Berita Balikpapan Terkini

Dampak Pemangkasan DBH, Ketua DPRD Khawatirkan Proyek RS Balikpapan Timur Terhambat

Rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) Balikpapan Timur yang telah masuk dalam program prioritas pemerintah kota terancam tidak terlaksana

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
PROYEK TERHAMBAT - Rencana pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Timur terancam tertunda akibat rencana pemangkasan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat hingga 70 persen. DPRD dan Pemkot Balikpapan berharap kebijakan tersebut tidak diberlakukan agar proyek prioritas masyarakat tetap berjalan sesuai rencana. (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN – Rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) Balikpapan Timur, Kalimantan Timur yang telah masuk dalam program prioritas pemerintah kota terancam tidak terlaksana.

Hal ini menyusul adanya rencana pemangkasan Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat yang diperkirakan mencapai 50 hingga 70 persen pada tahun 2026.

Ketua DPRD Kota Balikpapan, Alwi Al Qodri, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak besar dari kebijakan tersebut. 

Menurutnya, bukan hanya Balikpapan atau Kalimantan Timur yang terdampak, tetapi seluruh daerah di Indonesia akan merasakan efek pemangkasan anggaran pusat tersebut.

Baca juga: RS Balikpapan Timur dan Barat Dibangun Bersamaan, Legislatif Jamin Tak Tebang Pilih

"Pemangkasan ini bisa dikatakan bukan hanya Balikpapan, bukan hanya Kalimantan Timur, tetapi seluruh Indonesia. Ini ada pemangkasan sekitar 50–70 persen. Tentunya ini sangat berdampak kalau benar-benar terjadi," ujarnya, Selasa (30/9/2025). 

Alwi menjelaskan, anggaran pembangunan rumah sakit di Balikpapan Timur telah direncanakan dengan skema multi years dan masuk dalam skala prioritas.

Namun, jika pemangkasan benar terjadi, proyek strategis tersebut berpotensi tertunda atau bahkan gagal dilaksanakan.

"Kita sudah menganggarkan pembangunan rumah sakit multi years di Balikpapan Timur, yang terancam juga bisa tidak terlaksana," tegasnya.

Selain pembangunan rumah sakit, proyek penting lainnya seperti penanganan banjir dan pembangunan sekolah juga dikhawatirkan akan terdampak.

Kondisi ini dinilai merugikan masyarakat karena menyangkut kebutuhan dasar yang langsung dirasakan.

Hingga kini, DPRD Balikpapan masih menunggu informasi resmi lebih lanjut terkait rencana kebijakan tersebut.

Meski begitu, Alwi berharap pemangkasan besar-besaran itu tidak benar-benar dilakukan demi kelangsungan pembangunan kota.

"Kami merasa sangat dirugikan oleh pemerintah pusat jika pemangkasan DBH ini benar-benar terjadi," tutur Alwi.

Tadinya, pembangunan tersebut direncanakan akan mulai dibangun pada tahun 2026 mendatang. 

Diberitakan sebelumnya, Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyampaikan, proyek rumah sakit tersebut menjadi salah satu program prioritas yang telah lama dirancang.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved