Berita Samarinda Terkini

Perayaan HUT Kemerdekaan tak Picu Lonjakan Sampah di Samarinda, Beda dengan Tahun Baru atau Lebaran

Perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tak picu lonjakan sampah di Samarinda, Kalimantan Timur. Beda dengan Tahun Baru atau Lebaran.

Penulis: Kun | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Kolase Tribun Kaltim / SINTYA
HUT KEMERDEKAAN - Mobil sampah dan suasana lomba tarik tambang di Samarinda. Perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tak picu lonjakan sampah di Samarinda, Kalimantan Timur. Beda dengan Tahun Baru atau Lebaran. (Kolase Tribun Kaltim / SINTYA) 

Di antara berbagai lomba, tarik tambang ibu-ibu menjadi momen paling heboh yang sukses memancing sorak sorai penonton.

Sorakan dan tawa pecah setiap kali tim berusaha menjatuhkan lawan, menjadikan suasana semakin hangat dan akrab.

Ketua Panitia Lomba RT 13, Siti Hadariah, menuturkan bahwa persiapan dilakukan sejak jauh hari secara gotong royong.

Baca juga: Guyon Waton Guncang Balikpapan, Meriahkan HUT ke-80 RI di Pantai BSB

“Panitia mulai persiapan tiga hari sebelum lomba, sementara untuk galang dana sudah dilakukan satu minggu sebelumnya. Semua murni dari lingkup RT 13,” ujarnya.

Untuk hadiah, warga bersama kelompok Dasawisma turut menggalang dana. Hadiah pun dipilih sesuai kebutuhan sehari-hari, seperti peralatan rumah tangga dan perlengkapan sekolah anak.

“Untuk hadiahnya ini dari galang dana masyarakat bersama Dasawisma. Hadiah yang disiapkan untuk warga yang lomba semacam alat rumah tangga, untuk anak-anak alat sekolah,” tambah Siti.

Tahun ini, variasi lomba lebih beragam dibandingkan tahun lalu. Anak-anak mengikuti lomba gigit sendok bawa kelereng, joget balon, balap karung, makan biskuit, hingga lomba kerupuk.

Sementara ibu-ibu tampil heboh dalam lomba tarik tambang, rebut kursi, joget balon, hingga makan pisang yang penuh kelucuan.

Baca juga: Perayaan HUT ke-80 RI di Samarinda Dipastikan Beda, Lomba dan Kemeriahan Sampai ke Tingkat RT

“Pokoknya yang lucu-lucu. Ibu-ibu ini yang paling heboh, apalagi kalau sudah tarik tambang,” kata Siti dengan senyum lebar.

Hadiah dibagikan usai rangkaian lomba selesai. Namun, lebih dari sekadar hadiah, semangat kebersamaan menjadi nilai utama dalam perayaan ini.

“Antusias warga luar biasa. Kami berterima kasih kepada seluruh warga RT 13 yang ikut serta dalam lomba Agustusan,” ucapnya.

Siti menambahkan, kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut arahan kelurahan agar setiap RT melalui Dasawisma menggelar perayaan kemerdekaan.

Dukungan penuh warga membuat acara berlangsung lancar dan meninggalkan kesan mendalam.

Baca juga: Viral! Momen Kocak Para Bocah di Jalan Pandan Sari Balikpapan Ikut Lomba Menangis, Penuh Penghayatan

Salah satu peserta tarik tambang, Via, yang berhasil meraih juara, mengaku sangat terhibur.

“Seru, walau badan pegal semua, tapi nda apa-apa. Biar sederhana, tetap rame, banyak ketawa, apalagi tingkah ibu-ibu ini selalu bikin heboh,” ungkapnya sambil tertawa.

Dengan sederhana namun penuh makna, warga RT 13 membuktikan bahwa merayakan kemerdekaan bukan hanya tentang lomba, melainkan juga menjaga warisan gotong royong dan mempererat persaudaraan di tengah masyarakat. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved