Sekolah Rakyat di Samarinda

Kisah Riko, Remaja Kutai Barat yang Didaftarkan Ustadznya ke Sekolah Rakyat

Muhammad Riko (18), remaja asal Barong Tongkok, Kutai Barat, tak pernah menyangka bisa kembali melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.

TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
KEMBALI SEKOLAH - Muhammad Riko (18), remaja asal Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, tak pernah menyangka bisa kembali melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. Kesempatan itu hadir setelah ustadz tempatnya mengaji mendaftarkannya ke program unggulan pemerintah, Sekolah Rakyat. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA – Muhammad Riko (18), remaja asal Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, tak pernah menyangka bisa kembali melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. 

Kesempatan itu hadir setelah ustadz tempatnya mengaji mendaftarkannya ke program unggulan pemerintah, Sekolah Rakyat.

“Dari Ustadz sebenarnya yang daftarkan, Ustadz tempat saya ngaji,” tutur Riko, Selasa (30/9/2025).

Riko tiba di Sekolah Rakyat Samarinda pada Minggu (28/9) lalu, diantar langsung oleh Dinas Sosial Kutai Barat.

Baca juga: MPLS Sekolah Rakyat di Samarinda Resmi Dibuka, Akses Pendidikan Berkualitas Bagi Anak Tidak Mampu

Ia datang bersama satu siswa lain dari daerah yang sama, meski siswa tersebut masuk jenjang sekolah dasar.

Memasuki hari-hari awal di asrama, Riko mengaku bahagia bisa bertemu teman baru dari berbagai daerah Kalimantan Timur.

“Senang, banyak teman,” ungkapnya.

Hampir Putus Sekolah

Sebelum masuk Sekolah Rakyat, Riko sempat memutuskan berhenti sekolah karena merasa usianya sudah terlalu tua untuk duduk di bangku SMA.

Ia hanya menamatkan SMP di sebuah pondok pesantren.

Baca juga: Siswa Sekolah Rakyat di Samarinda Bakal Terima Laptop Akhir September 2025

“Awalnya aku gak tau, kaget tiba-tiba langsung disuruh masuk,” ucapnya.

Meski sempat terkejut, Riko akhirnya mantap menerima keputusan tersebut setelah mendapat dukungan penuh dari kedua orang tuanya.

Ia pun bertekad mengikuti program unggulan Presiden Prabowo Subiato ini.

Seperti siswa baru lainnya, Riko masih beradaptasi dengan lingkungan asrama.

Baca juga: 64 Siswa Baru Akan Masuk Sekolah Rakyat Tahap II di Samarinda

Ia mengaku sempat terkendala pasokan air dan suasana tidur yang kadang berisik.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved