Program Makan Bergizi Gratis

Kasus Keracunan MBG Prabowo Nihil di Samarinda, Dinkes Andalkan Satgas Pengawasan SPPG

Kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo nihil di Samarinda, Kalimantan Timur. Dinkes Samarinda punya Satgas Pengawasan SPPG.

Kolase Tribun Kaltim / Sintya
MBG DI SAMARINDA - Kolase foto Kadinkes Samarinda, dr Ismed Kusasih dan MBG. Kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo nihil di Samarinda, Kalimantan Timur. Dinkes Samarinda punya Satgas Pengawasan SPPG. (Kolase Tribun Kaltim / Sintya) 

“Ada kejadian (keracunan) kami rilis karena itu untuk keterbukaan. Setiap SPPG diwajibkan membuat media sosial untuk menampilkan menu di hari itu termasuk komposisi gizi. Jadi tidak ada bagi kami menutup-nutupi informasi,” lanjut Dadan.

Baca juga: Temuan Food Tray Non Halal dalam Program MBG, DPR Minta Audit dan Ganti Produk

Secara terpisah, wakil kepala BGN Nanik S Dayang membantah surat tersebut berasal dari BGN.

Nanik mengatakan, BGN sudah melakukan koordinasi ke seluruh Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) untuk mengecek keberadaan surat itu.

“Kami BGN tidak pernah mengeluarkan surat perjanjian antara SPPG dengan pihak penerima manfaat dengan poin seperti itu. Poin itu tidak ada (poin rahasiakan keracunan),” terang dia.

Ia menjelaskan, surat perjanjian itu bersifat koordinasi untuk distribusi dan pengawasan peralatan atau alat-alat untuk MBG.

Pihaknya tidak pernah berniat untuk membungkam masyarakat yang ingin melapor jika ada keracunan MBG.

"Jadi bukan membungkam, bukan apa, sama sekali, saya jawab, tidak ada poin itu, dan tidak dilakukan oleh BGN," imbuh dia.

Dari catatan BGN, kasus keracunan MBG selama 9 bulan ini ada sekitar 4.711 kasus dengan jumlah porsi MBG yang dibuat dan disebarkan sekitar 1 miliar porsi.

Program MBG sendiri diluncurkan pada 6 Januari 2025 yang menargetkan 82,9 penerima mulai dari siswa SD – SMU atau sederajat.

Program ini bertujuan untuk memastikan anak Indonesia memiliki gizi yang cukup dan seimbang sebagai pondasi penting bagi tumbuh kembang anak.

Anak Tak Mau Makan karena Trauma

Evaluasi kasus keracunan, BGN hormati keputusan anak tak mau makan MBG sementara waktu karena trauma.

Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa setiap kasus keracunan yang terjadi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan ditindaklanjuti dengan evaluasi menyeluruh.

Program Makan Bergizi Gratis adalah inisiatif nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Program ini merupakan bagian dari visi besar menuju Indonesia Emas 2045, dengan fokus pada pembangunan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.

Baca juga: Temuan Food Tray Non Halal dalam Program MBG, DPR Minta Audit dan Ganti Produk

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa perhatian khusus juga diberikan kepada anak-anak yang mengalami trauma akibat insiden tersebut.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved