BERITA FOTO
Bicara Dengan Penunggu Laut, Manusia Perahu Bantu Pencarian AirAsia
Tiga orang manusia perahu diterbangkan dari Berau khusus untuk membantu "menenangkan ombak" yang menghalangi evakuasi AirAsia
Penulis: Fachmi Rachman | Editor: Fachmi Rachman
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
CEK PERLENGKAPAN - Latif (kiri) memeriksa plastik yang dipegang Dandim Berau, Letkol Inf Ahmad Hadi Al Jufri berisi perlengkapan ritual penenang ombak saat akan berangkat dari Gate 11 Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Minggu (4/1). Latif dan dua orang manusia perahu asal Berau diperbantukan ke posko SAR di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah sebagai pawang ombak.
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
MENUNGGU BERANGKAT - Tiga orang manusia perahu asal Berau menunggu kedatangan pesawat saat akan berangkat dari Gate 11 Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Minggu (4/1). Latif dan dua orang manusia perahu asal Berau diperbantukan ke posko SAR di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah sebagai pawang ombak.
TRIBUNKALTIM.CO. Balikpapan - Dengan dikawal Dandim Berau Letkol Inf Ahmad Hadi Al Jufri, tiga orang manusia perahu dari penampungan di Berau diterbangkan khusus untuk "Menenangkan Ombak" di perairan Selat Karimata Pangkalan Bun Kalimantan Tengah, Minggu (4/1). (Baca juga : Manusia Perahu Sebagai Pawang Ombak Bantu Pencarian Korban AirAsia)
Latif, salah satu dari manusia perahu menjelaskan mereka akan melakukan ritual sederhana untuk bicara dengan penunggu laut agar penunggu laut bisa menghentikan gejolak ombak yang beberapa hari terakhir menjadi kendala bagi tim SAR untuk mencari puing dan sisa jenazah korban AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata.