Kuliner
Daging Asap hingga Nasi Goreng Gila jadi Menu Paling Dicari di Waroeng Astoria Balikpapan
Waroeng Astoria di Kota Balikapan, Provinsi Kalimantan Timur, ada nasi daging asap dan nasi goreng gila
Penulis: Ardiana | Editor: Budi Susilo
Ringkasan Berita:
- Waroeng Astoria hadir di Kota Balikapan jadi surga bagi pecinta kuliner lokal;
- Pengasapan daging sandung lamur menggunakan kayu rambutan;
- Proses pengasapan menu daging memakan waktu lama berjam-jam;
- Sedia dua pilihan sambal andalan yaitu matah dan sambal kecap.
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dari berbagai menu yang siap disajikan di Waroeng Astoria di Kota Balikapan, Provinsi Kalimantan Timur, nasi daging asap dan nasi goreng gila nyatanya menjadi menu yang paling banyak diminati pelanggan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Pemilik Waroeng Astoria Balikapan, Adi Wongso. Ia membeberkan, dua menu ini memiliki karakter rasa yang kuat.
Bagaimana tidak, menu nasi daging asap tersebut diadaptasi dari hidangan khas Nusa Tenggara Timur (NTT), se’i sapi, namun tentu dengan sentuhan khas Astoria.
Adi membeberkan, dirinya memberikan inovasi pada hidangan tersebut melalui proses pengasapan daging sandung lamur yang menggunakan kayu rambutan agar aroma daging lebih lembut.
Baca juga: 10 Tempat Makan Nasi Goreng di Balikpapan dengan Rating Google Tertinggi
"Kalau di NTT kan, ngasapin nya pakai Jika kayu kesambi, kalau kita pakai kayu rambutan. Diasapi minimal empat jam sampai empuk, baru nanti kita potong-potong dan ditumis setelah ada pesanan," ungkapnya, Selasa (4/11/2025).
Sehingga, menu nasi daging asap yang dibanderol seharga Rp 54 ribu tersebut dilengkapi dengan potongan daging sandung lamur asap lembut, tumis daun singkong, serta sop.
Termasuk juga, dua pilihan sambal berupa sambal matah maupun sambal kecap yang bisa dipilih sesuai selera.
"Makanya banyak yang bilang, porsinya lumayan besar dan banyak, dengan hanya satu tingkat kematangan saja," jelasnya.
Baca juga: Wisata Kuliner Balikpapan, 13 Sate Paling Enak dan Terpopuler Berdasarkan Ulasan Google
Sementara itu, nasi goreng gila juga menjadi favorit pelanggan karena cara penyajiannya yang unik. Dengan lauk yang dipisah dari nasi gorengnya.
Siapa sangka, menu ini sangat berbeda, dengan cukup menyalahi 'karakteristik' dari nasi goreng yang dikenal dengan lauk yang bercampurnya.
Di atas piring putih, nasi goreng tersebut disajikan dengan aroma khas pada salah satu sisi.
Sementara di sisi lainnya, orek telur, sosis, ayam, hingga bakso disajikan terpisah.
Menurut Adi, inovasi ini dilakukan demi meratakan rasa pada hidangan tersebut , sekaligus agar porsi makakan ini lebih merata.
Dengan harga Rp 32 ribu perporsinya, nasi goreng gila ini jadi pilihan pas buat pelanggan yang ingin kenyang tanpa menguras dompet.
"Awalnya kita jual nasi gila-nya pakai nasi putih, tapi karena banyak yang minta dibuat nasi goreng, akhirnya kita buat versi itu," ujarnya.
"Lauknya pun dipisah sebenarnya untuk memudahkan standarisasi porsi aja. Karena kalau dicampur nanti takutnya kurang sosis atau kurang ayam gitu," pungkasnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251105_Nasi-Goreng-Gila-Balikpapan-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.