Kebakaran di Prona

Warga Sebut Korban Kebakaran di Jalan Prona balikpapan sempat Panggil Anaknya di Tengah Kobaran Api

Kedua korban diketahui bernama Yetti Mardalena Purba, pensiunan guru SD, dan suaminya Jaman Tampubolon, pensiunan guru SMK

Penulis: Zainul | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
KEBAKARAN DI BALIKPAPAN - Bangunan rumah Lansia pensiunan guru di Balikpapan terlihat rusak berat dan dipasang garis polisi setelah dilalap api pada Minggu dinihari tadi (2/11/2025). Korban sempat berteriak meminta tolong dengar memanggil nama anaknya sebelum akhirnya tewas terbakar. (TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL ) 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Suasana duka menyelimuti warga Jl. Prona III RT 19, Kelurahan Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Minggu (2/11) dini hari. 

Sepasang lansia yang dikenal sebagai pasangan guru pensiunan tewas tragis dalam kebakaran yang melahap rumah mereka sekitar pukul 04.00 Wita.

Kedua korban diketahui bernama Yetti Mardalena Purba, pensiunan guru SD, dan suaminya Jaman Tampubolon, pensiunan guru SMK.

Pasangan ini sudah puluhan tahun menempati rumah tersebut sejak tahun 1980-an.

Baca juga: Dua Lansia Pensiunan Guru Tewas Terjebak dalam Kebakaran di Balikpapan Selatan

Menurut kesaksian warga, saat api mulai membesar, pasangan suami istri itu masih berada di dalam kamar.

Warga sempat mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah. Bahkan, korban sempat memanggil nama anaknya di tengah kepanikan dan kobaran api.

“Kami dengar suaranya, katanya, ‘Cepat nak, panas! Alex, cepat Alex, panas!’ Itu suara Bu Yetti dari dalam,” tutur Jeplin, ponakan korban, dengan mata berkaca-kaca.

Menurut Jeplin, kamar korban tertutup rapat dan dilengkapi pengaman berlapis, termasuk kunci ganda dan pintu kedap udara karena menggunakan AC. Upaya warga untuk menolong pun gagal lantaran pintu sulit dibuka dan api dengan cepat membesar.

“Kami sudah berhasil dobrak pintu dapur, tapi pintu kamar gak bisa dibuka. Apinya cepat sekali. Kami cuma bisa dengar suara ibu itu minta tolong sebelum akhirnya hilang,” ujarnya lirih.

Sementara itu, warga sekitar mengaku sempat panik dan ketakutan karena api dengan cepat menyelimuti bangunan. Di samping rumah korban terdapat kos-kosan yang berjarak kurang lebih 1 meter dari rumah korban, sempat membuat para penghuninya ketakutan dan berusaha menyelamatkan diri.

“Kunci kamar saya sampai patah saking paniknya waktu buka pintu itu, saya sama anak lompat lewat jendela belakang sampai gemetaran,” kata Kamaria, salah satu penghuni kos yang masih shock.

Kebakaran diduga bermula dari dapur, meski penyebab pastinya masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Beberapa warga menyebut korban kerap memasak air atau kopi di pagi hari dan kadang lupa mematikan kompor.

“Bapak itu tiap pagi masak kopi satu teko. Kadang lupa matikan kompor juga,” ucap salah satu tetangga.

Petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi tak lama setelah laporan masuk, namun kobaran api sudah terlanjur membesar dan melahap seluruh bangunan. Setelah api berhasil dipadamkan, kedua korban ditemukan tak bernyawa di kamar mereka dalam kondisi mengenaskan.

Kini, suasana di sekitar lokasi kebakaran sudah terpasang garis polisi. Sementara jenazah korban, oleh keluarga rencananya akan diterbangkan ke Medan untuk dimakamkan di kampung halaman. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved