SAR Siaga di Gunung Merbabu Jelang Malam Satu Suro
BPBD Kabupaten Semarangberencana menyiagakan anggota SAR Bumi Serasi di jalur pendakian Gunung Merbabu, menjelang malam Tahun Baru Isla
UNGARAN - BPBD Kabupaten Semarangberencana menyiagakan anggota SAR Bumi Serasi di jalur pendakian Gunung Merbabu, menjelang malam Tahun Baru Islam, Selasa (5/11/2013.Menurut Plt Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang Purbatinhadi, langkah itu diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti pendaki tersesat dan kebakaran hutan akibat lalai mematikan perapian selama berkemah di gunung.
" Jadi selain siaga di posko, anggota SAR akan siaga juga di Gunung Merbabu dan Gunung Ungaran. Dua lokasi tadi kami prediksi sebagai lokasi favorit tujuan pendakian malam satu muharam," kata Purbatinhadi kepada Tribun Jateng, Minggu (03/11/2013).
Purbatinhadi mengimbau kepada para pendaki, agar senantiasa menjaga kondisi tubuh dan perbekalan selama melakukan pendakian. Tidak hanya itu, pendaki baik perorangan maupun kelompok juga diwajibkan mengisi buku data identitas supaya memudahkan pemantauan.
"Terlepas dari itu, selain menyiagakan personel SAR, BPBD Kabupaten Semarang juga sudah menyiapkan sarana dan prasarana untuk evakuasi. Cuaca pancaroba seperti ini di perjalanan bisa berubah sewaktu-waktu. Jika dirasa tidak aman, silahkan menunda atau mengurungkan niat untuk mendaki," ujarnya.
Terpisah, Koordinator SAR Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Agus Surolawe saat dihubungi menyebutkan, pihaknya bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) Pandhu Getasan dan warga di hutan lereng Gunung Merbabu tepatnya di kawasan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM) akan siaga di jalur hingga H+2 satu muharam.
Menurut Agus, dari sisi utara ada tiga jalur utama yang biasa dipilih pendaki untuk naik ke Gunung Merbabu. Diantaranya jalur Wekas Kabupaten Magelang, dan dua jalur lainnya yakni Jalur Manggala Dusun Cunthel serta Jalur Kompak Dusun Tekelan Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.
"Kondisi jalur masih dominan kering, pendaki kami minta untuk waspada kebakaran hutan menyusul dalam bulan ini baru diguyur hujan dua kali. Pembuatan api unggun akan kami batasi supaya tidak berlebihan karena dapat membahayakan pendaki dan menyebabkan kebakaran hutan," tegasnya.
Untuk mendukung koordinasi dan komunikasi, pihaknya pun telah menempatkan warga yang sudah mengetahui jalur di beberapa titik lokasi pemberhentian. Di lokasi tersebut, nantinya akan ditempatkan pula perangkat komunikasi dengan frekuensi khusus, peralatan pendukung SAR lengkap dengan kantong mayat. Mengingat pada malam, Selasa (5/11) diprediksi akan ada ribuan pendaki yang akan naik ke Gunung Merbabu.
"Pendaki kami himbau untuk tidak mengaktifkan seluruh ponsel, upaya itu untuk jaga-jaga bila nantinya mereka tersesat dan kehilangan kontak. Ponsel lainnya bisa diaktifkan sebagai sarana komunikasi pengganti," ujarnya.