Berita Samarinda Terkini

Perayaan HUT Kemerdekaan tak Picu Lonjakan Sampah di Samarinda, Beda dengan Tahun Baru atau Lebaran

Perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tak picu lonjakan sampah di Samarinda, Kalimantan Timur. Beda dengan Tahun Baru atau Lebaran.

Penulis: Kun | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Kolase Tribun Kaltim / SINTYA
HUT KEMERDEKAAN - Mobil sampah dan suasana lomba tarik tambang di Samarinda. Perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tak picu lonjakan sampah di Samarinda, Kalimantan Timur. Beda dengan Tahun Baru atau Lebaran. (Kolase Tribun Kaltim / SINTYA) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tak picu lonjakan sampah di Samarinda, Kalimantan Timur.

Beda dengan Tahun Baru atau Lebaran yang biasanya sampah menumpuk di tempat pembuangan warga.

Dari pantauan Tribunkaltim.co, perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Kota Samarinda tahun ini berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan seremonial, mulai dari upacara bendera hingga lomba-lomba di tingkat RT maupun kelurahan. 

Meski demikian, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda memastikan bahwa rangkaian kegiatan tersebut tidak menimbulkan lonjakan signifikan terhadap timbulan sampah harian di kota.

Baca juga: Perayaan HUT ke-80 RI Samarinda Lebih Berwarna Bersama Yamaha Grand Filano Stylish on the Road

Kepala Bidang Limbah B3 DLH Samarinda, Boy Leonardo Sianipar, menjelaskan bahwa kondisi produksi sampah pada momentum Agustusan tahun ini relatif stabil dan tidak berbeda jauh dibandingkan hari-hari biasa. 

“Untuk momentum Agustusan saat ini tidak ada lonjakan berarti karena secara umum kegiatan seremonial yang dilaksanakan adalah upacara dan lomba-lomba sehingga untuk sampah yang dihasilkan tidak signifikan menambah timbulan sampah harian di Kota Samarinda,” ujarnya pada TribunKaltim, Senin (18/8/2025). 

Ia menambahkan, tren tersebut juga sejalan dengan catatan DLH pada momentum kemerdekaan di tahun sebelumnya. 

“Kurang lebih sama pada tahun kemarin, karena acara perayaan dari tahun-tahun sebelumnya juga relatif sama,” kata Boy.

DLH menilai pola kegiatan 17 Agustus di Samarinda cenderung tidak berpotensi besar menambah beban pengelolaan sampah.

Hal ini berbeda dengan momentum perayaan besar lain yang biasanya menimbulkan lonjakan timbulan, seperti bulan Ramadan, Lebaran, atau pergantian tahun.

Pihaknya berharap, konsistensi ini dapat terus terjaga melalui kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. 

“Harapannya masyarakat konsisten, baik saat mengikuti lomba di tingkat RT, menghadiri acara di fasilitas publik, dan minimal menjaga kebersihan di lingkungan tempat tinggal,” pungkasnya. 

Baca juga: DLH Samarinda Sebut HUT ke-80 RI Meriah Tanpa Lonjakan Timbulan Sampah

Ibu-ibu Jadi Bintang

Suasana kemerdekaan di RT 13 Kelurahan Mesjid, Kecamatan Samarinda Seberang, Kalimantan Timur terasa hidup penuh warna pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Senin (18/8/2025). 

Meski digelar dengan sederhana, lomba Agustusan yang diikuti warga berlangsung meriah, dipenuhi canda tawa, dan menghadirkan nuansa kebersamaan yang kental.

Di antara berbagai lomba, tarik tambang ibu-ibu menjadi momen paling heboh yang sukses memancing sorak sorai penonton.

Sorakan dan tawa pecah setiap kali tim berusaha menjatuhkan lawan, menjadikan suasana semakin hangat dan akrab.

Ketua Panitia Lomba RT 13, Siti Hadariah, menuturkan bahwa persiapan dilakukan sejak jauh hari secara gotong royong.

Baca juga: Guyon Waton Guncang Balikpapan, Meriahkan HUT ke-80 RI di Pantai BSB

“Panitia mulai persiapan tiga hari sebelum lomba, sementara untuk galang dana sudah dilakukan satu minggu sebelumnya. Semua murni dari lingkup RT 13,” ujarnya.

Untuk hadiah, warga bersama kelompok Dasawisma turut menggalang dana. Hadiah pun dipilih sesuai kebutuhan sehari-hari, seperti peralatan rumah tangga dan perlengkapan sekolah anak.

“Untuk hadiahnya ini dari galang dana masyarakat bersama Dasawisma. Hadiah yang disiapkan untuk warga yang lomba semacam alat rumah tangga, untuk anak-anak alat sekolah,” tambah Siti.

Tahun ini, variasi lomba lebih beragam dibandingkan tahun lalu. Anak-anak mengikuti lomba gigit sendok bawa kelereng, joget balon, balap karung, makan biskuit, hingga lomba kerupuk.

Sementara ibu-ibu tampil heboh dalam lomba tarik tambang, rebut kursi, joget balon, hingga makan pisang yang penuh kelucuan.

Baca juga: Perayaan HUT ke-80 RI di Samarinda Dipastikan Beda, Lomba dan Kemeriahan Sampai ke Tingkat RT

“Pokoknya yang lucu-lucu. Ibu-ibu ini yang paling heboh, apalagi kalau sudah tarik tambang,” kata Siti dengan senyum lebar.

Hadiah dibagikan usai rangkaian lomba selesai. Namun, lebih dari sekadar hadiah, semangat kebersamaan menjadi nilai utama dalam perayaan ini.

“Antusias warga luar biasa. Kami berterima kasih kepada seluruh warga RT 13 yang ikut serta dalam lomba Agustusan,” ucapnya.

Siti menambahkan, kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut arahan kelurahan agar setiap RT melalui Dasawisma menggelar perayaan kemerdekaan.

Dukungan penuh warga membuat acara berlangsung lancar dan meninggalkan kesan mendalam.

Baca juga: Viral! Momen Kocak Para Bocah di Jalan Pandan Sari Balikpapan Ikut Lomba Menangis, Penuh Penghayatan

Salah satu peserta tarik tambang, Via, yang berhasil meraih juara, mengaku sangat terhibur.

“Seru, walau badan pegal semua, tapi nda apa-apa. Biar sederhana, tetap rame, banyak ketawa, apalagi tingkah ibu-ibu ini selalu bikin heboh,” ungkapnya sambil tertawa.

Dengan sederhana namun penuh makna, warga RT 13 membuktikan bahwa merayakan kemerdekaan bukan hanya tentang lomba, melainkan juga menjaga warisan gotong royong dan mempererat persaudaraan di tengah masyarakat. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved