Berita Kutim Terkini

DPRD Kutai Timur Dukung Program PLTS Prabowo untuk Desa Terpencil

Novel Tyty Paembonan dukung program Presiden Prabowo Subianto membangun PLTS untuk desa terpencil yang belum terjangkau listrik PLN

HO/DOK. PEMKAB KUTAI TIMUR
PLTS PRABOWO - Ilustrasi peresmian nyala listrik 24 jam di Kecamatan Telen tahun lalu di Kutai Timur. Novel Tyty Paembonan dukung program Presiden Prabowo Subianto membangun PLTS untuk desa terpencil yang belum terjangkau listrik PLN. (HO/DOK. PEMKAB KUTAI TIMUR) 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Pembangunan listrik tenaga surya menjadi salah satu fokus pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. 

Program ini mendapat dukungan penuh dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Novel Tyty Paembonan, yang juga politisi Partai Gerindra.

Pasalnya, menurut Novel, pemerintah akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di setiap desa melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). 

Tujuannya adalah memberikan solusi energi bagi wilayah yang sulit dijangkau jaringan gardu induk Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Kalau misalnya desa jauh dari jangkauan PLN, maka itu akan dipikirkan untuk mengjadirkan suplai listriknya itu dengan tenaga surya, kalau desa masih dekat dengan PLN maka menggunakan jaringan listrik PLN," ujar Novel, Kamis (18/9/2025).

Baca juga: Buaya Sering Masuk Permukiman, Kutim Rencanakan Penangkaran di Muara Bengalon

Ia mencontohkan, wilayah perkotaan seperti Sangatta tentu masih bisa mengandalkan listrik PLN.

Namun, kondisi berbeda dialami beberapa desa di Kecamatan Sangkulirang, seperti Desa Tepian Terap dan Pelawan, yang jauh dari akses PLN. 

Di wilayah lain seperti Muara Ancalong dan Muara Bengkal, meski padat penduduk, hingga kini belum memiliki jaringan listrik PLN sehingga alternatifnya adalah penggunaan tenaga diesel.

Di Kecamatan Muara Wahau, suplai listrik masih mengandalkan genset untuk kebutuhan dasar di ibu kota kecamatan.

Hal ini menurut Novel menunjukkan urgensi program PLTS untuk mempercepat pemerataan energi di Kutai Timur.

Baca juga: Sengketa Kampung Sidrap, Bontang Masih akan Perjuangkan lewat DPR, Kutim sebut tak Ada Lagi celah

"Yang saya tahu, tahun depan sudah mulai diprogramkan, artinya tahun ini sudah pendataan desa yang sudah sangat tidak mungkin dapat aliran listrik dari kabel listrik PLN, baik dari gardu induk maupun diesel," terangnya.

Maka solusi satu-satunya adalah desa tersebut disuplai dengan PLTS melalui program Presiden Prabowo Subianto.

Ia juga menerima keluhan dari masyarakat Kawasan Sungai Tabuan, Dusun Airport, Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan bahwa disana belum teraliri listrik.

"Namun ini kita (Pemerintah) terkendala disana masuk Kawasan Hutan TNK yang dilindungi, sehingga pasang tiang dan kabelnya untuk jaringan listrik masih belum bisa," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved