Breaking News

Berita Kaltim Terkini

5 Daerah di Kalimantan Timur yang Warganya Paling Banyak Menganggur

Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2025, angka pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi

AI Microsoft Copilot
PENGANGGURAN DI KALTIM - Ilustrasi orang tak bekerja, diolah di AI Microsoft Copilot. Berikut daerah dengan warga paling banyak menganggur menurut BPS (AI Microsoft Copilot) 
Ringkasan Berita:
  • Kaltim Catat TPT 5,18 persen — naik tipis dari tahun sebelumnya, dengan 107 ribu orang belum bekerja dari total 2,07 juta angkatan kerja.
  • Bontang Tertinggi, Mahakam Ulu Terendah — lima daerah teratas penyumbang pengangguran terbesar di Kaltim didominasi wilayah industri.
  • SMK Masih Mendominasi Pengangguran — menunjukkan kesenjangan keterampilan antara lulusan pendidikan dan kebutuhan pasar kerja.

TRIBUNKALTIM.CO - Tingkat pengangguran terbuka (TPT) menjadi salah satu indikator penting untuk menilai seberapa efektif pasar kerja menyerap tenaga kerja di suatu daerah.

Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2025, angka pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi meski menunjukkan tren menurun.

Secara nasional, tercatat 7,46 juta orang masih belum memiliki pekerjaan, turun tipis dibanding tahun sebelumnya.

Kalimantan Timur, salah satu provinsi dengan sektor industri dan pertambangan yang dominan, menempati posisi tengah secara nasional dengan TPT 5,18 persen.

Angka ini sedikit meningkat dari tahun sebelumnya, menandakan bahwa meski peluang kerja ada, belum semua tenaga kerja terserap secara optimal.

Baca juga: 107.674 Pengangguran di Kaltim pada Agustus 2025, Ini 5 Daerah yang Warganya Banyak Tak Bekerja

Dari 2,07 juta angkatan kerja di provinsi ini, lebih dari 107 ribu orang masih menganggur.

BPS juga mencatat adanya kesenjangan antara daerah satu dengan lainnya di Kaltim.

Kota Bontang menjadi wilayah dengan tingkat pengangguran tertinggi, disusul Kutai Timur, Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Barat.

Sementara itu, Mahakam Ulu tercatat sebagai daerah dengan tingkat pengangguran terendah.

Perbedaan ini menunjukkan ketimpangan lapangan kerja antarwilayah di Kaltim, yang sangat bergantung pada sektor dominan masing-masing daerah.

Dari sisi pendidikan, tren pengangguran di Kaltim masih didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Kondisi ini sejalan dengan pola nasional, di mana banyak lulusan SMK belum terserap industri karena ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki dan kebutuhan dunia kerja.

Fenomena ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dalam menciptakan link and match antara pendidikan dan pasar kerja.

5 Daerah dengan Pengangguran Tertinggi di Kalimantan Timur

Dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur, terdapat variasi cukup besar dalam tingkat pengangguran terbuka.

Berikut urutan daerah dengan TPT tertinggi hingga terendah pada Agustus 2025:

1 .Kota Bontang – 6,36 persen

Sebagai kota industri, Bontang mencatat TPT tertinggi di Kaltim.

Meski mengalami penurunan dari 7,06 persen pada 2024, angka ini masih menunjukkan banyak tenaga kerja yang belum terserap sektor industri kimia dan gas, yang tengah beradaptasi dengan digitalisasi dan efisiensi tenaga kerja.

2. Kabupaten Kutai Timur – 6,20 persen

Meskipun sektor pertambangan dan perkebunan cukup kuat, Kutai Timur justru mencatat peningkatan TPT dari 5,76 persen menjadi 6,20 persen. 

3. Kota Balikpapan – 5,84 persen

Balikpapan menjadi pusat bisnis sekaligus pintu gerbang Kalimantan Timur.

Namun, fluktuasi industri jasa dan konstruksi membuat angka pengangguran masih cukup tinggi.

Dibanding 2024 (6,22 persen), terjadi penurunan, tetapi belum signifikan.

4. Kota Samarinda – 5,31 persen

Sebagai ibu kota provinsi, Samarinda masih menghadapi tantangan penyerapan tenaga kerja muda. Banyak lulusan baru SMA dan SMK yang belum terserap dunia kerja formal.

5. Kabupaten Kutai Barat – 5,21 persen

Kutai Barat menjadi salah satu daerah yang justru mengalami penurunan TPT dari 5,58 persen menjadi 5,21 persen. 

Daerah lain dengan TPT di bawah rata-rata provinsi antara lain:

Berau – 4,40 persen (turun 0,75 poin)
Kutai Kartanegara – 4,40 persen (naik 0,29 poin)
Penajam Paser Utara – 4,26 persen (naik 2,21 poin)
Paser – 4,62 persen (naik 0,09 poin)
Mahakam Ulu – 2,84 persen (naik 0,33 poin)
Mahakam Ulu tercatat sebagai wilayah dengan pengangguran terendah di Kaltim, sekaligus tertinggi dalam partisipasi angkatan kerja (77,33 persen).

Pengangguran Berdasarkan Pendidikan di Kaltim

Tren pengangguran di Kaltim berdasarkan pendidikan juga memperlihatkan pola serupa dengan nasional.

Lulusan SMK tetap mendominasi pengangguran tertinggi dengan TPT 7,72 persen. 

Sementara itu, lulusan SD ke bawah mencatat TPT terendah sebesar 2,48 persen.

Dibandingkan 2024, TPT lulusan SMA dan universitas justru meningkat—masing-masing 0,38 dan 1,35 persen poin.

Sebaliknya, TPT untuk lulusan Diploma, SMK, SMP, dan SD ke bawah menurun. Ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kompetensi pendidikan tinggi dan kebutuhan dunia kerja di lapangan.

Partisipasi Angkatan Kerja dan Ketenagakerjaan

Jumlah angkatan kerja di Kaltim mencapai 2,07 juta orang, turun 6.056 orang dibanding tahun sebelumnya.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga menurun dari 67,07 persen menjadi 66,58 persen.

 Artinya, proporsi penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi berkurang.

Dari total penduduk usia kerja (3,12 juta orang), sekitar 1,04 juta masuk kategori bukan angkatan kerja, yaitu mereka yang tidak bekerja maupun mencari kerja (pelajar, ibu rumah tangga, dan sebagainya).

Dari sisi gender, TPAK laki-laki 83,14 persen jauh lebih tinggi dibanding perempuan 48,72 persen, menunjukkan adanya kesenjangan partisipasi tenaga kerja antara pria dan wanita di Kaltim.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul BPS: Jumlah Pengangguran Capai 7,46 Juta Orang pada Agustus 2025, Lulusan SMK Mendominasi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved