Berita Kaltim Terkini
4 Jenis Sayuran dengan Produksi Terbanyak di Kecamatan Balikpapan Tengah
Kecamatan Balikpapan Tengah merupakan salah satu dari lima kecamatan di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
TRIBUNKALTIM.CO - Kecamatan Balikpapan Tengah merupakan salah satu dari lima kecamatan di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Secara astronomis, wilayah ini terletak pada 1,23° Lintang Selatan dan 116,85° Bujur Timur.
Dengan posisi geografis yang strategis di tengah Kota Balikpapan, wilayah ini menjadi kawasan padat penduduk yang memiliki aktivitas ekonomi dan sosial cukup tinggi.
Secara administratif, Balikpapan Tengah terdiri dari enam kelurahan, yakni:
Gunung Sari Ilir
Gunung Sari Ulu
Mekar Sari
Karang Rejo
Sumber Rejo
Karang Jati
Meskipun merupakan kawasan perkotaan, Balikpapan Tengah tetap memiliki sektor pertanian hortikultura aktif, terutama dalam budidaya sayuran dan buah-buahan semusim.
Jenis tanaman ini biasanya memiliki umur panen di bawah satu tahun dan berperan penting dalam penyediaan bahan pangan segar bagi masyarakat kota.
Baca juga: 4 Jenis Sayuran dengan Produksi Terbanyak di Kecamatan Balikpapan Barat
Jenis Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Balikpapan, tanaman hortikultura di wilayah ini diklasifikasikan ke dalam empat kategori besar:
Tanaman sayuran dan buah-buahan semusim – tanaman sumber vitamin dan mineral dengan umur kurang dari satu tahun, seperti cabai, tomat, sawi, dan kangkung.
Tanaman buah-buahan dan sayuran tahunan – tanaman yang berumur lebih dari satu tahun, seperti pepaya, pisang, dan daun kelor.
Tanaman biofarmaka – tanaman yang bermanfaat untuk obat-obatan atau kesehatan, seperti jahe, kunyit, dan lengkuas.
Tanaman hias – tanaman yang memiliki nilai estetika, seperti anggrek, bunga kertas, dan tanaman daun hias.
Namun, dalam konteks pertanian produktif Balikpapan Tengah, tanaman sayuran semusim menjadi komoditas utama karena masa tanamnya singkat dan hasil panennya cepat dirasakan.
Kinerja Produksi Sayuran Semusim di Balikpapan Tengah (2021–2024)
Berdasarkan data Statistik Pertanian Hortikultura SPH-SBS yang dihimpun BPS, empat jenis sayuran utama di Balikpapan Tengah yang tercatat aktif diproduksi selama periode 2021–2024 adalah kangkung, petsai (sawi), tomat, dan cabai rawit.
Berikut ulasan lengkapnya berdasarkan produksi tahun 2024, yang diurutkan dari yang tertinggi hingga terendah:
1. Kangkung (Water Spinach)
Produksi (2024): 2.222,50 kuintal
Luas panen (2024): 18,20 hektare
Kangkung menjadi sayuran dengan produksi tertinggi di Kecamatan Balikpapan Tengah.
Meskipun mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 7.110 kuintal, komoditas ini tetap mendominasi karena kemudahan budidayanya dan tingginya permintaan pasar lokal.
Kangkung tergolong tanaman sayuran semusim berbatang lunak yang tumbuh cepat, biasanya panen dalam waktu 25–30 hari. Tanaman ini merupakan sumber vitamin A, zat besi, dan serat alami yang baik untuk kesehatan tubuh.
Produksi kangkung yang besar di wilayah perkotaan seperti Balikpapan Tengah juga menunjukkan pergeseran pola pertanian menuju urban farming, di mana lahan-lahan terbatas di pekarangan atau area kosong dimanfaatkan untuk tanaman berumur pendek.
Fakta menarik: Kangkung air dan kangkung darat sama-sama tumbuh subur di wilayah Balikpapan karena iklimnya lembap dan curah hujan cukup tinggi sepanjang tahun.
2. Petsai atau Sawi (Chinese Cabbage)
Produksi (2024): 216,00 kuintal
Luas panen (2024): 2,00 hektare
Petsai atau sawi menempati posisi kedua sebagai sayuran dengan hasil produksi tertinggi di Balikpapan Tengah.
