Play-off Piala Dunia 2026 Zona Eropa: Timnas Italia vs Irlandia Utara, Misi Gattuso Akhiri Kutukan

Ringkasan Berita:

• Drama undian playoff Piala Dunia 2026 membuka harapan baru bagi Timnas Italia yang akhirnya terhindar dari dua “hantu” masa lalu, Swedia dan Makedonia Utara
• Duel melawan Irlandia Utara memicu nostalgia kelam 1958, namun juga jadi kesempatan Gattuso membuktikan perubahan mental dan taktik Azzurri
• Jika lolos, Timnas Italia menantang atmosfer panas Wales atau Bosnia—pertarungan hidup-mati terakhir menuju Piala Dunia 2026.

 

TRIBUNKALTIM.CO -Playoff Piala Dunia 2026 kembali menjadi panggung yang penuh tekanan—terutama bagi Timnas Italia, yang dua edisi sebelumnya harus mengalami mimpi buruk di fase penentuan.

Drawing yang digelar FIFA di Zurich, Swiss, Kamis (20/11/2025), menjadi momen yang sangat ditunggu karena menentukan jalur terakhir menuju putaran final Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Dengan kata “playoff” selalu membawa trauma bagi publik Negeri Piza, hasil undian kali ini memberi sedikit kelegaan karena menempatkan Italia pada jalur yang tampak lebih bersahabat.

Di tengah sorotan global dan tekanan historis, Timnas Italia akhirnya dipertemukan dengan Irlandia Utara di semifinal Path A—sebuah lawan yang secara peringkat dianggap lebih ringan, tetapi membawa memori kelam dari sejarah panjang Azzurri. 

Meski demikian, dalam konteks Kualifikasi Piala Dunia 2026, hasil undian ini memberi secercah optimisme baru bagi Italia yang kini diasuh oleh Gennaro Gattuso.

Baca juga: Jadwal Drawing Playoff Piala Dunia 2026 Zona Eropa: 16 Tim Berebut 4 Tiket Terakhir, Termasuk Italia

Upacara Undian yang Menentukan Jalan Empat Tim ke Piala Dunia

FIFA menggelar upacara undian di markas mereka di Zurich, mempertemukan 16 tim yang memperebutkan empat tiket terakhir Piala Dunia untuk zona Eropa.

Dalam struktur kompetisi, playoff ini terbagi menjadi empat “Path”—A, B, C, dan D—dengan masing-masing jalur terdiri dari semifinal satu kali laga (single-leg) dan final.

Pemenang final tiap jalur berhak melaju ke putaran final.

Sebanyak 12 tim merupakan runner-up fase grup kualifikasi, sementara empat lainnya datang dari jalur UEFA Nations League (UNL)—kompetisi antartim Eropa yang juga memberi tiket playoff bagi para juara grup yang gagal menembus dua besar fase kualifikasi reguler.

Ke-16 peserta dibagi dalam empat pot.

Pot 1 dan Pot 2 mewakili tim dengan peringkat FIFA lebih tinggi, sedangkan Pot 4 khusus ditempati negara-negara yang lolos melalui UNL.

Pemisahan ini penting karena memengaruhi hak tuan rumah di semifinal—di mana tim dari Pot 1 dan Pot 2 otomatis bermain di kandang.

Dalam drawing tersebut, dua legenda sepak bola Eropa, Marco Materazzi dari Italia dan Martin Dahlin dari Swedia, menjadi figur utama yang melakukan pengundian.

Keduanya bukan hanya simbol prestasi masa lalu, tetapi juga ikon yang memahami betapa beratnya tekanan kompetisi menuju Piala Dunia.

Timnas Italia Masih Dibayangi Trauma Dua Playoff Terakhir

Tidak ada tim yang lebih merasakan ketegangan pada undian ini selain Timnas Italia.

Negeri yang telah mengoleksi empat gelar Piala Dunia itu masih menyimpan luka mendalam setelah gagal lolos pada 2018 dan 2022.

Kegagalan pertama terjadi ketika Italia disingkirkan Swedia di playoff 2018. Kekalahan 0-1 di Solna tak mampu dibalas saat bermain imbang 0-0 di Milan.

 Itu menjadi kali pertama Italia absen dari Piala Dunia sejak 1958.

Trauma kedua datang pada 2022, saat Italia menjamu Makedonia Utara di Palermo. Meski tampil dominan, Azzurri kalah 0-1 oleh gol telat Aleksandar Trajkovski pada menit ke-90+2.

Kekalahan itu menjadi salah satu malam tergelap dalam sejarah sepak bola Italia modern.

Kini di 2026, gambaran traumatis itu kembali muncul karena Swedia dan Makedonia Utara masuk Pot 4—artinya keduanya berpotensi bertemu Timnas Italia.

Namun, takdir kali ini berpihak: Italia diundi menghadapi Irlandia Utara, bukan dua lawan yang menghancurkan harapan mereka di masa lalu.

