Berita Kaltim Terkini

5 Kelurahan di Balikpapan Utara dengan Warga Berstatus Cerai Terbanyak

Sementara itu, penduduk yang cerai hidup tercatat sebanyak 4.834 jiwa, dan cerai mati (pasangan meninggal dunia) sebanyak 7.244 jiwa.

Freepik
ANGKA PERCERAIAN - Ilustrasi gambar hati yang terbelah. Berikut kelurahan di Balikpapan Utara dengan warga yang paling banyak bercerai menurut BPS tahun 2024 (Freepik) 

Hal ini mencerminkan bahwa Graha Indah menjadi pusat dari kelompok usia muda atau dewasa yang belum membentuk rumah tangga di Balikpapan Utara.

Faktor-faktor yang mungkin berkontribusi adalah densitas penduduk yang tinggi, banyaknya kawasan perumahan baru, pekerja migran muda, dan pertumbuhan kelas menengah yang memilih menunda pernikahan.

Kondisi ini menuntut perhatian kebijakan lokal seperti layanan orientasi keluarga muda, program pekerjaan produktif, dan fasilitas sosial untuk individu lajang atau pasangan belum menikah.

2. Batu Ampar -19.987 orang

Sebagai salah satu wilayah perumahan yang cukup padat dan dekat dengan kawasan industri, Batu Ampar kemungkinan menjadi pilihan bagi pekerja muda atau profesional yang belum memprioritaskan menikah.

Besarnya angka ini mengindikasikan kebutuhan fasilitas publik yang mendukung kelompok muda tersebut—seperti ruang komunitas, pusat karier, dan pendidikan dewasa.
 
3. Karang  Joang – 19.023 Orang

Karang Joang menempati urutan ketiga dengan angka masih tinggi yaitu 19.023 orang penduduk belum kawin.

Wilayah ini kemungkinan juga menjadi destinasi bagi mereka yang ingin menetap sementara di Balikpapan Utara namun belum membentuk keluarga.

Dari sisi kebijakan, program konseling perkawinan atau pengembangan ekonomi lokal untuk kelompok usia produktif belum menikah menjadi relevan di sini.

4. Muara Rapak – 14.645 Orang

Kelurahan Muara Rapak mencatat 14.645 orang belum kawin.

Walaupun angka ini lebih rendah dibanding tiga kelurahan di atas, namun tetap tergolong signifikan.

Lokasi Muara Rapak yang strategis dekat pelabuhan dan kawasan bisnis memungkinkan tingkat mobilitas tenaga kerja tinggi—yang dapat mempengaruhi keputusan menunda pernikahan.

Pemerintah kelurahan dapat mempertimbangkan program pengembangan komunitas dan layanan sosial khusus bagi penduduk belum kawin.

5. Gunung Samarinda – 12.610 Orang

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved