Kualitas Fakultas Kedokteran Uniba Setara FK Unmul, Siap Cetak Dokter untuk IKN

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Balikpapan (Uniba) menegaskan komitmennya mencetak dokter berkualitas untuk mendukung kebutuhan kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Standar pendidikan Fakultas Kedokteran Uniba dipastikan sejalan dengan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman (Unmul) yang telah terakreditasi Unggul.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Dharma Wirawan Kaltim, Dr. H. Rendi Susiswo Ismail SE, SH, MH, dalam pertemuan perdana bersama orang tua mahasiswa angkatan pertama FK Uniba, Senin (18/8/2025).

Acara ini diikuti 26 orang tua mahasiswa baru dan berlangsung di ruang teater lantai 2 Gedung Fakultas Kedokteran Uniba.

Baca juga: Fakultas Kedokteran Uniba Balikpapan Resmi Beroperasi, Lulus Gelombang I Sebanyak 26 Orang

Rektor Universitas Balikpapan, Dr. Ir. Isradi Zainal, turut menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan calon dokter bukan hanya tanggung jawab kampus, melainkan juga memerlukan sinergi dengan keluarga.

“Semoga pertemuan hari ini menjadi langkah awal yang baik. Mari kita bersama-sama membina putra-putri kita agar kelak menjadi dokter hebat dan berkompeten,” ujar Isradi Zainal.

Ia juga menyampaikan, Fakultas Kedokteran Uniba mendapat perhatian langsung dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Indonesia.

Bahkan, DPR RI Komisi X menilai hanya Uniba yang layak mendukung pemenuhan kebutuhan dokter di IKN.

Baca juga: Fakultas Kedokteran Uniba Resmi Berdiri, Terima 50 Mahasiswa Tahun Ini

“Insya Allah, semua ini akan berjalan sukses. Jangan khawatir, seluruh jajaran mulai dari Dewan Pembina, Rektor, hingga dosen akan membimbing mahasiswa dengan serius,” tegasnya.

Untuk memperkuat komunikasi, Uniba membentuk grup WhatsApp khusus antara orang tua, dosen, dan pimpinan kampus guna memantau perkembangan mahasiswa secara rutin.

Sementara itu, Rendi Susiswo kembali menegaskan, pendirian Fakultas Kedokteran Uniba bukanlah hal mudah.

Butuh waktu panjang, kerja sama dengan sejumlah rumah sakit, serta kolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Unmul yang sudah berstandar Unggul.

Baca juga: Menteri Dikti Saintek Dukung Uniba Buka Fakultas Kedokteran: Efisiensi Anggaran Tidak Jadi Kendala

“Fakultas Kedokteran Unmul sudah terakreditasi Unggul. Jadi kualitas Fakultas Kedokteran Uniba tidak perlu diragukan lagi karena standar yang dipakai sama. Ini jaminan yang bisa kami berikan kepada para orang tua,” ucapnya.

Selain kualitas, Rendi juga menyinggung soal pembiayaan kuliah di Fakultas Kedokteran Uniba.

Untuk meringankan beban orang tua, pihaknya bekerja sama dengan Bank Mandiri melalui fasilitas kartu kredit dengan plafon hingga Rp250 juta.

“Orang tua bisa membayar biaya kuliah dengan cicilan nol persen selama satu tahun tanpa agunan. Jadi tidak ada alasan lagi untuk ragu,” jelasnya.

Baca juga: Sekda Kukar Kunjungi Unhas Makassar, Bahas Kerja Sama dengan Fakultas Kedokteran

Officer Wholesale Funding Transaction Bank Mandiri Cabang Balikpapan, Lastri MA Doloksaribu, menambahkan, program kartu kredit ini memang dirancang khusus untuk mendukung orang tua mahasiswa Fakultas Kedokteran Uniba.

“Plafonnya Rp250 juta. Bisa dicicil selama 12 bulan tanpa bunga. Kalau lewat dari setahun, bunganya hanya 0,5 persen. Jadi sangat meringankan,” kata Lastri.

Dekan Fakultas Kedokteran Uniba, dr. Muhammad Sadik Sahil M.Kes, Sp.B, turut memberikan ucapan selamat kepada orang tua mahasiswa angkatan pertama.

Ia menekankan, menjadi mahasiswa kedokteran adalah kesempatan langka yang harus disyukuri.

Baca juga: Tanggapan Dosen Fakultas Kedokteran Unmul Terkait Minimnya Dokter Spesialis di Mahakam Ulu

“Banyak orang ingin kuliah kedokteran, tapi terkendala berbagai hal. Jadi bapak-ibu patut bersyukur karena putra-putrinya bisa diterima di Fakultas Kedokteran Uniba,” ujarnya.

Ia memastikan mahasiswa akan ditempa bukan hanya dari sisi akademik, tetapi juga keterampilan klinis, etika, dan profesionalisme.

Harapannya, lulusan Fakultas Kedokteran Uniba menjadi dokter berkompeten sekaligus pelayan kesehatan masyarakat yang humanis. (*)