Sportmediaset dari Italia bahkan menyebut hasil undian ini sebagai “menguntungkan,” karena Irlandia Utara tercatat sebagai negara dengan ranking terendah ketiga dalam peserta playoff—peringkat FIFA 69.

Kenangan 1958: Luka Lama yang Kembali Terbuka

Meski dianggap lawan yang relatif ringan, nama Irlandia Utara tetap memunculkan kecemasan.

Bagi generasi lama pencinta Azzurri, negara tersebut adalah pengingat akan kegagalan pahit Italia pada babak kualifikasi Piala Dunia 1958. 

Kekalahan di Belfast saat itu menjadi noda besar karena membuat Timnas Italia gagal tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Giancarlo Rinaldi, penulis sepak bola Italia, menegaskan bahwa memori 1958 masih terekam jelas dalam benak para tifosi senior.

Kekalahan itu bukan hanya masalah teknis, tetapi juga simbol kegagalan mentalitas dan strategi.

Ia memperingatkan bahwa sejarah bisa mengulang diri jika Italia menganggap remeh lawan.

Namun demikian, kekalahan itu adalah satu-satunya rekor buruk Italia melawan Irlandia Utara.

Kini, dengan status tuan rumah di semifinal playoff, Italia dianggap akan lebih siap secara teknis maupun psikologis.

Jalan yang Menanti: Wales atau Bosnia di Final

Jika Italia melangkah ke final Path A, mereka akan berhadapan dengan pemenang antara Wales vs Bosnia-Herzegovina.

Berbeda dengan semifinal yang dimainkan di Italia, final akan digelar di kandang salah satu dari dua tim tersebut.

Wales menyambut potensi duel melawan Italia dengan antusiasme bercampur waspada.

Mantan gelandang mereka, Joe Ledley, mengatakan bahwa Italia bukan lagi tim menakutkan seperti dulu, tetapi tetap lawan yang sangat sulit.

Namun Wales tetap percaya diri karena bermain di Cardiff selalu menjadi keunggulan besar.

Stadion Cardiff City terkenal memiliki atmosfer yang memberikan tekanan hebat kepada tim lawan.

Sementara Bosnia & Herzegovina, yang hanya pernah mengalahkan Italia sekali dalam sejarah, tetap menjadi ancaman.

Banyak di antara pemain mereka—termasuk Edin Džeko—berkarier di Italia, sehingga sangat memahami gaya main Azzurri.

Analisis: Tantangan Teknis dan Mental bagi Gattuso

Gennaro Gattuso, yang menjadi pelatih Timnas Italia sejak September 2025, menyadari bahwa persoalan terbesar bukan hanya taktik, tetapi juga psikologis

Timnas Italia tampil rapuh dalam laga-laga terakhir, termasuk kebobolan tujuh gol dalam dua kali pertemuan melawan Norwegia di fase kualifikasi.

Gattuso menegaskan bahwa sebelum menata taktik, ia harus terlebih dahulu memulihkan mentalitas para pemain.

Kemenangan terasa sulit dipertahankan, dan kebobolan sering terjadi setelah tekanan kecil dari lawan—menunjukkan mental yang tidak stabil.

Secara taktis, Gattuso juga dihadapkan pada dilema. Ia pernah menyatakan lebih nyaman menggunakan formasi empat bek, tetapi dalam beberapa pertandingan mencoba sistem tiga bek yang justru tidak optimal. Italia juga masih kekurangan pemain kreatif di sektor sayap.

Di sisi lain, duet Mateo Retegui dan Moise Kean mulai menemukan ritme mencetak gol, memberikan sedikit harapan di lini depan.

Reaksi Irlandia Utara: Berat tapi Tidak Menyerah

Media Belfast menyebut Italia sebagai lawan yang “paling sulit” dalam seluruh potensi undian. Namun pelatih Michael O’Neill mencoba tetap optimistis.

“Jika kami bisa melakukan itu, ini akan menjadi salah satu hasil terbesar dalam sejarah kami,” ujarnya.

Irlandia Utara datang sebagai underdog, tetapi sejarah menunjukkan bahwa mereka pernah membuat kejutan besar terhadap Italia.

Faktor historis dan mentalitas tanpa beban dapat menjadi senjata mereka.

Jadwal Resmi Playoff Piala Dunia 2026 Zona Eropa

• Semifinal: 26 Maret 2026
• Final: 31 Maret 2026

Path A
Italia vs Irlandia Utara
Wales vs Bosnia-Herzegovina

Path B
Ukraina vs Swedia
Polandia vs Albania

Path C
Turkiye vs Rumania
Slovakia vs Kosovo

Path D
Denmark vs Makedonia Utara
Rep Ceko vs Rep Irlandia

Artikel ini telah tayang di BolaSport dengan judul Hasil Drawing Play-off Piala Dunia 2026 Zona Eropa, Timnas Italia Terbebas dari Hantu Masa Lalu