Dome Balikpapan Ditawarkan pada Pihak Ketiga

Sejumlah fasilitas eks PON 2008 yang menjadi aset Pemerintah Kota (Pemkot) kini coba ditawarkan kepada pihak ketiga

Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Sumarsono
zoom-inlihat foto Dome Balikpapan Ditawarkan pada Pihak Ketiga
Tribunkaltim/Feri Mei
Ketua DPRD Balikpapan, Andi Burhanuddin Solong

BALIKPAPAN, tribunkaltim.co.id - Sejumlah fasilitas eks Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008 yang menjadi aset Pemerintah Kota (Pemkot) kini coba ditawarkan kepada pihak ketiga untuk dilakukan pengelolaan secara mandiri. Pasalnya keberadaan sejumlah fasilitas yang dibangun untuk kegiatan olahraga se Indonesia itu saat ini keberadaannya dinilai cukup membebani APBD Kota Balikpapan setiap tahunnya.

Keinginan untuk menawarkan fasilitas gedung dan sejumlah venue itu diungkapkan Ketua DPRD Kota Balikpapan, Andi Burhanuddin Solong menyoal terus-menurusnya dana APBD tersedot untuk membiayai operasional fasilitas-fasilitas tersebut.

ABS memberi contoh untuk gedung Balikpapan Sport and Convention Centre (BSCC) yang lebih dikenal dengan gedung Dome sesuai bentuk kubahnya. Gedung Dome yang menjadi satu dengan venue squash setiap tahunnya Pemkot harus mengucurkan anggaran sebesar Rp 12 miliar untuk pembiayaannya, dan itu terjadi sejak tahun 2008 silam ketika fasilitas itu diserahkan kepada Pemkot.

Hal ini tentu saja tak sebanding dengan pemasukan yang didapat dari penyewaan tempat tersebut untuk kegiatan olahraga maupun sejumlah ajang expo, karena setiap tahunnya pengelola hanya meyetorkan pendapatan sebesar Rp 10 miliar. Artinya terjadi defisit Rp 2 miliar yang tentu saja harus ditanggung Pemkot selaku pemilik gedung.

"Contohnya saja Dome itu pendapatannya hanya Rp 10 miliar. Bebannya Rp 12 miliar rugi Rp 2 miliar tapi kalau ada pihak ketiga yang men-colect Rp 500 juta sudah untung, kita tidak ada beban APBD," katanya.

Besarnya pengeluaran untuk gedung Dome itu dapat dimaklumi ABS karena biaya perawatan seperti pembayaran listrik dan fasilitas lainnya juga tergolong cukup tinggi, sementara event di tempat  tersebut hanya bersifat insidentil.

Hal yang sama juga berlaku untuk venue-venue lainnya yang dinilai juga menyedot anggaran cukup besar bagi Pemkot termasuk fasilitas gedung kesenian yang baru selesai dibangun, juga akan ditawarkan kepada pihak ketiga agar tak selalu menggerogoti APBD. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved