Demo Aliansi Balikpapan Melawan
Wawali Ungkap Alasan Walikota Rahmad Mas'ud tak Temui Aliansi Balikpapan Melawan yang Demo Hari Ini
Wakil Walikota, Bagus Susetyo ungkap alasan Walikota Rahmad Masud tidak temui Aliansi Balikpapan Melawan yang demo hari ini
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Demo Aliansi Balikpapan Melawan digelar di halaman kantor Walikota Balikpapan hari ini, Senin (25/08/2025)
Sayangnya, massa Aliansi Balikpapan Melawan yang menyampaikan 5 tuntutan, salah satunya pembatalan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tak ditemui oleh Walikota Balikpapan, Rahmad Masud.
Pejabat dari Pemerintah Kota (Pemkot) yang menemui massa Aliansi Balikpapan Melawan dalam demo hari ini adalah Wakil Walikota, Bagus Susetyo didampingi Sekretaris Daerah, Muhaimin dan Asisten I, Zulkifli.
Massa aksi sempat mempertanyakan alasan ketidakhadiran Rahmad Masud, orang nomor satu di Balikpapan.
Baca juga: Demonstran Aliansi Balikpapan Melawan Buka Opsi Tidur di Balaikota, Kecewa tak Bertemu Rahmad Masud
Terlihat mewakili Walikota Balikpapan, Rahmad Masud, Wawali bersama dengan Sekda dan Asisten menemui massa Aliansi Balikpapan Melawan.
Tampak Wawali Balikpapan, Bagus Susetyo didampingi Muhaimin dan Zulkifli duduk di lantai bersama massa Aliansi Balikpapan Melawan.
Akhirnya Wawali Bagus Susetyo turun langsung untuk berdialog.
"Beliau ada di Sulawesi, bukan di luar negeri.
Sejak dua hari yang lalu ada di luar kota bersama keluarga," jelas Bagus di hadapan peserta aksi.
Dia mengatakan baru terakhir mengadakan rapat dengan Rahmad Masud, Sabtu (23/8/2025).
Wawali Bagus Susetyo menegaskan tidak ada yang ditutup-tutupi terkait keberadaan Walikota Balikpapan, Rahmad Masud.
"Saya juga sebagai muslim, untuk apa saya berbohong?
Jangan sampai pertemuan ini menjadi sesuatu yang mengganggu," ujarnya.
Dalam aksinya, massa menginginkan pertemuan langsung dengan Walikota agar aspirasi mereka tidak sekadar ditampung secara tertulis.
"Kita ingin secara langsung bertemu Walikota. Karena kita beberapa kali aksi, tapi diwakilkan.
Akhirnya cuma jadi memo," kata perwakilan demonstran.
Namun, Bagus menegaskan bahwa kehadirannya mewakili Pemerintah Kota Balikpapan.
Ia menilai keberadaan Walikota tidak memengaruhi legitimasi dialog.
"Ini bukan Bagus, ini bukan Rahmat Masud.
Ini mewakili lembaga yang namanya Pemerintah Kota Balikpapan.
Jadi apa yang saya sampaikan bukan kebijakan pribadi," katanya.
Ia juga mengingatkan mekanisme dalam pemerintahan.
"Kalau Anda menanyakan keberadaan Walikota, tidak ada kaitannya dengan tuntutan yang ada di sini," tandas Bagus.
Berencana Menginap
Aliansi Balikpapan Melawan belum bertemu dengan Walikota Balikpapan hingga Senin (25/08/2025).
Asisten I Pemkot Balikpapan, Zulkifli menyampaikan dirinya telah menghubungi Walikota, Balikpapan Rahmad Masud namun yang bersangkutan tidak dapat datang.
"Saya sudah menghubungi Pak Wali Kota.
Beliau tidak bisa untuk langsung hadir menemui adik-adik mahasiswa," kata Zulkifli saat memberikan keterangan di lokasi aksi.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah dan massa aksi menyepakati jadwal pertemuan baru.
"Kita sepakati untuk bertemu lagi, sudah dijadwalkan untuk bertemu hari Jumat jam 10.00 Wita," tegas Zulkifli.
Meskipun begitu, keputusan ini memicu kekecewaan massa.
Sebab menurut massa aksi, awalnya telah disepakati dua orang perwakilan dari tiap-tiap organisasi untuk bisa masuk ke Kantor Balaikota Balikpapan.
Humas Aliansi Balikpapan Melawan, Khair Rifan, menyayangkan sikap tersebut.
Dia bahkan sampai terisak karena tak bisa menyampaikan langsung aspirasinya ke Walikota Balikpapan.
Khair beranggapan, seyogianya Walikota Balikpapan bisa menyempatkan barang 1-2 jam berinteraksi dengan perwakilan massa aksi, walaupun melalui video call.
Lantaran dari Pemkot Balikpapan tidak bergeming, Khair menyebut aspirasi yang mereka bawa hari ini tidak mendapat perhatian sebagaimana diharapkan.
"Hari ini aspirasi kita tidak diindahkan. Mari kita menundukkan kepala dan mengheningkan sejenak," ujarnya di hadapan massa.
Khair menambahkan bahwa meskipun ada penolakan dan pembatasan di lokasi aksi, pihaknya tetap berupaya mencari solusi.
"Namun tetapi dengan ada penolakan dengan pagar panjang ini, selalu ada opsi baru.
Ada opsi awal kita sepakati, tapi tidak didengarkan. Maka kita akan tidur di sini," ujar dia lantang.
Hingga kini, mereka kembali melanjutkan orasi secara bergantian di depan kantor Pemkot Balikpapan.
Bahkan mereka sempat melakukan aksi bakar ban.
5 Tuntutan Aliansi Balikpapan Melawan
Hari ini, Senin (25/08/2025) Aliansi Balikpapan Melawan menggelar demo dengan tuntutan utama menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Koordinator lapangan Aliansi Balikpapan Melawan, Hendrikus menegaskan, aksi ini membawa lima tuntutan utama.
"Pertama, kami ingin membatalkan kenaikan PBB.
Kedua, terkait kelangkaan air bersih.
Ketiga, penyelesaian masalah banjir.
Keempat, perbaikan permasalahan lalu lintas.
Kelima, kelangkaan beras dan juga adanya beras oplosan," katanya.
Selain lima tuntutan tersebut, massa juga meminta Pemkot segera menindaklanjuti persoalan mendasar yang memengaruhi kehidupan masyarakat sehari-hari.
Mereka menilai kebijakan pemerintah saat ini belum berpihak kepada warga.
"Kami ingin bertemu dengan Pak Walikota agar beliau mendengarkan langsung keluhan masyarakat," tambah Hendrikus.
Mereka mendesak pemerintah menindaklanjuti isu banjir, kelangkaan air bersih, perbaikan lalu lintas, kelangkaan gas subsidi, serta masalah beras oplosan yang meresahkan warga.
Baca juga: Demo Hari Ini, Aliansi Balikpapan Melawan Bawa Bendera One Piece dan Spanduk Batalkan Kenaikan PBB
(TribunKaltim.co/Mohammad Zein Rahmatullah)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.