Dari Hobi Jadi Cuan, Cara Gen Z Mengubah TikTok Menjadi Ladang Bisnis

TRIBUNKALTIM.CO - Dahulu, kegiatan scroll TikTok sering dianggap hanya sebagai hiburan pengisi waktu. Namun kini, siapa yang menyangka bahwa kebiasaan sederhana itu dapat menjadi sumber pendapatan yang nyata?

Generasi Z menunjukkan bahwa hobi di dunia digital bisa dimanfaatkan dan bahkan menghasilkan keuntungan yang besar.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan penggunaan media sosial, Gen Z tampil sebagai generasi paling cepat beradaptasi.

Mereka tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga menciptakan tren baru dalam ekosistem digital.

Platform yang awalnya hanya digunakan untuk hiburan, seperti TikTok, kini berubah menjadi peluang bisnis bagi mereka yang mampu memanfaatkannya.

Baca juga: Jangan Panik! Begini Cara Mengembalikan Akun TikTok yang Terhapus, Diblokir hingga Terkena Banned

Tak lagi sekadar menjadi penonton, Gen Z aktif memproduksi konten orisinal, menyampaikan ide kreatif, berbagi wawasan, hingga membangun komunitas virtual yang solid.

Mereka menyadari bahwa ruang digital bukan hanya tempat bersantai, tetapi juga arena untuk berkarya dan berbisnis.

Konten yang dihasilkan pun sangat beragam, mulai dari tutorial, tips karier, edukasi ringan, ulasan produk lokal, tren fashion, hingga video parodi.

Semua dikemas dengan gaya yang ringan, relevan, dan kreatif, sehingga membuat penonton merasa dekat dan terus kembali mengikuti konten mereka.

Dari situlah peluang bisnis mulai terbuka banyak dari mereka yang berhasil meraup penghasilan dari berbagai sumber.

Baca juga: 3 Langkah Mudah Mengatasi TikTok Ngelag di Android dan iPhone

Seperti kerja sama dengan brand melalui endorsement, program afiliasi penjualan, monetisasi dari TikTok Creator Fund, bahkan gift saat siaran langsung (live streaming).

Tak jarang, mereka juga mendapat peluang lebih besar seperti diundang ke acara televisi, di-endorse oleh perusahaan ternama hingga membangun bisnis sendiri.

Tentu, jalan menuju sukses ini tidak instan dibutuhkan konsistensi dalam membuat konten, kreativitas yang terus diasah, serta kemampuan membangun interaksi yang kuat dan otentik dengan para followers.

Mereka yang berhasil bukan hanya sekadar viral, tapi mampu menciptakan identitas digital yang unik dan dipercaya audiens.

Fenomena ini menegaskan bahwa pola kerja masa kini mulai bergeser.