh laga Coppa Italia Primavera, dan tiga pertandingan di Turnamen Viareggio.

Angkanya tidak spektakuler, tetapi ia tetap dianggap prospek menjanjikan yang layak dipertahankan.

Baca juga: Jean-Philippe Mateta, Striker Klasik Nomor 9 yang Dibutuhkan AC Milan, Harganya Terjangkau

Ia dikenal sopan, profesional, cepat belajar bahasa Italia, dan mudah beradaptasi.

AC Milan pada awalnya berencana mengaktifkan opsi beli sekitar €200 ribu.

Namun, pergantian manajemen membuat rencana itu batal, dan sang pemain kembali ke Sarpsborg.

Dalam perpisahannya, ia menulis: “Satu tahun pertama bermain di Italia berakhir. Saya belajar banyak dan tak akan menyerah. Terima kasih untuk pengalaman luar biasa.”

Baca juga: Catatan Buruk AC Milan dalam Perekrutan Striker, Santiago Gimenez dan Nkunku Masih Paceklik Gol

Kepulangannya justru menjadi titik awal kebangkitan.

Ia bersinar di Groningen, lalu berkembang lebih jauh di Celta Vigo hingga akhirnya pindah ke Wolverhampton Wanderers dengan mahar sekitar €30 juta pada 2024.

Musim panas lalu, Wolves bahkan menolak tawaran €50 juta dari Newcastle United.

Pada laga terakhir di San Siro bersama tim nasional Norwegia, Strand Larsen tampil gemilang dan mencetak gol, sebuah ironi bagi AC Milan, klub yang melepasnya begitu saja dan kini sudah bertahun-tahun kesulitan mencari penyerang tengah yang tepat.

Kini, namanya masuk dalam daftar “penyesalan besar” Rossoneri.

Sebuah kisah “hampir jadi” yang kembali menghantui San Siro delapan tahun kemudian. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved