Program Makan Bergizi Gratis

5 Fakta Menu MBG Basi di Bontang, Kejadian sudah Dua Kali, Dapur SPPG Dievaluasi

5 fakta menu Makan Bergizi Gratis (MBG) basi di Bontang. Kejadian sudah dua kali, dapur SPPG dievaluasi menyeluruh

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.com / IRFAN KAMIL
MBG BASI BONTANG - Ilustrasi dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG yang menyiapkan Makan Bergizi Gratis (MBG). Berikut 5 fakta menu Makan Bergizi Gratis (MBG) basi di Bontang, dari kejadian sudah dua kali hingga dapur SPPG dievaluasi menyeluruh. (KOMPAS.com / IRFAN KAMIL) 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menjadi sorotan setelah temuan menu MBG yang basi.

Kejadian menu MBG basi ini ditemukan di SMA Negeri 2 Bontang, Kamis (2/10/2025) lalu.

Temuan menu MBG basi di Bontang ini dibenarkan Kepala SMA Negeri 2 Bontang, Suyanik. 

Berikut 5 fakta menu MBG basi di Bontang:

Baca juga: Kasus Keracunan Marak, Pemkot Bontang Awasi Ketat Program MBG

1. Kejadian kedua di SMA Negeri 2 Bontang

Kejadian menu MBG basi di SMA Negeri 2 Bontang ini adakah kali kedua.

Sebelumnya, menu MBG basi juga diterima pekan lalu.

Menu MBG basi sebelumnya adalah nasi goreng.

Saat dibuka aroma tak sedap muncul dari timun yang busuk hingga bercampur dengan nasi dan membuatnya berair.

Kemudian Kamis (2/10/2025), SMA Negeri 2 Bontang kembali menerima menu MBG basi yakni batagor.

2. Pelajar pilih tidak makan

Setelah menerima menu MBG yang basi itu, para pelajar SMA Negeri 2 Bontang enggan menyantap hidangan tersebut dan memilih mengembalikannya ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Meski begitu, Suyanik memastikan tidak semua makanan bermasalah. Sebagian menu tetap segar dan dikonsumsi siswa.

Namun, Suyanik juga mengingatkan para pelajar agar lebih mawas diri dalam memilih makanan untuk menghindari masalah kesehatan.

3. Kepala Sekolah sudah melaporkan 

Jumat (3/10/2025), Suyanik sudah melaporkan kejadian menu MBG basi ini.

“Kami sudah lapor, agar menu berbahan sayuran yang mudah busuk sebaiknya dihindari,” jelas Suyanik.

4. Respons Kepala Regional SPPG Bontang

Kepala Regional SPPG Bontang, Surya Dwi Saputra, membenarkan adanya temuan makanan basi di SMA Negeri 2.

Sekolah itu diketahui mendapat suplai makanan dari dapur Bontang Utara 03 di HOP 6.

“Memang ada menu nasi goreng yang basi," katanya.

5. Dapur SPPG dievaluasi menyeluruh

Menurut Surya Dwi Saputra, saat ini dapur terkait sedang kami evaluasi, baik pemilihan menu maupun cara pengolahannya.

Ia menegaskan, evaluasi menyeluruh akan dilakukan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

“Kami juga memberikan pemahaman kepada siswa agar lebih cermat sebelum mengonsumsi makanan,” katanya.

Daftar SPPG di Kota Bontang

Dilansir TribunKaltim.co dari laman resmi Badan Gizi Nasional (BGN) di kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur ada enam operasional SPPG.

Berikut 6 SPPG di Bontang:

  1. Kota Bontang
  2. SPPG Kota Bontang, Kecamatan Bontang Utara, Kelurahan Guntung
  3. SPPG Kota Bontang, Kecamatan Bontang Utara, Kelurahan Bontang Baru
  4. SPPG Kota Bontang, Kecamatan Bontang Utara, Kelurahan Api-api
  5. SPPG Kota Bontang, Kecamatan Bontang Utara, Kelurahan Gunung Elai, Gunung Elai 2
  6. SPPG Kota Bontang, Kecamatan Bontang Barat, Kelurahan Kanaan

Kekhawatiran Orangtua

Sebelumnya, orangtua di Bontang menyampaikan kekhawatirannya terkait program MBG lantaran di sejumlah daerah mencuat kabar keracunan terhadap anak-anak usai makan menu MBG.

Tribunkaltim.co mewawancarai dua orang tua siswa dari sekolah berbeda di Bontang Barat dan Bontang Utara.

Burhan, orang tua siswa SMP Negeri 4, mengaku tidak menampik adanya kekhawatiran setelah mendengar kabar keracunan massal di luar Bontang.

Namun ia menilai kasus tersebut bisa menjadi pengingat bahwa pengelolaan program belum sempurna.

“Mungkin ada kelalaian karena mengurusi banyak orang. Tapi masalah itu mestinya segera ditangani serius dengan memperketat pengawasan,” ujarnya, Senin (29/9/2025).

Ia menyebut sejauh ini program MBG sangat membantu memenuhi kebutuhan gizi anaknya. 

Meski demikian, ia mengakui anaknya pernah mengeluh soal menu yang berulang dan nasi yang keras.

“Kalau soal basi atau ada yang aneh-aneh, belum pernah dikeluhkan,” tambahnya.

Senada, Haryani, orang tua murid SD 012 Bontang Selatan, tetap memberikan dukungan penuh terhadap program MBG.

Menurutnya, pemerintah perlu rutin melakukan evaluasi dengan mendengarkan masukan dari sekolah-sekolah penerima.

“Sekolah yang lebih tahu detail kondisi di lapangan,” ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, menegaskan pengelolaan MBG di Bontang harus lebih hati-hati agar tidak terjadi kasus serupa. 

Ia menyebut Pemkot sudah menurunkan Satgas Pengawasan melalui SK Wali Kota dan melibatkan banyak pihak untuk memantau kualitas makanan.

“Problem yang mencuat dari daerah lain perlu mendapat perhatian. Antisipasi dengan pengawasan kualitas mesti diperketat, karena ini menyangkut kepercayaan publik,” kata Agus Haris.

Ia menambahkan, beberapa waktu lalu dirinya juga turun langsung mengecek pengelolaan makanan di lima dapur MBG yang saat ini beroperasi.

Baca juga: Program Makanan Bergizi Gratis di Bontang Jangkau 11.271 Penerima Manfaat

(TribunKaltim.co/Muhammad Ridwan)

Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut: Channel WA, Facebook, X (Twitter), YouTube, Threads, Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved