Berita Kutim Terkini
Disdikbud Kutim Validasi Data Anak Tidak Sekolah dan Gencarkan Pendidikan Non Formal
Sasarannya meliputi anak-anak yang tidak mengemban bangku sekolahan alias anak tidak sekolah
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur melalui bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) melakukan pelatihan kecakapan berwirausaha.
Adapun sasarannya meliputi anak-anak yang tidak mengemban bangku sekolahan alias anak tidak sekolah melalui kesetaraan pendidikan yang tidak hanya berbentuk pendidikan formal melainkan juga keterampilan.
Baca juga: Pemkab Kutim Bakal Terapkan MYC Skema 3 Tahun Anggaran
Misalnya program kewirausahaan memanfaatkan minyak bekas alias jelantah untuk membuat chunky bag dan sabun. Tahun lalu ada pastry and bakery dan menjahit.
"Diharapkan sekolah non formal menjadi alternatif masyarakat yang tidak bisa sekolah formal, misalnya punya ijazah SD nanti tidak langsung di tahun pertama ikut ujian, namun tetap ada proses pembelajaran hanya saja waktunya fleksibel," jelas Heru, Minggu (21/9/2025).
Dimana, proses pembelajaran bisa melalui tatap muka, online ataupun menggunakan modul sehingga tidak memberatkan masyarakat terhadap waktu khusus pada saat sekolah.
Menurutnya, tidak sekolah itu bisa disebabkan lantaran sedang bekerja sehingga bisa diatasi dengan pendidikan non formal.
Tak hanya itu, ia juga menyinggung per September 2025 ini hasil validasi anak tidak sekolah (ATS) berkurang hingga 9,6 ribuan. Ia merincikan kategori ATS diantaranya merupakan anak belum sekolah alias belum pernah bersekolah (BPB), Drop Out (DO) dan Lulus tidak melanjutkan (TM).
Dari ketiga kategori tersebut, paling banyak di Kutai Timur merupakan anak belum pernag bersekolah.
"Ternyata setelah kita validasi ada data yang tidak ditemukan, jadi terdata di Pusdatin merupakan pendudukan Kutai Timur, tapi setelah divalidasi di lapangan, data yang bersangkutan di lapangan ini tidak ada," bebernya.
Lalu, ada yang sudah meninggal dan ada juga yang masih bersekolah di tungkat SD dan SMP. Lebih jauh, untuk mengatasi soal data, pihaknya akan berkoordinasi dengan Disdukcapil Kutim.
"Paling banyak datanya di Sangatta Utara dan Bengalon, sebab disana padat penduduk dan banyak pendatang karena ada perusahaan besar disana," terangnya. (*)
Pemkab Kutim Bakal Terapkan MYC Skema 3 Tahun Anggaran |
![]() |
---|
SIM Keliling Kutim untuk Permudah Perpanjangan SIM dan Edukasi Aturan Lalu Lintas |
![]() |
---|
Revitalisasi Taman Bersemi STQ Sangatta, Pelapak Aktif Minta Waktu Bertahan |
![]() |
---|
DPRD Kutim dan Pemkab Sepakati P-KUA dan P-PPAS APBD 2025, Optimis Terserap Maksimal |
![]() |
---|
8 Perum di Sangatta Serahkan Sertifikat PSU, Ketua RT Harus Usulkan Pembangunan Infrastruktur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.