Menariknya, tanaman ini baru mulai tercatat pada tahun 2023 dengan produksi awal 39,80 kuintal, dan melonjak drastis menjadi lebih dari lima kali lipat pada tahun 2024.
Lonjakan ini menunjukkan peningkatan minat petani terhadap tanaman sawi, karena memiliki nilai jual stabil dan waktu panen yang singkat — sekitar 40 hari.
Sawi juga dikenal sebagai sumber vitamin C dan kalsium, serta sering digunakan dalam berbagai masakan rumah tangga hingga kuliner khas daerah.
3. Tomat (Tomato)
Produksi (2024): 72,25 kuintal
Luas panen (2024): 0,35 hektare
Tomat merupakan salah satu sayuran buah serbaguna yang banyak dibudidayakan karena bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga, kuliner, maupun industri kecil seperti sambal dan saus rumahan.
Meskipun luas panennya tergolong kecil, produktivitas tomat cukup tinggi. Dari 0,35 hektare lahan, Balikpapan Tengah mampu menghasilkan lebih dari 70 kuintal tomat segar.
Tomat juga berperan penting dalam pemenuhan gizi masyarakat karena mengandung likopen, vitamin A, dan vitamin C yang tinggi — nutrisi penting untuk menjaga kesehatan kulit dan daya tahan tubuh.
Produksi tomat di Balikpapan Tengah meningkat stabil sejak 2021 (13 kuintal) hingga 2023 (134 kuintal), sebelum menurun sedikit pada 2024 akibat penyesuaian luas tanam.
4. Cabai Rawit (Cayenne Pepper)
Produksi (2024): 23,00 kuintal
Luas panen (2024): 0,60 hektare
Cabai rawit menjadi sayuran keempat dengan produksi tertinggi di Balikpapan Tengah. Walau volumenya tidak sebesar kangkung atau tomat, cabai rawit memiliki nilai ekonomi yang tinggi karena permintaan pasar yang stabil sepanjang tahun.
Tanaman ini tergolong tanaman hortikultura semusim berumur pendek, biasanya mulai berbuah dalam waktu 2–3 bulan.
Produksinya pada 2023 sempat melonjak hingga 52 kuintal sebelum turun menjadi 23 kuintal di tahun 2024, kemungkinan akibat faktor cuaca dan ketersediaan lahan tanam.
Selain sebagai bahan utama sambal, cabai rawit juga mengandung capsaicin, zat aktif yang bermanfaat bagi metabolisme tubuh dan memiliki efek antioksidan.
Fluktuasi harga cabai di pasar lokal menjadikan tanaman ini salah satu komoditas paling sensitif terhadap perubahan musim dan kebijakan pasokan antarwilayah.
Sayuran Lainnya: Potensi Masih Terbuka
Selain empat komoditas utama di atas, beberapa jenis sayuran lain seperti cabai besar, cabai keriting, kentang, bawang merah, dan bawang putih belum menunjukkan aktivitas produksi berarti di Balikpapan Tengah selama periode 2021–2024.
Hal ini dapat disebabkan oleh keterbatasan lahan subur, biaya produksi yang tinggi, serta preferensi petani terhadap tanaman berisiko rendah seperti kangkung dan sawi yang mudah tumbuh di lahan perkotaan.
Namun demikian, dengan dukungan teknologi pertanian modern seperti greenhouse, hidroponik, dan vertikultur, potensi pengembangan jenis sayuran baru masih sangat besar di masa depan.
Meskipun berada di wilayah perkotaan padat, Kecamatan Balikpapan Tengah membuktikan bahwa sektor pertanian hortikultura masih dapat bertahan dan produktif.
Tahun 2024 menunjukkan bahwa empat jenis sayuran utama — kangkung, sawi, tomat, dan cabai rawit — tetap menjadi andalan lokal.
Dari keempatnya, kangkung menempati posisi tertinggi dengan produksi mencapai lebih dari 2.200 kuintal, sementara petsai (sawi) menunjukkan laju pertumbuhan paling cepat di antara semua komoditas.
Kinerja ini menggambarkan bahwa pertanian perkotaan (urban agriculture) di Balikpapan Tengah bukan hanya sekadar pelengkap, tetapi berkontribusi nyata terhadap ketersediaan pangan segar, ketahanan pangan daerah, dan peluang ekonomi masyarakat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/ilustrasi-salah-satu-lokasi-pertanian-di-balikpapan-yakni-kang-bejo-atau-kangkung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.